03. Run Away

814 163 212
                                    

Suasana lorong yang sunyi dan gelap membuat kondisi sekolah malam ini semakin mencekam

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Suasana lorong yang sunyi dan gelap membuat kondisi sekolah malam ini semakin mencekam.

Gggrrrrrr

Goarrrrr

Serim dan Allen sudah memejamkan matanya erat, keringat sebiji jagung sudah terlihat di wajah keduanya.

Suara Zombie itu semakin dekat.

Semakin dekat.

Bahkan keduanya bisa merasakan suara lirih dari Zombie diluar.

Yang ada di pikiran mereka saat ini hanyalah, jika mereka tidak selamat bagaimana nasib teman-teman mereka? Siapa yang akan membantu mereka keluar dari sekolah ini.

Prang!!!

"AAAAAAAAA"

Suara pecahan kaca dibarengi dengan suara teriakan wanita sukses membuat Zombie yang berada di depan loker mereka teralihkan kemudian berlari mengejar asal suara dengan para Zombie yang lain.

Sedangkan Serim dan Allen sudah membuka kedua matanya kaget. Mata keduanya bertemu setelahnya.

"Siapa itu?" bisik Allen

Serim menggeleng pelan "aku tidak tau, mungkinkah masih ada yang selamat?"

"Aula? Bukankah banyak murid disana?"

Serim diam.

Jangan-jangan sesuatu yang buruk terjadi pada murid yang berada di aula?

"aku tidak peduli. Mereka para pecundang yang tidak membuka pintu untuk kita" ucap Serim sedikit membuka pintu loker

Laki-laki itu kembali melihat sekitarnya, memastikan jika kondisi lorong aman. Tangannya memegang tangan Allen yang berada di belakangnya kemudian berjalan cepat menyusuri lorong yang sepi.

Meskipun perasaan cemas dan takut melingkupi keduanya namun mereka tetap berjalan secepat mungkin agar bisa menjalankan rencana mereka. Hingga akhirnya Serim dan Allen berhasil masuk kedalam ruang siaran.

Allen mengunci ruang siaran dengan cepat sedangkan Serim bersiap memutar lagu melalui ponselnya yang sudah terhubung pada kabel.

"masih bisa?" tanya Allen berdiri disebelah Serim yang sedang harap-harap cemas.

Merasa khawatir jika listrik sudah tidak berfungsi lagi.

Serim menghembuskan nafasnya lega "bisa"

Beberapa saat keadaan kembali hening. Allen melihat kearah Serim, tangannya memegang tangan Serim yang terlihat ragu disampingnya.

Serim menoleh kearah Allen, mata keduanya bertemu. Tatapan Allen seolah mengatakan jika semuanya akan baik-baik saja.

"Allen-ah, jika kita menyalakan musiknya.... Kecil kemungkinan untukmu dan untukku pergi dari sini karena diluar sana pasti Zombie akan berkumpul. Kau tidak masalah untuk itu?"

Zombie Attack || CravityTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang