Dicintai? Atau mencintai?
Di satu titik, fikiran ku terbuka, aku lebih memilih dicintai, karena mencintai belum tentu dicintai, akan hanya ada sakit, dan kecewa. Kenapa harus jauh jauh mencari yang terbaik, jika ada versi terbaik yang mendekap.
Sakit dan kekecewaan pernah menjadi satu membuat ku berharap segera menghilang dari dunia,sekeras apapun, kalau dia tidak ditakdirkan untuk kita, tidak akan pernah terwujud.
Aku pernah menghempas versi terbaik didalam hidup ku.
Hanya karna satu angan, mimpi yang bercampur dengan ambisi, merubah diri? Aku lakukakn
Mengikuti seluruh kegiatan, olimpiade, penari, mayoret, paskibraka, taekwondo.
Aku selalu berusaha agar bisa terlihat jika aku ada.
Sementara di lain sisi ada yang melakukan hal yg sama dengan yang aku lakukan , untuk diriku.
Setelah semua usaha yang aku dapat, aku berhasil menggapaimu, namun itu semua, mungkin hanya rasa belas kasih.
Tapi, dari kisah itu, masa itu, aku banyak belajar, bahwa terkadang tidak semua hal yang menurut kita baik, akan menjadi yang terbaik. Tidak semua hal harus kita miliki.
Tidak semua hal harus kita perjuangkan. Terkadang lebih baik hanya sekedar dijadikan kisah untuk dikemudian hari kita tertawakan dan kita kenang.
Untuk kamu ketidakmungkinan ku.
Selamat berbahagia.
Terimakasih.
Mungkin kalau dulu kamu tidak melakukan hal seperti itu.
Aku tidak akan bisa bertemu dengan orang yang menganggap ku adalah nafas nya.
Aku menemukan kebahagiaan yang selama ini aku lepaskan.
Ah klise sekali ya kisah cinta SMA ku.
Aku dan ketidakmungkinan, tidak bisa bersatu, karena kita lahir dengan kepercayaan yang berbeda.
Ya itu aku.
Dulu.
Dan sekarang aku telah menemukan jalan keluarnya dari kisah tersebut.
KAMU SEDANG MEMBACA
PineappLe life
Short StoryYang tidak bisa diceritakan ke orang terdekat. Akan selalu saya tuangkan kedalam cerita ini. Terimakasih telah meluangkan waktu. Untuk manusia yang belum berguna ini.