04: Long night tragedy

261 58 22
                                    

Kendaraan beroda empat berterbangan di angkasa. Terlihat juga orang - orang disana berpakaian formal layaknya pegawai kantor. Gedung pencakar langit menjulang dimana - mana yang membuat pejalan kaki harus menunduk untuk melihat keseluruhan bentuk gedung.

Sinb berjalan menelusuri tempat asing itu dengan tatapan mendelidik. Dimana dia sekarang? Kota apa ini? Bahkan negara maju seperti Uni Emirat Arab saja belum mempunyai teknologi secanggih ini.

Di tepi jalan, terlihat seorang pria bermain dengan seekor anjing. Tidak, itu bukan anjing biasa. Anjing yang Sinb lihat terbuat dari robot.

"Apa - apaan ini?" batinnya bingung. Sinb melirik nametag pada baju pria itu yang tertulis 'Xiao Dejun'. Ia memutuskan untuk menghampirinya.

"Eumm.. permisi? Ini dimana ya?" tanya Sinb dengan hati - hati.

Xiaojun menoleh pada Sinb. Ia menatap gadis itu dari atas sampai bawah dan sebaliknya.

"Anda kesini tapi anda tidak tahu ini dimana? Aneh." balas Xiaojun ketus.

Lantas Sinb mengubah ekspresinya begitu mendengar jawaban si pria, "Dih gue nanya baik - baik lho?"

"Pakaian anda sangat kuno. Apa itu kain pel?" dia menunjuk celana yang Sinb pakai.

"Sembarangan!" kesal Sinb.

Xiaojun mendecih, "Ch, bagaimana orang seperti anda bisa datang ke kota ini. Disini mayoritas kalangan atas dan anda tidak seharusnya disini."

Bagus. Orang ini telah membuat kesabaran Sinb habis.

"SOMBONG BENER SI LU BANGSAT! LU GAK TAU AJA BAPAK GUE KERJA APA!"

"Kamu membentak saya? Dasar tidak punya sopan santun. Ayo Bella kita pergi." ujar Xiaojun lalu memikul anjing robot tersebut di pundaknya.

Sinb punched the air. Cih, dia pikir dia siapa bisa menghinanya seenak jidat?

Tak ingin emosinya meningkat Sinb pun kembali menelusuri kota yang tak dikenal itu.

Semua yang ada disini merupakan teknologi masa depan. Bahkan tidak terlihat satupun orang yang menggunakan sepeda. Semuanya menggunakan kendaraan dengan berbagai macam bentuk.

Ada seorang anak kecil laki - laki yang sedang bermain mobil - mobilan didekat kolam air mancur. Sinb mencoba untuk mendekat.

"Hai?" sapa Sinb.

Anak itu pun menoleh. Namun ekspresinya terlihat terkejut. Matanya terfokus pada wajah Sinb.

Sinb jelas heran. Mengapa dia bereaksi seperti itu? Apakah anak itu mengenalnya?

"Kamu kenapa?" Sinb mencoba membuka pembicaraan.

Anak itu meletakkan mainannya lalu berdiri mendekati Sinb.

"Aku kaya pernah liat muka kakak deh?" ujarnya.

Sinb menaikkan sebelah alisnya, "Hah? Masa sih? Dimana?"

"Di komputer bang—"

"Haohao?"

Si anak beserta Sinb menoleh ke sumber suara. Datang seorang pria menggunakan jas putih rapi. Pria tersebut menggendong anak kecil yang diketahui bernama Haohao itu.

"Kamu ngapain disini?" tanya si pria. Haohao tersenyum lalu menunjuk Sinb, "Lagi ngobrol sama kakak itu."

Sinb tersenyum kikuk, "H-halo, saya Hwang Sinb..."

Pria tersebut tersenyum lebar lalu menjabat tangan Sinb.

"Gue Lee Jaemin. Gak usah pake saya - saya elah formal amat!"

Verder : The Other Side of the WorldTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang