How Much I Love

492 70 15
                                    

Tags : #krist #singto #oneshot #bxb #romance #perayafanfiction
 

From that day to this day, still nothing has changed, you're still the same                               

 
Namaku Singto Prachaya Ruangroj, aku anak ke 1 dari 3 bersaudara. Sekarang aku bekerja di perusahaan ayahku. Aku masuk karena skill ku, awal aku bekerja disini sebagai supervisor padahal aku lulusan magister dari universitas Oxford Inggris.
 
Hidupku tidak penuh dengan warna warni seperti orang lain, sampai adikku menjulukiku seperti jalan tol saking lurusnya. Aku tidak pernah jatuh cinta, sampai ibuku takut aku punya kelainan.
 
Hari ini aku harus menemui client di luar, meeting hari ini sampai malam, saat sedang menuju mobil aku melihat seseorang berbicara dengan tiang listrik, lebih tepatnya dia sedang memarahi tiang itu.
 
"Dasar badut gendut tidak tau diri, mana aku tau kalau kamu bosnya, lagian kenapa kaos singlet aja sih kan dikira tukang bersih-bersih".
 
"Eh ada mas ganteng ngapain di situ, ko bengong ati2 lho mas tetangga saya kemarin ayamnya mati gara2 bengong" katanya.
 
"Dasar aneh" kataku
 
"Ya ampun muka doang yang ganteng tuh mulut udah kayak lambe turah nyinyir banget"
 
"Apa katamu?"
 
"Ti...tidak ada apa2" perasaan aku bicara dalam hati kenapa orang itu bisa dengar ya, wah jangan2 dia keturunan Mbah dukun lagi.
 
Akhirnya aku pergi meninggalkan manusia aneh itu.
 
Hari ini ada penerimaan karyawan baru, khususnya buat asisten pribadiku, karena mba Alya harus Resign Ikut suaminya pindah kerja keluar pulau.
 
Tiba-tiba bunyi pintu diketuk ternyata pak Hardy dr bagian HRD, dan mengenalkan seorang karyawan yg di tunjuk sebagai asistenku.
 
"Kenapa mesti Mbah dukun ini yang jadi bosku" katanya.

Tentu saja aku kaget dan melihat orang aneh ada disini.
 
"Maaf pak ini asisten bapa yang baru namanya Krist perawat" kata pa Hardy.
 
"Baik pa Hardy terima kasih" ucapku.
 
"Saya pamit dulu"
 
Sekarang tinggal aku dan orang aneh ini, keliatan dia sedikit canggung dan tidak nyaman.
 
"Perkenalkan dirimu?" tanya singto 
 
"Baiklah, nama saya krist perawat, saya lulusan unpas Bandung"
 
"Jurusan apa?" tanya singto lagi.
 
"Teknik industri" jawab krist.
 
"Dan kamu melamar sebagai asisten?" tanya singto tak percaya.
 
"Saya masukin aja yang ada lowongan"
 
"Apakah kamu bisa mengikuti cara kerja sama, saya orang tegas, disiplin, perfeksionis"
 
"Saya pasti bisa pak"
 
Krist bertekad harus mendapatkan pekerjaan ini, dia sudah mengganggur 2 bulan, bapak kontrakan sudah marah marah karena dia telat membayar kontrakan.
 
Krist sudah tau kalau bos nya ini rese, arogan dan kaku seperti kanebo kering, tapi dia harus bisa melewatinya.
 
"Krist... apa ini, bisa tidak kamu menulis dengan benar" pagi yang indah diawali dengan teriakan pak bos.
 
Dari pagi sampai sore hobinya mengeluh, pantas saja tidak ada yang betah dengan dia.

***

Sampai suatu hari akhirnya Krist bertemu dengan ayah dan bundanya pa singto, dia begitu kaget dengan mereka orang tua by begitu ramah, lucu sedangkan singto begitu kaku, Krist berfikir mungkin singto anak yang tertukar, tapi kalau dilihat dari paras singto mirip sekali dengan ayahnya.
 
