V. Ujian 2

533 51 1
                                    

🕊️ Krorlolol 🕊️

( ͡° ͜ʖ ͡°)

Akira POV

Dimana anak itu? Kemarin malam aku tidak bisa menemuinya, sebenarnya aku ada niat untuk menemuinya di lapangan setelah makan malam. Namun, jika diingat lagi...

Flashback on

"Hey apa tadi kalian lihat gadis yang berlari di lapangan? Aku tidak menyangka dia bisa bertahan sampai saat ini"

Ucap seseorang di sekumpulan banyak kadet yang berkumpul di meja makan tepat di belakang ku, gadis? apa dia membicarakan (Y/N)?

"Buruk sekali nasibnya, tapi aku tidak merasa kasihan. Dia sudah lancang sekali terhadap komandan Keith shadis, dia pantas mendapatkan hukuman itu" ucap satu kadet lagi.

"Aku juga tidak kasihan kepadanya dan aku juga sama sekali tidak menyukainya, habisnya dia seenaknya masuk ke dalam sini" ujar seorang kadet yang lain.

"Dia bangsawan, mau tidak mau kau harus menerimanya. Memangnya kau bisa apa? Mengusirnya? Kau saja tidak punya hak untuk itu orangrendahan seperti kalian memangnya bisa apa?"

"Aku harap dia tidak menjadi beban tim. Kau paham maksud ku kan? Haha" Ujar seseorang berkode satu sama lain. Mereka mengobrol ria membicarakan (Y/N) yang padahal, aku persis bersebelahan dengan meja mereka. Aku mendengar semua percakapan busuk itu. Semua percakapan yang membuat ku geram dengan mereka semua. Apa mereka tidak sadar? Apa tadi mereka bilang? Beban tim? So tahu sekali kumpulan manusia lemah itu, kalian bahkan tidak tahu dia. Jika kalian bertarung satu lawan satu dengannya, sudah dipastikan kaljan akan kalah telak. Kita lihat saja besok.

"Tapi, kau tahu? Kakanya? Kalau tidak salah namanya Akira————hmm dia sangat tampan dan menawan tahu. Aku tertarik kepadanya pada pandangan pertama hehe"

"Kau memberitahu ini, memangnya dia akan tertarik kepada mu?"

"HISHHH KAUUU INI PERUSAK SAJA!"

"Hey semuanya tapi kalian tahu tidak? aku dengar-dengar ada rumor tentang gadis bangsawan itu, katanya itu dia bukan dari--"

brakkk!

Aku dengan sengaja menjatuhkan nampan ke lantai. Terlihat mereka semua terkejut dan langsung diam setelah melihat itu. Aku benar-benar sudah muak dengan omongan mereka. Oluo, Eld dan Gunther pun ikut terkejut melihat aksiku. Mereka juga mendengar jelas bahwa sekumpulan kadet-kadet busuk itu sedang membicarakan (Y/N). Aku mengambil nampan lagi lalu ku banting ke atas meja membuat suara berisik sama seperti tadi, semua perhatian pun kini menuju padaku. Aku berdiri dan berjalan ke tempat sekumpulan kadet yang tadi sedang bergosip. Ku berhenti di depan mereka, ku tarik salah satu kerah kadet yang ada di situ dan menatapnya dengan geram.

"Dengar, untuk apa kau membicarakan adikku?---kau bilang apa tadi? Beban tim? COBA SEKALI LAGI KAU BILANG DI MUKA KU! KALIAN HANYA SEKUMPULAN KADET YANG TIDAK DI UJI JANGAN MERASA SOMBONG KALIAN, APA? BEBAN TIM? KALIAN BUTA ATAU BAGAIMANA?! Kalian ini tadi melihat adikku tidak sih? Oh aku lupa kalian buta" Teriak ku geram.

"Asal kau tahu, uji keseimbangan dari manuver gearnya itu mendapat nilai sempurna. Apakah diantara kalian ada yang mendapat nilai sempurna? Aku bukan sombong, hanya menanyakan. Siapa tahu kalian ini lebih rendah darinya" Lanjutku, aku membuat muka yang bisa dibilang menyebalkan atau seperti meremehkan. Muka mereka menegang, mereka terdiam, mereka tidak berani menatap ku. Apalagi sekumpulan wanita nya, mereka bahkan memalingkan wajahnya menatap ke arah lantai. Dasar wanita kurang berakhlak, mereka cantik tapi sayang punya sisi busuk.

Love Pain (Levi X Reader)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang