Hai pa.
Aku menderita.
Kau berhasil menyita seluruh fikiranku.
Aku sakit.
Lamunan mu berhasil membuatku kalut.
Aku lemah.
Saat harus menyaksikan betapa rapuhnya dirimu.
Aku tak kuasa.
Saat harus melihat titik terendahmu.
Aku tersenyum.
Saat kau membuatkan minuman dan makan malam untukku.
Aku bahagia.
Saat kau memuji ku didepan orang.
Aku bangga.
Saat kau berada didepan saat hari terbesarku bersama mama.
Air matamu.
Bagai panah api yang menelusup ke jantung ku.
Terimakasih pa.
Kau cinta pertamaku.
Kau penerang dalam hidupku.
Kau adalah tiang ku.
Jika kau roboh maka hancurlah aku.
Aku sayang papa.
KAMU SEDANG MEMBACA
PineappLe life
Short StoryYang tidak bisa diceritakan ke orang terdekat. Akan selalu saya tuangkan kedalam cerita ini. Terimakasih telah meluangkan waktu. Untuk manusia yang belum berguna ini.
