Udah lama ga up book ini. Semoga suka ya. Jangan lupa vote comment.
🐰🐰🐰
"Dad, apa mom dan Jisung tau?"
"Menurutmu?"
"Entahlah"
"Mereka sedang dalam perjalanan kesini"
"Sudah kuduga" -mommy pasti akan memarahinya panjang kali lebar.
"Aigo.. kamu sudah berumur 18 tahun, tapi mengapa sangat childish?" Ucap sang ayah mengacak-acak surai hitam panjang milik anaknya.
"Dad. Rambutku. Jadi berantakan kan."
"Aigo"
"Liat Nathalia adukan sama mommy. Biar daddy tidur diluar." Ketusnya pada sang ayah
"Kamu sudah berani mengancam daddy? Wahh bagaimana jika kartu dan mobil mu daddy sita?"
"Daddy tidak asik" -merajuk itulah kata yang tepat untuk mendeskripsikan anak perempuannya sekarang.
"Aigo.. Daddy hanya bercanda, mengapa kamu begitu terbawa perasaan." Ucap sang ayah
"Aku tidak merajuk"
"Ya sudah daddy mengalah, apakah anak daddy yang cantik ini ingin ice cream?" goda sang ayah
"Apakah boleh?" tidak ada yang bisa mengalahkannya soal ice cream, Nathalia Park langsung menampakkan dirinya dari balik selimut
"Setelah kamu sembuh daddy akan membelikan semua jenis ice cream untuk kamu taro di kulkas kamarmu"
"Yah dad, aku ingin makan ice cream sekarang"
"Kamu masih dalam pengawasan dokter sayang"
"..."
"Daddy janji setelah Nathalia sembuh daddy akan membelikan ice cream yang banyak"
"Baiklah, aku akan segera sembuh. Lalu tepati janji mu dad"
"Iya dad berjanji" mengulurkan jari kelingkingnya
Jari janji kelingking yang selalu mereka lakukan saat Nathalia berada di sekolah dasar.
"Nat.." seru seseorang diiringi derap langkah kakinya memasuki ruangan Nathalia
"Mmommy??" Nathalia terkejut setengahh mati melihat muka ibunya seperti tomat merah.
"Dasar anak nakal, mommy sudah bilang jangan pernah membuat mommy khawatir. Kamu tau hampir saja membuat mommy serangan jantung??" ibunya itu memukul kecil sang putrinya. "Mommy selalu bilang bawa inhaler mu"
Anak perempuan itu tidak mampu melihat wajah sang ibunya yang hampir saja menangis. Dia merasa bersalah.
"Maafkan aku mommy" lirihnya
"Mommy sangat khawatir denganmu sayang"
"Iya, mom. Aku tau, maka dari itu maafkan aku ini yang cuma bisa buat mommy dan daddy marah sama aku." Kali ini dirinya lah yang berkaca-kaca
"Bukan begitu maksud mommy, nak. Mommy hanya tidak ingin kamu kenapa-napa, mommy tidak ingin kamu terluka"
"Ara.."
"Sudah mengapa kalian berdua malah menangis, Nathalia baik-baik saja, honey" sang kepala keluarga menghampiri sang belahan hatinya, lalu mengusap kepala sang istri.
"ah ya, dimana jisungie?"
"Tadi dia bilang ingin mampir ke neomart terlebih dahulu"
Nathalia menceritakan semua kejadian tepat sebelum dia, pingsan.
"Ah ya dad, siapa yang mengantar ku kerumah sakit??"
"Yang mengan...
"Noona...." kalian pasti tau siapa pelaku yang berteriak kali ini, dari depan pintu kamar rawat Nathalia
"Jisungiieeee"
"Noona, are u okay? Apa ada yang sakit, noona? Noona jangan sakit, nanti jisung sama siapa??" rentetan pertanyaan dari anak laki-laki itu.
"Noona baik-baik saja icung"
"Benarkah?"
"Iyah icung, noona baik-baik saja." Menepuk kedua bahunya Jisung.
"Noona.. aku mengkhawatirkan noona"
"Uuu adikku yang satu ini mengkhawatirkan noona hmm" memeluk Jisung erat "Noona gwenchana"
Setelah saling berbagi rasa khawatir Jisung duduk tepat disebelah noona nya. Tangan lembut Nathalia mengusak sayang surai lembut adiknya, Park Jisung.
"Dad, lanjutkan tadi. Siapa yang membawa aku kesini?" Tanyanya kepada sang ayah
"Lee Taeyong. Pria itu membantu membawa Nathalia kesini"
"Lee Taeyong? Seperti nama orang Korea, dad"
"Daddy rasa juga seperti itu, dari mukanya juga sangat terlihat."
🐰🐰🐰
Setelah beberapa lama dirumah sakit, akhirnya Nathalia diperbolehkan untuk pulang. Jangan lupakan penerbangan mereka menuju Seoul besok.
"Dad, besok kita jadi kan pulang ke Seoul?" Tanya anak perempuannya itu
"Jika keadaan mu memungkinkan kita pulang besok."
"Aku baik-baik saja, dad. Lagi pula aku sudah lama tidak pulang ke Seoul."
"Baiklah, kita pulang besok"
Itu merupakan percakapan Nathalia dengan ayahnya selama perjalanan pulang dari rumah sakit.
Dan sekarang...
Nathalia sedang duduk dipinggir ranjang nya. Memperhatikan setiap sudut dalam ruangan itu.Kamar penuh kenangan selama 12 tahun. Dia hanya mengingat kenangan 12 tahunnya hidup di Spanyol dan untuk 5 tahunnya lagi dia tidak mengingatnya sama sekali.
Nathalia Park pindah ke Ibu Kota Provinsi Granada saat berumur 5 tahun. Bahkan bisa dibilang masa kecilnya gadis perempuan itu tidak mengingatnya sama sekali.
"Sedang apa hm?" Tanya sang ibu saat melihat anaknya melamun dipinggir ranjang.
"Aku hanya sedang berpikir, sepertinya aku akan merindukan kamar ini, ruang tamu kita, taman, setiap sudut rumah ini." Gadis perempuan itu menatap tiap sudut di kamarnya ini.
"Jika kamu tidak ingin ke Seoul tidak apa-apa. Kita bisa menetap disini. Lagi pula kamu bisa melanjutkan sekolah mu disini kan?"
"Aniya.. aku tetap ingin kembali ke Seoul. Aku ingin mengingat masa kecilku, mom" lirihnya
Mendengar pengakuan tersebut pupil mata sang ibu melebar.
"Ekhemm mengapa kamu sekarang ingin mengingat masa kecilmu sayang??" –Menyamarkan suaranya yang sudah mulai bergetar
"Aku hanya iri dengan yang lain mom-"
Nathalia Park dan sang ibu memang sering kali bertukar pikiran tentang apa yang sedang menggangu pikiran mereka. Hanya saja sang ibu masih belum mampu untuk memberi kabar buruk itu kepada anak perempuannya.
TBC
Gimana ceritanya nih? Bosenin ga sih??
Author berusaha yang terbaik untuk membangun feel yang bagus dan juga menarik.
Semoga kalian suka ya..
Jangan lupa vote dan comment.
KAMU SEDANG MEMBACA
Ti Amo || Renjun
Fanfiction"Apakah aku sudah berhasil membuatmu membenciku?" "Sangat aneh mengatakan ini sekarang, karena kamu sudah terlanjur membenciku." - Nathalia Park