MSB-02

4.3K 140 1
                                    

Happy Reading!
Homophobic menjauh!
VoMent!

WARNING!! ENA-ENA!!

"Ahh.. kenapa jadi panas" Derrel mengipas-ngipas lalu menyalakan ac mobil

Dyren dari tadi hanya diam memperhatikan Derrel yang kepanasan. Dyren menepikan mobilnya dipinggir jalan dan melihat ke arah Derrel yang masih mengipas-ngipas

"Kk-khaa.. ahhh.. bisa hh.. tolong bantu derrel" Derrel berusaha meraih tangan Dyren

"Kau terakhir kali memakan apa?" Tanya Dyren

"Akuuhhh.. hanya meminum susu tadi sebelum pulang" jawab Derrel dengan mendesah

"Siapa yang memberimu?" Tanya Dyren sekali lagi

"Teman seangkatan ku tadi" Derrel masih mengipas-ngipas dirinya. Ya saat pelajaran olahraga terakhir tadi dirinya di beri susu pisang oleh temannya yang merupakan susu kesukaannya

"Ck!" Dyren mengangkat tubuh Derrel agar duduk dipangkuannya. Derrel langsung bergerak gelisah sambil memeluk leher sang kakak

"Shit!" Dyren menggeram tertahan karna Derrel tak sengaja menyenggol area bawahnya yang langsung terbangun

"Sepertinya kau harus di beri pelajaran baby" beruntung jalanan sudah lumayan sepi dan jam sudah menunjukkan pukul 05.30pm. Namun sebelumnya Dyren mengirim pesan kepada mamanya bahwa ia dan Derrel tidak bisa pulang karna menginap dan langsung di balas iya oleh sang mama

Dyren mengambil dasi yang tadi sempat di lepas oleh Derrel dan langsung mengikat tangan Derrel
Dyren menempelkan bibirnya ke bibir tebal sang adik yang sudah basah oleh salivanya sendiri
Awalnya hanya kecupan biasa namun menjadi lumatan-lumatan panas

"Aahhh.." desah Derrel saat Dyren melahap putingnya rakus, Derrel membusungkan dadanya saat Dyren semakin rakus melahapnya
Ya, Dyren tidak berani membuat kiss mark dileher sang adik. Bisa-bisa jika orang tuanya tau dibunuh ia nanti

Dyren buru-buru membuka resleting celananya saat miliknya sudah sesak di dalam sana, dan sedikit mengurut-urutnya terlebih dahulu
Sebelumnya Dyren sudah pindah ke kursi belakang, dan untungnya mobilnya ini sudah kedap suara dan dipasangkan gorden kecil di setiap kacanya, baik depan, samping, dan belakang

Dyren mendudukkan Derrel di depan juniornya yang sudah menegang
Dapat dirinya liat ekspresi Derrel yang bengong sesaat dan sedikit takut

"Tidak apa-apa baby. Pelan-pelan dan jangan sampai kau menggigitnya faham?" Dyren mengusap lembut surai sang adik yang hanya di balas anggukan

Derrel mulai mengulum junior sang kakak yang menurutnya sangat besar dengan tangan yang masih terikat jangan lupa

"Yeshh baby.." Dyren meremat rambut sang adik saat merasakan mulut hangat adiknya

Derrel yang mendengar itu tersenyum dan mempercepat tempo kulumannya

"Yahh good fuck.." Dyren belum pernah senikmat ini sebelumnya, jujur saja selama berpacaran dengan Ghina saat melakukan seperti ini biasa saja menurutnya. Tapi saat ia melakukannya dengan Derrel, rasanya sungguh berbeda

Derrel mendongak dengan wajah sayunya dan bibir yang meneteskan saliva jangan lupa kedua puting yang semakin menonjol
Dyren kembali mendudukan Derrel kepangkuannya lalu membuka seluruh pakaian sang adik dan juga dirinya
Setelah selesai membuka semuanya, Dyren menidurkan Derrel lalu menindihnya

"Kau tau baby? Sudah 2 bulan ini aku menahannya asal kau tau" Dyren memperhatikan setiap inci wajah sang adik yang memerah dan berhenti di bibir pinknya

"Dan ingin rasanya aku mencoba bibir ini" Dyren mengecup bibir sang adik

"Manis. Sama seperti mu" lanjut Dyren tersenyum

"Ini akan sedikit sakit, jadi tahanlah sebentar" Dyren berusaha memasukkan miliknya ke dalam hole Derrel

"Akhh..! Hikss.. ahh.." Dyren menghapus air mata yang keluar dari mata sang adik

"Sttt.." Dyren mengecup kedua mata Derrel

"Bergerak sekarang?" Tanyanya yang diangguki oleh Derrel

Dyren memaju mundurkan pinggulnya dengan tempo yang semakin lama semakin cepat

"Ahhh... yaahh di situuhhh.. ahhh.." Derrel menggelinjangkan badannya saat Dyren berhasil menyentuh titik nya

"Disitu rupanya" Dyren menyemirk dan kembali mengenai titik tersebut

Derrel semakin mendesah frustasi dibuatnya, dan Dyren semakin mempercepat temponya

"Kak.. aku... ahhh.. sampaiihhh..."

"Bersama" Dyren mengeluarkannya di dalam sehingga ada yang merembes keluar
Keduanya mengambil nafas sebanyak-banyaknya

"Selesai?"

"1 ronde lagi tak apa" Derrel tersenyum megalungkan tangannya ke leher sang kakak. Oh man! Sejak kapan adiknya sebinal ini? Batin Dyren

Dyren duduk dengan Derrel dipangkuannya dan jangan lupakan miliknya yang masih bersarang di hole hangat sang adik

"Kau yang memegang kendali baby" Dyren mengecup bibir Derrel dan bersandar menikmati apa yang akan adiknya itu lakukan, namun sebelumnya Dyren melepaskan ikatan di tangan sang adik

Derrel melumat bibir Dyren dengan rakus lalu turun ke leher dan memberi tanda kemerahan disana. Dyren hanya menikmati sambil sesekali mendesah
Derrel menggoyangkkan pinggangnya sambil mendesah dan tangannya yang memilin putingnya sendiri

"Ahhh.. emhhh.. yeshhh.. ahhh.." Derrel menggigit bibir bawahnya menahan nikmat

"Emmhhh.. fasterhhh.. yeshh.." Derrel semakin mempercepat gerakan pinggangnya

"Ahh fuck" desah Dyren menampar bokong berisi Derrel

Tangan kanan Derrel digunakan untuk memilin putingnya sendiri, sedangkan tangan kirinya digunakan untuk mengocok miliknya yang menegang

"Kak dyren.. Ahhh.." Derrel kembali melumat bibir Dyren

"Cuphh.. ahhh.. enghhh.. i'mhh cummhhhhh.. annhhhh.." Derrel menjatuhkan kepalanya ke dada bidang Dyren dengan badan yang sedikit bergetar dan nafas yang terengah-engah

"Lihat lah dirimu, sangat berantakan baby" Dyren mengusap bibir bawah Derrel menggunakan ibu jarinya

Derrel dengan rambut berantakan, keringat di sekujur tubuhnya, mata yang sayu, muka yang merah, bibir bengkak serta saliva yang sedikit menetes dari bibirnya

Dyren mengambil tisu basah untuk membersihkan badan adiknya
Setelahnya dyren memakaikan kaos hitam polos yang dia ambil dari dalam tas sekolahnya
Dyren pun kembali memakai seragamnya dan bersiap untuk menuju rumah, melihat jam yang sudah pukul 01.30am

"Tidurlah, aku tau kau lelah" Dyren tersenyum mengecup bibir sang adik lalu kembali ke kursi kemudi

Sesampai dirumah, Dyren membawa Derrel untuk tidur di kamarnya
Soal bagaimana ia bisa masuk? Dyren memang membawa kunci duplikat supaya lebih mudah saat ayahnya sedang pergi
Dyren memeluk erat pinggang ramping Derrel, begitupun Derrel yang begitu erat memeluk pinggang Dyren seolah takut pergi

.
.

First bikin ginian:')
Noob kan?:v
Babai~

My Step BrotherTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang