ALGARA - 2

221 11 0
                                    

ALARIC adalah sebuah geng motor terbesar yang ada di Bandung terdiri dari 50 orang dan diketuai oleh Algara Zein Rajanendra, mereka bukan geng pembuat onar tapi mereka adalah geng motor yang selalu membantu warga dan berbagi kebaikan dimana pun mereka berada, mereka tidak akan mengusik jika tidak di usik, prinsip mereka adalah 'lo asik kita santai, lo usik kita bantai'.

Dan disinilah tempat mereka berkumpul disebuah rumah besar yang mereka jadikan markas yang terdiri dari kamar, ruang game, dapur, ruang tamu, kolam renang, dan ruang untuk membuat strategi, mereka membeli rumah itu dengan hasil tabungan mereka yang digabungkan menjadi satu ditambah uang hasil hadiah balapan motor mereka.

OoO

Gara dkk dan Zara dkk memasuki markas ALARIC dan di sambut oleh anggota yang ada di sana.

"Wih rombongan nih" kata salah satu anggota ALARIC sambil berdiri dan bersalaman ala anak laki-laki.

"Jadi kapan gar kita mau baksosnya?" tanya bimo kepada gara, ya memang gara tidak mau dipanggil dengan sebutan bos atau apalah itu, menurutnya terlalu berlebihan.

"Sekarang aja, nanti kita ke panti biasanya tapi barang- barangnya ada di mobil gue" jawab gara dan langsung berdiri diikuti yang lainnya.

Gara dan zara memasuki mobil gara, setelah masuk mobil gara malah mendekat ke arah zara, sontak saja zara langsung kaget.

"Jangan macem-macem ya gara" kata zera sambil mendorong bahu gara agar menjauh.

"Apaan sih, gue cuma mau masangin sabuk pengaman" ucap gara dan langsung memakaikan sabuk itu ke zara.

"Oh" zara bernafas lega, kirain mau ngapain pikirnya.

Tidak ada perbincangan lagi setelah itu, hingga mereka sampai di tempat tujuan yaitu di panti asuhan. Mereka pun mulai masuk dan membawa barang-barang yang di mobil gara.

"Assalamualaikum" ucap mereka, dan terlihat seorang wanita paruh baya keluar dari situ.

"Waalaikumsalam, eh kalian mari silahkan masuk" ucap ibu itu mempersilahkan mereka masuk, saat masuk mereka disambut oleh anak-anak yang ada disana dengan senang.

"Ayo salaman sama kakak-kakaknya" suruh ibu sarah kepada anak asuhnya. Mereka hanya menurut dan melanjutkan bermainnya.

"Bu kami kesini seperti biasa mau memberikan sedekah kepada anak-anak yang ada disini dan juga ibu, mohon diterima ya bu" ucap gara sambil tersenyum dan memberikan barang-barang tadi di atas meja.

"Makasih banyak ya nak, jadi ngerepotin" ucap Bu Sarah

"Iya gapapa kok bu, kalo gitu kita mau main sebentar sama mereka dulu ya bu" jawab gara, dan dibalas bu sarah dengan anggukan.

OoO

"Kak zala ayo main sama sasa" ajak gadis kecil berusia 3th kepada zara.

"Eh iya, sasa mau main apa?" tanya zara menyamakan tingginya dengan anak itu.

"Gimana kalo main lali-lalian aja kak" ucap sasa sambil mengerjapkan matanya lucu. Zara terkekeh kecil, tanpa dia sadari gara melihat itu sedari tadi sambil tersenyum dan menghampiri mereka.

"Abang gara boleh ikut mainkan?" tanya gara sambil menggendong sasa.

"Boleh dong tapi nanti bang gala sama kak zala kejal sasa ya" ucap sasa dan turun dari gendongan gara dan mulai berlari. Gara dan zara saling pandang kemudian lari mengejar sasa.

"Sasa pelan-pelan nanti jat--" belum selesai zara bicara tiba-tiba hpnya berbunyi menandakan pesan masuk, zara segera mengecek ponselnya ternyata pesan dari bundanya.

Bunda

zara pulang
sebentar lagi sore!

iya bun
bentar lagi pulang
abang udah pulang bun?

udah

"Dari siapa sih ra?" tanya leni sambil mengintip ponsel zara.

"Dari bunda, gue disuruh pulang sekarang" jawabnya

"Yaudah sana pulang" usir vanya

"Lo ngusir gue van?" tanya zara sambil memelaskan wajahnya.

"Iya, udah sana pulang ntar di marahin lagi sama bunda" ucap vanya

"Yaudah gue pulang duluan sayang bayy" ucap zara sambil memberi kiss dari jauh, vanya,leni,dan karin hanya memasang wajah yang ingin muntah.

Zara mencari gara yang sedang bermain dengan sasa tadi, oh ternyata mereka sedang duduk di bawah pohon mangga. Zara pun menghampiri mereka.

"Gar gue disuruh pulang sekarang sama bunda" ucap zara berdiri di samping gara.

"Yaudah sana pulang" jawab gara santai. Zara sontak melototkan matanya, enak aja kesini sama dia masa pulangnya sendiri kan ga elit.

"Gara mah gitu, gue bilangin bunda ya!" ancam zara

"Bilangin aja wlee" ucap gara sambil menjulurkan lidahnya, membuat zara kesal.

"Mau gue anterin pulang?" tanya gara menaikkan satu alisnya, zara dengan antusias mengangguk.

"Tapi ada syaratnya" ucap gara dengan wajah songongnya, membuat orang-orang disitu tertawa.

"Apa?" jawab zara sambil memutar bola matanya malas.

"Cium dulu dong sayang" pinta gara sambil menunjuk pipinya, zara mengangguk.

"Tapi tutup matanya dulu" ucap zara, gara langsung memejamkan matanya.

Plakk

"Awws kok malah di tampar sih ra" ucap gara sambil memegang pipinya yang perih, dan melirik teman-temannya yang tertawa terbahak-bahak.

"Kalo lo ga mau anterin yaudah, gue suruh bimo aja" ucap zara dan berjalan kearah bimo, namun tangannya dicekal oleh gara.

"Iya gue anterin tuan putri pulang okee" ucap gara sambil tersenyum manis dan menarik zara ke mobilnya setelah berpamitan kepada bu sarah dan yang lain.

⭑⭑⭑⭑

Jangan lupa votmennya!
See u

ALGARATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang