MSB - 04

2.9K 111 10
                                    

hari ini hari minggu. hari dimana untuk bersantai setelah melalukan kegiatan melelahkan dihari-hari sebelumnya

dirumah dyren tidak sepi namun juga tidak berisik. kedua kakak beradik itu tengah menonton serial kartun upin dan ipin dengan dyren yg tiduran disofa dengan darrel yg memangku kepalanya

"upin jangan lah macam tu"  itu adalah suara ipin yg tengah mengembungkan pipinya

dyren tertawa melihatnya, entah kenapa karakter upin ipin ini sangatlah gemoi, apalagi sekarang sudah banyak stiker upin ipin baik di whatsapp maupun telegram

darrel yg melihatnya pun ikut tertawa seperti dyren

"lihat kak, mukanya ipin lucu" darrel menunjuk ke tv yg diangguki oleh dyren

"yah you right. tapi kamu jauh lebih imut" ucap dyren yg membuat kedua pipi darrel merona

"ya mana ada begitu" darrel menarik pelan hidung kakaknya

"kakak serius darrel" ucap dyren sembari mengecup bibir adiknya dan bangun lalu duduk

mereka melanjutkan menonton sehingga film itu habis digantikan oleh acara yg amat sangat membosankan, bagi keduanya.

ponsel dyren yg berada dimeja bergetar dan menyala menampilkan panggilan video dari temannya
dengan segera dyren mengambil ponselnya dan menggeser opsi hijau dan terpampanglah wajah jelek ke3 temannya itu

"morning babu ku" sapa juki yg dibalas deheman oleh ke3nya

"nape si, gua masih enak enak tidur padahal" keluh arkan dengan suara seraknya karna baru saja terbangun

sebenarnya arkan masih bercinta dengan kasur empuknya, namun karna suara dering yg full dan ponsel yg tepat berada disamping kepalanya, arkan sontak terbangun

"najis kebo banget lo. kaya gua dong, udah seger, udah ganteng kaya jayin malik" ucap juki sembari menyisir rambutnya kebelakang dengan jari

sementara raka yg sibuk memakai baju karna sehabis mandi, dan dyren yg menatap malas keduanya

"btw bikos ini minggu. ayo nonton!" seru juki bersemangat

raka yg mendengar kata 'nonton' langsung membuka matanya lebar-lebar

"ada bokep baru? gas lah" ucapnya dengan semangat

"bokep aja kenceng lu memeg"  kesal juki

"ayolah nonton. gua ada film setan, tapi bukan sembarang film setan. ada adengan ngewongnya juga" kata juki dengan menail turunkan alisnya

"oke nonton dimana?" kata raka yg telah selesai memakai bajunya dan sedang mengeringkan rambutnya dengan handuk

"rumah duren" ucap juki dan arkan kompak. sedangkan dyren hanya menghela nafas melihat kelakuan temannya itu

"oke. mau dateng jam berapa sayangku?" tanya dyren yg membuat arkan, raka serta juki mengernyit jijik

"ini jam berapa si?" monolog juki lalu mengecek jam dilayar ponselnya

"oh jam 8, ydh bentar lgi kita kerumah lu" lanjut juki yg diangguki dyren

"ARKAN! RAKA! NTAR SALAH SATU DARI KALIAN JEMPUT GUA OKE BABE HANI SWITY" teriak juki yg membuat ke3nya spontan menjauhkan ponsel

"fuck! lu gabisa ga bacot gitu?" kesal raka karna telinganya langsung pegang oleh teriakan maut juki

"gabisa. udh ah karna si arkan masih blm ngapa-ngapain, sedangkan lu udh rapih. lu yg jemput gua oke. gamau tau harus jemput. dan lu arkan mandi sono, bau tau ga" oceh juki

"iya iya juki bawel ardanata. dah gua mandi dulu" jawab arkan lalu mematikan panggilan

"iya juki sayang, ini pangeran ganteng mau otw" dilayar terlihat raka yg sudah bersiap dan sedang menuruni tangga

"dah ye. gua mau otw" setelahnya raka mematikan panggilan

"nah sekarang lu sno yg siap-siap. gua cma nyantai nunggu lu pada dateng. oke baby?" kata dyren dengan muka mengejeknya membuat juki mendengus dan mematikan panggilan tersebut membuat dyren tertawa

setelahnya dyren menaruh kembali ponsel dan menatap darrel yg juga tengah menatapnya

"kenapa?" tanya dyren

"teman kakak mau main?" tanya darrel tanpa menjawab dyren. sedangkan dyren hanya mengangguk

"ya, teman kakak ngajak nonton film"

"disini?" dyren kembali mengangguk diikuti oleh darrel

hening. keduanya memilih untuk menton tv yg tengah menampilkan keseharian para selebriti yg sejujurnya amat sangat membosankan. kalian tau?

pandangan mereka memang terfokus ke tv yg ada didepan mereka. namun tidak dengan fikiran mereka, ah ntahlah biarkan mereka sibuk bergelut dengan fikiran mereka

My Step BrotherTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang