🕊️ Krololol 🕊️
( ͡° ͜ʖ ͡°)
{Disarankan baca part sebelumnya!!!}Third Person POV
Tok.. Tok.. Tok..
Pintu pun terbuka lebar, semua pasang mata yang ada di ruangan itu langsung menujukan pandanganya ke arah pintu, munculah dua orang yang sudah mereka tunggu-tunggu. Heran? Tentu saja. Keberadaan mereka berdua membuat semua orang di sana bingung, apalagi sesosok Akira. Dia beguman ria 'mengapa mereka bisa datang berdua secara bersamaan?' itu lah yang sedari tadi ia pikirkan sejak mereka masuk. (Y/n) yang sudah memasuki ruangan tersebut merasakan ada empat mata yang dari tadi menatap nya tajam dan lekat, tapi dia pura-pura tidak peduli karena ia pikir itu hanya perasaanya saja.
"Baiklah, semuanya! Maaf kami datang sedikit telat. Dimohon untuk tidak salah paham, kami hanya berpapasan tadi di koridor dan kebetulan kami memiliki arah tujuan yang sama," ujar Erwin kepada semua orang yang ada di ruangan itu. Terdapat rasa lega di benak Akira ternyata hanya itu yang terjadi, tidak ada hal yang lain. Akira langsung menarik kerah (Y/N), dia memeriksan dari ujung kepala hingga ujung kaki. Siapa tahu ada yang tidak beres dengan (Y/n).
"Hey! Kau gila ya?! Lepasin, sebelum aku mati oleh tarikan kerahmu yang kasar ini dasar bodoh," bisik (Y/n). Akira yang mendengar itu hanya diam, tetap menarik (Y/n) sampai di detik dimana mereka seperti tidak ada jarak tersisa. (Y/n) yang membelakangi Akira bisa merasakan hembusan nafas Akira, perlahan tapi pasti pria itu terlihat tenang, namun (Y/n) sepertinya yang tidak tenang. Bagaimana bisa? (Y/N) sedang merasa dirinya sedang berada di clip-clip drama yang nanti akan ada backsound lagu romantisnya. (Y/n) tidak bisa oleng terus menerus, yang dia mau Levi ya harus Levi. Kalo dia tidak dapat yasudah sama Akira saja atau Erwin, dihitung-hitung mereka tampan.
Suasana mulai hening kembali, Erwin meminta semua mata agar tertuju padanya. "Selamat atas 10 kadet terpilih, saya cukup terpukau kepada kalian apalagi saat ujian individu, untuk kadet Akira dan (Y/n) kalian berhasil melakukannya dengan sangat mulus dan strategi yang bisa saya bilang bagus. Tapi, bukan berarti itu cukup. Kepada kadet selain yang saya sebutkan, skill kalian sudah cukup. Tapi, untuk ke depannya saya harap akan mulai berevolusi lagi agar kalian dengan mudah berkembang dan bisa mengajari junior-junior kalian yang akan mendaftarkan diri bulan depan." Mereka semua menatap Erwin dengan mata yang berapi-api, (Y/N) yang dari tadi melamun hanya bisa menarik nafas.
'Kenapa pada serius semua ya? Apa aku harus juga ikutan serius juga? Ah, sok-sok an serius, aku ini bukan mc,' gumam (Y/n)
Suasana masing hening, (Y/n) pun memecah keheningan itu dengan pertanyaan konyolnya.
"Jadi, uh... sekarang apakah para kadet boleh makan? Yah diitung-itung sih sudah hampir waktunya makan siang. Saya agak lapar," ujar (Y/n) mengelus perutnya. Semua orang di ruangan itu tertawa lebar keacuali Levi, ya lelaki kulkas satu ini pasti tsundere. Ketawa ditahan-tahan.
Jam makan siang mereka pun dipercepat beberapa menit daripada kadet lainnya, mungkin karena mereka sudah mengeluarkan kemampuan mereka yang akhirnya terbayar sudah. Kadet-kadet yang gagal terpaksa dipulangkan, Pasukan Survey Corps tidak mungkin mempertahankan kadetnya yang masih kurang berpengalaman. Itu sama saja bahan cadangan untuk disantap titan-titan. Mungkin memang sudah takdir mereka agar tidak mati di luar dinding, hanya mereka dan Tuhan yang tahu.
Seperti biasa, Akira akan selalu di samping (Y/n).
Dimanapun.
(Y/n) berada.
Akira akan selalu.
Di sampingnya.
Dan me-nga-wa-si-nya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Love Pain (Levi X Reader)
Fanfiction(FullName) adalah seorang gadis remaja berusia 17 tahun yang masih berstatus pelajar. Dia pintar dalam segala apapun ya mungkin tidak segalanya. Namun, tak lama kemudian dia masuk kedalam dunia lain, berada di kota yang ia tidak kenal tapi terlihat...