"Kenapa kamu diam saja, semenjak ayah dan bundaku pulang" tanya singto.
 
"Saya hanya sedikit aneh saja, kenapa anda begitu berbeda dengan mereka" jawab Krist.
 
"Apa maksudmu" tanya balik singto.
 
"Iya, orang tua anda begitu ramah, lucu sedangkan anda tau sendiri seperti apa ?" jawab Krist tanpa rasa bersalah.

"Kamu tidak tau apa apa tentang saya" jawab singto dengan ketus.
 
'Kan aku bilang juga apa, emang sebenarnya Mbah dukun itu anak yang tertukar' jawab Krist dalam hati.
 
"Apa kamu bilang ,anak yang tertukar?" tanya singto dengan mata yang melotot.
 
"Siapa yang bilang seperti itu, padahal tadi kan aku hanya bicara dalam hati saja"
 
"Sudah sana kerjakan tugas mu lagi "
 
"Baik pa"
 
Setelah sebulan Krist kerja, dia mendapat sahabat seperti Mike, Gun dan Newbie. Mereka beda departemen tapi mereka selalu bertemu di kantin kantor pas makan siang.
 
"Krist katanya pak bos lagi dekat dengan seorang model ya?" Mike si biang gosip.
 
"Model yang mana, perasaan aku tidak pernah melihat dia jalan dengan wanita manapun" jawab Krist.
 
Begitu selesai jam istirahat ,Krist masih ingat kepikiran dengan topik yang mereka bicarakan tadi. Ada hati yang tidak terima, entah kenapa, dia terbiasa dengan bos nya itu, walaupun bos nya itu arogan tapi singto termasuk sangat perhatian pada Krist, saat Krist di usir dari kontrakannya singto lah yang membantunya tinggal sementara di apartemen, saat sakit singto juga yang menemaninya. Entah kenapa dia merasa tidak suka.
 
***
 
Setelah makan siang itu bener bener mood Krist, sampai singto merasa bingung kenapa hari ini Krist sangat pendiam tidak seperti biasanya, biasanya dia bicara tanpa berhenti.
 
Siang itu di kantor sangat ramai, karena kedatangan model cantik bernama anyelir, dia langsung mendatangi ruang kerja singto, aku yang asistennya hanya bisa terdiam. Lumayan cukup lama mereka di dalam, tiba tiba pintu di buka dan anyelir pun pergi keluar dengan di antar singto, singto hanya melirikku sebentar, 'ya tuhan kenapa lagi dengan hatiku rasanya pengen nangis'.
 
Sejak saat itu anyelir jadi sering datang ke kantor, dan singto tidak pernah sekalipun memerintahkan ku apapun apabila anyelir dan datang.
 
"Pak apakah bapak pacaran dengan nona anyelir" tanyaku.
 
"Apakah aku wajib menjawab pertanyaanmu" balas singto.
 
Krist hanya menggelengkan kepala dan pamit untuk kembali ke mejanya.
 
Berjalan menuju ruangannya sambil bersenandung, dia kaget begitu sampai mejanya si bos sudah menunggunya disana.
 
"Pagi pak, sepertinya saya belum terlambat deh" kata Krist.
 
"Pagi juga, oiya Krist nanti siang ikut saya ke mall ada yang mau saya beli"
 
"Ok bos" jawab Krist sambil gaya menghormat pada singto, singto hanya menggelengkan kepala dengan semua tingkah Krist yang menurutnya aneh.
 
Akhirnya mereka sampai di mall, dan singto langsung mengajaknya ke toko perhiasan. singto mulai memilih cincin yang cocok untuk seseorang yang istimewa, dan menanyakan pada Krist apakah itu cocok atau tidak.
 
"Apakah bapak akan melamar nona anyelir" tanya Krist.
 
Singto hanya meliriknya dan terus mencari cincin yang cocok tanpa mengindahkan pertanyaan Krist.
 
Hati Krist terasa semakin sakit, rasanya dia ingin keluar dan pergi dari toko ini. krist tau dia salah karena mencintai bos nya.
 
Malam Minggu yang cerah tapi tidak secerah hati Krist, hari ini dia akan datang ke pesta pertunangan bosnya, sebenarnya dia tidak ingin datang, tapi bos nya memaksa harus datang kalau tidak dia akan dipecat, seandainya saja dia sudah mempunyai pekerjaan baru lebih baik dia dipecat dari pada melihat kejadian itu.
 
Begitu masuk ruangan rasanya begitu sesak, jauh disana dia melihat bos nya dengan keluarga besar dan ada perempuan itu, iya calon tunangannya. Dengan senyum Krist berjalan sambil orang orang yang dia kenal.
 
Acara pun dimulai dengan sambutan dari pak bonrod sebagai ayah dari Singto, memberitahukan acara yang akan dilaksanakan hari ini.
 
Setelah pak Bonrod selesai berbicara, singto maju ke depan .
 
"Saya disini akan meminta seseorang yang saya cintai untuk menjadi pasangan saya, menemani saya sampai akhir hayat"
 
"You're the one person who comfort me, you're the one who dries my tears, having you by my side ia something l'm so lucky to have"
 
"Krist perawat maukah kamu menerima permintaanku" semua orang memandang Krist, singto berjalan mendekati Krist dan menarik tangan Krist agar ikut ke depan, sampai di depan Krist masih bingung dia tidak percaya apa yang terjadi barusan, dia tidak menyangka kalau singto pun mencintainya.
 
Singto memandang Krist, kemudian berlutut, "maukah kamu menerima sebagai pasangan hidupmu, dengan semua kekuranganku", Krist pun mengangguk.

"ya aku mau menjadi pasanganmu" tepuk tangan di seluruh penjuru ruangan bergemuruh.

***
 
40 tahun kemudian

Singto terbangun karena mendengar keributan di dapur, seperti biasa pasti Krist memasak, pada saat terbangun singto merasakan pinggangnya sakit sekali dengan berjalan tertatih diapun kekamar mencari Krist.
 
Tetapi yang didapatinya seorang perempuan muda, "siapa kamu?" tanya singto.
 
"Ayah sudah bangun" jawab perempuan tadi.
 
"Ayah? Krist mana aku mau menemuinya, biasanya dia ada di dapur,"
 
"Aku Dee ayah, anak bungsumu, nanti tunggu ka Devan ya yah"
 
"Siapa Devan? kenapa aku harus menunggunya, aku kan hanya ingin bersama Krist, apakah Krist baik baik saja"
 
"Selamat pagi ayah, apa ayah mencari papa?"
 
Singto hanya mengangguk 
 
"Apa ayah sudah sarapan?" tanya anak sulungnya.
 
"Lebih baik kalau ayah sarapan dulu nanti kita bicarakan tentang papa"
 
Singto pun menyetujuinya lalu berjalan menuju meja makan.

"ka….aku sedih melihat ayah setiap pagi menanyakan papa terus, padahal ini sudah berlangsung selama 2 tahun"
 
"Kita harus bersabar karena penyakit ayah memang seperti ini, yang dia ingat hanya kejadian sebelum ada kita dan hanya ada papa di pikiran ayah".
 
Iya singto mengalami penyakit demensia yang sudah di deritanya selama 4 tahun, awal-awal masih ada Krist di sampingny, tapi 2 yang lalu tuhan mengambil Krist dari pelukan singto karena serangan jantung. singto sangat kehilangan belahan jiwanya, separuh hidupnya, untung ada kedua anak hasil adopsi Krist dan singto, Devan dan Dee .

Dee lah yang selama ini mengurus singto.
 
Malam sudah larut singto sudah di kamar dia sedang beristirahat di kursi santainya, dia melihat bayangan Krist yang tersenyum
 
"Sayang aku merindukanmu"

"Aku juga, apakah kau sudah siap bersamaku lagi"
 
Akhirnya singto tidur untuk selama lamanya.

I still have you walking while holding hand, I don't know how I can say how much I love you

End.

SONGFIC - เธอทำให้ฉันโชคดี / Tur Tum Hai Chun Chohk Dee (You Make Me Lucky)  Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang