3. You Are The First

489 62 20
                                    

Jimin melangkahkan kakinya masuk ke dalam tempat hiburan malam itu, bisa ia lihat jika di sana sudah ada temannya Bambam, Mark, Jackson, Hanbin dan juga Jinhwan. Tidak ada satupun dari mereka yang menyadari kedatangan Jimin, oleh karena itu Jimin pun memutar bola matanya dengan malas sambil  ke arah Jackson, teman dekatnya.

"Sayang, akhirnya Kau datang juga. Aku pikir kali ini Kau tidak akan datang lagi." Satu tangan Jackson mendarat di rambut Jimin, ia mengelus lembut rambut Pria itu namun sayangnya perlakuannya itu tidak mendapatkan sambutan baik dari Pria yang lebih kecil.

"Berhenti memperlakukanku seolah Kau menganggapku ini kekasihmu." Jackson langsung tertawa kencang hingga membuat perhatian dari keempat temannya yang sedang asyik bermesraan tertuju padanya.

"Hei manis, sejak kapan kau datang. Aku bahkan tidak tahu kalau kau datang kemari." Ucap Hanbin main-main yang kemudian langsung mendapatkan cubitan dari kekasihnya, Jinhwan. Pria yang tadinya sedang duduk di atas pangkuannya itu kini memilih bangkit dari posisinya, Jinhwan memberikan tatapan sinis ke arah Pacarnya itu yang memang terkenal gemar sekali menggoda Pria lain, padahal ia kan sudah seksi begini tapi kenapa Pria itu masih saja melirik Pria lain selain dirinya. Memangnya kurang apa lagi ia ini?

"Sayang, ayo kembali kemari. Kenapa Kau malah meninggalkanku sih?" Jinhwan yang cemberut itu pun langsung meninggalkan kekasihnya dan berjalan ke lantai dansa untuk mencari Pria lain yang mungkin bisa menjadi partner berdansa malam ini. Masa bodoh dengan Hanbin, toh Pria itu bahkan tidak mengejarnya kemari dan kini malah asyik menggoda Jimin kembali.

"Dasar mata keranjang, apa Dia pikir aku ini tidak bisa mencari Pria lain yang lebih baik darinya? Tunggu dan lihat saja, Aku akan Pria itu ke hadapanmu sekarang juga." Tapi nampaknya perkataannya itu berbanding terbalik dengan fakta yang ada karena nyatanya Jinhwan malah tidak menemukan satupun Pria yang di anggap sesuai dengan tipenya.

Jungkook tidak benar- benar pulang ke rumahnya, ia malah berkeliaran di jalanan dan mengikuti kemana Pria mungil itu melangkahkan kakinya. Jimin yang berada di depan Jungkook pun sama sekali tidak menyadari keberadaan Pria itu, ia malah asyik memainkan ponselnya dan baru berhenti saat sudah sampai di tempat tujuannya.

"Tunggu dulu, tempat apa ini? Jungkook melihat papan nama tempat itu, dahinya mengerut dalam tepat setelah ia membaca papan nama dari tempat itu.

"Paradise?" Tempat macam apa ini, apa yang akan ia lakukan di dalam sana?" Jungkook diam di tempatnya, ia menimang-nimang apakah ia akan masuk ke dalam bar itu atau pulang saja.

"Ya...sudah. Daripada mati penasaran lebih baik Aku masuk ke dalam saja." Jungkook baru saja akan masuk ke dalam bar itu namun langkahnya harus terhenti ketika salah satu penjaga dari pintu bar itu memintanya untuk menunjukkan kartu identitasnya.

"Maaf Tuan, bisa tolong tunjukkan kartu identitas Anda?" Tangan Pria bertubuh kekar itu terulur ke depan, Jungkook yang bingung pun langsung saja mengeluarkan dompet dan mengambil KTP nya, mungkin kartu identitas seperti inilah yang di maksud oleh Pria di depannya ini.

Tanpa basa-basi Jungkook menyodorkan kartu miliknya itu yang kemudian langsung di terima oleh Pria di depannya ini dengan raut wajah yang seketika berubah menjadi datar sedatar papan tripleks.

"Mohon maaf Tuan, sepertinya Anda tidak bisa masuk ke dalam. Kami hanya memberikan akses kepada pengunjung yang memang memiliki kartu tanda pengenal khusus dari tempat kami."

"kartu tanda pengenal khusus? Maksudmu semacam kartu keanggotan, begitu?" Pria bertubuh kekar itu mengangguk dan setelahnya ia kembali mengenakan kacamata hitamnya. Dengan sangat terpaksa, Jungkook pun pergi dari tempat itu tapi baru dua kali ia melangkahkan kakinya sudah ada seseorang yang mengenggam tangannya dari arah belakang. Jungkook menolehkan kepalanya ke belakang untuk memeriksa siapa Orang yang berani-beraninya menyentuh tangannya dengan sembarangan.

"Hai, Jungkook-ah. Apa sedang kau lakukan di sini?" Seketika senyum Jungkook langsung mekar, ternyata Orang yang mengenggam tangannya tadi adalah Jimin. Jungkook berdehem sejenak dan memperbaiki kemejanya yang tadinya sempat kusut.

"Aku tahu Kau mungkin akan marah bila mengetahui hal ini. Sebenarnya tadi aku mengikutimu dari belakang"

Jungkook terlihat begitu gugup saat mengatakan hal itu, apalagi setelah melihat perubahan ekspresi Pria di depannya. Jungkook tahu keputusannya untuk mengikuti Pria mungil itu adalah tindakan yang salah tapi entah mengapa ia tetap melakukannya.

"Kalau tahu begitu, lebih baik tadi Kau berterus terang saja padaku." Tautan tangan mereka semakin mengerat. Di luar dugaan Jungkook, Pria itu ternyata tidak marah padanya.

"Kau tidak marah padaku?" Jimin menggelengkan kepalanya dan kemudian tersenyum manis ke arah Jungkook, tanpa mengucapkan sepatah katapun ia langsung mengajak Pria itu untuk ikut masuk ke dalam bar itu bersamanya.

Jungkook sibuk memerhatikan sekelilingnya, ada begitu banyak Orang yang berlalu lalang di dalam bar itu. Mereka terus berjalan dengan Jimin yang berada di depannya, sesekali akan ada Pria-pria yang akan mencegat langkah Pria mungil itu namun Jimin memilih untuk mengabaikannya dan terus berjalan lurus ke depan.

"Lihat, siapa  yang di bawa Jimin kemari. Sayang, katakan siapa Pria yang sedang bersamamu ini?" Jimin mempersilahkan Jungkook untuk duduk di sampingnya, sementara teman-temannya masih asyik menginterogasinya tentang ini dan itu. Mereka pikir Pria itu adalah gandengan Jimin yang baru, mengingat Pria mungil itu sering sekali gonta ganti pasangan tiap datang kemari.

"Ah...Dia yah?" Jimin menuangkan minuman di dalam gelas yang kemudian memberikannya kepada Jungkook. Pria itu sempat mencium aroma dari minumannya terlebih dahulu sebelum akhirnya langsung meminumnya sampai habis. Tidak biasanya Jungkook menghabiskan minumannya dalam sekali teguk seperti ini, apalagi ia bukanlah seorang peminum yang handal seperti halnya Jimin yang mampu menghabiskan 7 botol soju tanpa mabuk.

"Kenalkan, Dia kekasih baruku, namanya Jungkook." Mata Jungkook langsung membulat, tadinya ia sempat berpikir Pria mungil itu akan memperkenalkan dirinya sebagai teman tapi ini malah kekasihnya? Tunggu dulu! Seingat Jungkook ia adalah Pria yang normal, yang masih menyukai dada besar dan bukannya rata.

Jackson berdecih di tempatnya, Jimin ini paling tidak peka pada perasaannya. Sebenarnya apa maksud Pria mungil itu memamerkan kekasih barunya di depannya, apa Jimin pikir setelah melakukan itu maka ia akan mundur? Oh, Tidak! Tidak akan pernah karena Jackson memang sudah cinta mati pada Jimin. Sudah sejak lama ia menyukai Pria itu tapi Jimin tidak sekalipun menunjukkan ketertarikannya pada Jackson.

Jungkook menuntut penjelasan Pria itu lewat matanya namun Jimin dengan sengaja melihat ke arah lain dan mengabaikannya.

"Kau akan memacarinya berapa hari, 1, 2 atau 3 hari?" Jimin tersenyum sinis setelah mendengar pertanyaan dari Bambam, ia memilih bangkit dari tempat duduknya dan mendaratkan bokong bulatnya itu di atas pangkuan Jungkook yang kini melotot ke arahnya.

"Siapa bilang aku akan meninggalkannya, Kami berdua bahkan saling mencintai untuk bisa berpisah secepat itu. Bukan begitu kan, Sayang?" Jungkook baru saja akan menjawab pertanyaan Jimin namun Pria itu langsung membungkam bibirnya dengan sebuah ciuman. Bibir mereka tidak hanya saling menempel saja melainkan juga saling melumat satu sama lain, Jimin pikir ciuman ini hanya dilakukannya secara sepihak namun tak lama setelah itu Jungkook langsung membalas ciumannya dan memeluk pinggangnya untuk semakin merapatkan tubuh mereka.

"Aku tidak tahu jika kau akan sesemangat ini membalas ciumanku" bisik Jimin setelah ciuman mereka terlepas, Jungkook tidak mengatakan apapun dan langsung bangkit dari tempat duduknya, ia membawa Pria itu menaiki anak tangga dan berhenti di depan sebuah kamar yang memang di sediakan oleh tempat ini bagi pengunjung yang ingin menginap dan membawa pasangannya.

"Jangan salahkan aku karena kau yang memancingku duluan" setelah mengatakan hal itu, Jungkook pun segera membuka pintu di depan mereka dan kemudian menguncinya dari dalam.


Tbc.





Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Mar 17, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

ARE YOU GAY TOO? (KOOKMIN/JIKOOK)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang