Little Bro: So Junghwan

3.3K 252 47
                                    

Detak jarum jam mendominasi indera pendengaran dua orang pemuda yang sedang bergulat dengan pikirannya masing-masing. Rasa canggung menyelimuti keduanya yang kini seperti orang asing. Mendadak bodoh karena tidak tahu caranya memecah hening.

Pemuda yang lebih tua memilih memandang jalanan kota yang bising, tak bergeming. Mengabaikan tatapan penuh arti dari laki-laki di hadapannya yang ingin segera bersanding.

Entahlah, kepalanya terasa begitu pening. Alhasil, pemuda yang diketahui bernama Kim Junkyu itu hanya bisa menunjukkan wajah datarnya bak dinding.

"Jangan main-main, So Junghwan!"

Pemuda yang lima tahun lebih muda itu menghela napasnya, berat. Tergambar jelas raut kekecewaan yang teramat dalam di wajah tampannya. "Aku tidak pernah main-main dengan ucapanku, Hyung," lirih Junghwan, terdengar sangat meyakinkan di telinga Junkyu.

"Aku menyukaimu. Ah, tidak, aku tidak hanya menyukaimu. Aku benar-benar menyayangimu, Hyung. Sungguh."

Mencoba memberanikan diri dengan menepis keraguannya, Junghwan mengulurkan tangan meraih jemari lentik Junkyu untuk diletakkan dalam genggamannya. Mengusap buku-buku jari hyung yang sudah mencuri hatinya sejak pertama kali mereka bertemu itu dengan lembut. Sangat halus.

Sedangkan mahasiswa semester empat berparas manis itu lebih memilih untuk menelisik iris kecoklatan Junghwan dalam. Berusaha mencari titik kebohongan di sana, tapi nihil, ia hanya menemukan sebuah keseriusan. Junghwan berkata jujur, ia tidak main-main akan ucapannya. Hal ini cukup membuat Junkyu merasa sedikit iba dan kasihan terhadap bocah yang baru saja menginjak bangku Sekolah Menengah Atas itu.

"Tapi kenapa bisa, Junghwan-ah? Kenapa harus aku?" tanya Junkyu.

Junghwan semakin mengeratkan genggamannya. "Itu salahmu, hyung. Kau yang membuatku bisa selemah ini untuk urusan cinta. Aku sudah berusaha melupakanmu, karena aku tahu akhirnya akan seperti ini. T-tapi tidak bisa, aku tidak bisa meninggalkanmu begitu saja, Kim Junkyu," jelas Junghwan dengan berusaha menahan tangisnya.

Belum selesai, Junghwan hendak melanjutkan kalimatnya, "saat pertama kali aku melihatmu di rumahku waktu itu, saat itu... aku sudah menaruh hatiku untukmu, hyung."

Iya, memang benar, Junkyu sering berkunjung ke rumah keluarga Junghwan. Tapi itu karena Hyunsuk, kakak Junghwan, yang merupakan seniornya di kampus. Saat itu Junkyu ingin meminjam buku mata kuliah pengantar ilmu hukum kepadanya.

Hyunsuk selalu menaruh perhatian kepada dirinya, ia adalah kakak tingkat yang sangat baik hati dan peduli. Sebenarnya tidak beda jauh dengan sang adik, saat pertama kali Junkyu mengenal Junghwan, bocah itu masih duduk di bangku SMP. Terlihat sangat lucu dan menggemaskan, tak heran kalau Junkyu selalu menggodanya saat sedang berkunjung ke rumahnya.

Tapi siapa sangka bocah polos itu kini telah tumbuh menjadi seorang lelaki tampan yang akan segera beranjak dewasa. Anehnya lagi, malam ini lelaki itu menyatakan cinta kepadanya. Junkyu tidak tahu harus berbuat apa, ia tidak pernah mengira perhatian-perhatian kecil yang selalu ia berikan itu berbuah perasaan jatuh cinta. Jujur, selama ini Junkyu hanya menganggap Junghwan sebagai adik kecilnya yang imut. Tidak lebih dan tidak kurang.

"Jung-"

"Hyung... biarkan aku berusaha. Setidaknya, jangan melarangku untuk tetap mencintaimu," lirih Junghwan memotong ucapan pemuda yang masih dalam genggamannya itu.

"Tidak, So Junghwan-ssi! Aku tidak bisa."

"Maaf," ucap Junkyu sebelum beranjak pergi meninggalkan kedai kopi itu untuk segera kembali ke apartemennya. Tidak mengacuhkan Junghwan yang terus memanggil namanya penuh harap. Junkyu tidak tahu, ia tidak tega, tapi disisi lain dirinya juga tidak bisa.










Our Bonita [Junkyu x All]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang