C - Younghoon

13 1 0
                                    


   Alunan lagu dari Virgoun berjudul Bukti terdengar nyaring memenuhi gendang telinga Younghoon. Tidak hanya suara dari penyanyi dari band Last Child yang terdengar, tapi juga suara cempreng seorang gadis yang memekikkan telinga.

"Kamu adalah bukti
Dari cantiknya paras dan hati
Kau jadi harmoni saat kubernyanyi
Tentang terang dan gelapnya hidup ini"

Bugh.

"Awwww!" Gadis itu mengaduh setelah sebuah sepatu kets mengenai kepalanya.

Gadis itu menoleh, wajahnya yang tadi bahagia bersenandung menjadi marah. Ia berjalan mendekati orang yang melemparinya sepatu tadi.

"Younghoon, kok aku di lempar sepatu?"

"Suara lo jelek." Jawab laki-laki itu dingin.

Gadis itu mengembungkan pipinya, ingin memprotes lagi tapi kalah cepat dengan suara laki-laki itu terdengar.

"Clara, gue laper." Keluhnya disertai suara perutnya yang keroncongan.

"Terus aku harus salto kalau kamu laper? Kamu kan bisa jajan sendiri." Ucap gadis bernama Clara itu sedikit sewot.

"Katanya sayang, nggak mau masakin gue?" Pancing Younghoon.

Sekilas wajah Clara memanas dan memerah menahan malu. Kepalanya berpaling menatap speaker yang kini masih mengalunkan lagu dari Virgoun.

Beruntungnya aku
Dimiliki kamu

"O--oke, tapi kalau nggak enak jangan di protes lagi."

Younghoon menganggukkan kepalanya. Meski Clara tidak melihatnya gadis itu berjalan kearah dapur untuk bersiap memasak.

Lima belas menit berlalu. Clara membawakan piring berisi nasi dengan lauk tumis cumi yang ia masak. Clara membawanya kearah Younghoon yang duduk di depan tv sambil memainkan hpnya, bibirnya bergerak bersenandung kecil menyanyikan lagu Judika berjudul Putus atau Terus yang terputar dari speaker.

"Coba tanyakan lagi pada hatimu
Apakah sebaiknya kita putus atau terus"

"Putus." Ceplos Clara asal.

Younghoon langsung melirik Clara tajam, "gue nggak mau."

"Lagunya." Ralat Clara, ia pun menyodorkan piring yang ia bawa kepada Younghoon.
"Enak nggak enak harus dihabisin."

"Masakan lo nggak pernah enak tetep gue abisin." Ujar Younghoon menaruh hpnya lalu menerima piring dari Clara.

"Kamunya doyan berarti enak." Balas Clara ikut mendudukan dirinya disamping Younghoon.

"Asin, Ra. Lo kebelet kawin apa gimana?" Protes Younghoon.

Clara tidak membalasnya. Ia malah mengotak-atik playlist Younghoon agar lagu yang terdengar dari speaker berganti menjadi lagu Pelangi dari Hivi.

"Tetaplah engkau disini--"

"Ngodein gue biar nginep disini?"

Clara melirik Younghoon, laki-laki itu masih menyantap makanan yang ia bilang asin. Clara jadi mendecih.

"Nggak, kamu pulang aja abis ini." Kata Clara.

"Gue nginep deh, papa lo nyuruh gue buat jagain lo, kan?."

"Aku bisa jagain diri sendiri kali."

"Jadi abis ini gue pulang?" Tanya Younghoon.

"Y--ya terserah kamu." Clara memalingkan wajahnya.

"Oke."

Seanjutnya hanya alunan lagu yang terdengar. Clara menyibukkan dirinya dengan memainkan hp Younghoon sementara Younghoon sibuk menghabiskan makanannya.

Setelah menghabiskan makan nya, Younghoon memberikan piring kotor itu pada Clara. Gadis itu tidak memprotes dan langsung membawanya ke dapur untuk langsung di cuci.

Sekembalinya Clara, Younghoon sudah mematikan speaker.

"Kok di matiin?" Tanya Clara mendekati Younghoon.

"Udah jam 11 Ra, tidur." Titah Younghoon merangkul Clara untuk menuju salah satu kamar terdekat.

Kamar Clara ada di lantai 2, tapi Younghoon sengaja membawanya ke kamar tamu karena Clara sering marah kalau Younghoon masuk ke dalam kamar gadis itu.

"Aku belum ngantuk, tau." Dengus Clara.

"Gue bikin ngantuk, Ra, gue dongengin biar lo tidur."

"Kamu kan mau pulang tadi."

"Nggak jadi, mau nginep."

Clara pasrah saja dan menuruti Younghoon untuk berbaring di atas ranjang. Lantas laki-laki itu ikut membaringkan dirinya di sebelah Clara.

"Kok kamu ikut tidur disini? Mau ngapain aku?" Selidik Clara penuh curiga.

"Tidur doang, nggak ngapa-ngapain." Younghoon menarik selimut dengan kakinya lalu menutupi tubuh mereka berdua dengan selimut itu.

"Younghoon, kamu sayang aku nggak?" Tanya Clara tiba-tiba.

Tak butuh waktu lama untuk berfikir Younghoon menjawab, "sayang, Ra."

Clara tersenyum melihat langit-langit kamar. Beberapa kali melirik Younghoon yang tidur miring menghadapnya, mata laki-laki itu terpejam.

"Younghoon, kamu kalau sama aku deg-degan nggak?"

"Kalau nggak deg-degan mati."

Clara mendengus mendengar jawaban Younghoon.

"Younghoon--"

"Tidur, Clara! Lo nggak ngantuk apa? Tidur!" Suruh Younghoon penuh penekanan.

"HABISNYA TANGAN KAMU NAKAL DI DADA AKU!"


###


   Paginya Clara terbangun lebih dulu. Di tatapnya Younghoon yang masih terlelap. Kemudian di dekatkan wajahnya untuk mengecup bibir laki-laki itu.

"Good morning." Sapa Clara pelan tak ingin membangunkan Younghoon.

Clara memutuskan untuk mandi lebih dulu. Ia keluar kamar tamu untuk menuju kamar miliknya sendiri.

Setelah mandi dan rapi memakai bajunya Clara lantas turun kebawah, niatnya ingin membangunkan Younghoon. Tapi termyata Younghoon sudah bangun lebih dulu.

Di lihatnya Younghoon duduk di sofa sambil memegang hpnya di depan wajah, bisa Clara tebak kalau laki-laki itu sedang melakukan video call.

Sambil senyum-senyum dan tertawa kecil melihat layar ponselnya, Younghoon sampai tidak sadar jika Clara sudah berada di dekatnya.

"Younghoon." Panggil Clara. Laki-laki itu menoleh pada Clara.

"Kak Clara, halooo."

Clara beserta Younghoon sama-sama menoleh pada layar hp milik Younghoon.

Clara tersenyum tipis ikut melihat layar hp itu, "halo Cecilia, long time not see."

"Meet up dong, kak, double date dong, nanti ajak pacar kak Clara." Ujar gadis bernama Cecilia dari jauh sana.

"Clara jomblo, sayang. Kamu cariin pacar dulu kalau ngajak double date." Ujar Younghoon.

"Diem kamu, aku nggak butuh pacar, aku butuhnya Jaehyun NCT." Sewot Clara.

"Kalau Jaehyun NCT aku juga mauuu!"

"Kamu jangan ikutan halu kayak Clara, kamu kan udah punya aku."

"Bercanda doang ih, aku udah bersyukur punya kamu."







Diam-diam Clara berjalan menjauh, senyumannya luntur sedikit demi sedikit. Clara segera naik tangga menuju kamarnya kembali.

"Younghoon, seandainya aku ketemu kamu dulu sebelum papa ketemu mama kamu, apa aku punya kesempatan menjadi seperti Cecilia?"

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Mar 16, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

A To Boyz || The BoyzTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang