PART 2

60 0 0
                                    

Dan ternyata rona muka Rio pun tak jauh beda dengan Yesha, ketika ditanya kenapa e...e dia malah ngelamun.

"Nah lo..dia malah cengar-cengir sendiri!! Riooooo..!!", teriak Dinda membuyarkan lamunan Rio.

"Kenapa... a..pa, lo tadi tanya apa din,?!!", jawab Rio glagapan.

"Yaelah...!!

"Hhhh.. kalian ini sama anehnya, sudahlah aku mau ngantin dulu, laperrr!!", dinda berlalu sambil ngomel.

Di dalam kelas terlihat yesha yang sejak tadi masih dengan senyumannya, dalam hati nya dia berfikir," kira-kira Rio lagi ngapaain ya sekarang??!!".

Sekilas bayangan itu terlintas difikirannya, membaayangkan masa kecil merekaa dulu.

Dan tiba-tiba lamunanya buyar karena handphone nya berdering, dilihat nya HP nya... "Dinda Call..!!"

"Ya, din.. ada apa??!", tanya nya kesal.

"Loe kemana sich, gw pikir lo di kantin, ye ini gue dikantin loe nya nggak ada. Buruan kesini dech gue dah pesenin..!!", perintah Dinda.

"Ahh.. malez ahh din, gue lagi nggak nabsu makan nie", jawab yesha lagi.

"yaelahh sha, gue dah pesenin nie udah jadi malahan, trus kalo loe nggak kesini yang makan nie bakso siapa dong??!", rengek dinda kesal.

"ya.. dech iya gue kesana sekarang.. hhhh!!", kata yesha.

Dijalan menuji kantin yesha berpapasan dengan Rio, tak ada kata yang mampu keluar dari mulut mereka masing-masing, tapi tatapan mereka satu sama lain, itu sudah bisa menunjukkan betapa hati mereka kino sudah saling terpaut.

Yesha segera berlari, dengan muka merona. Dia bergegas menuju kantin,, takut kalau-kalau si cerewet dindaa ngomel lagi. Ck!!

Selesai makan mereka kembali ke kelas, mengikuti mapel jam terakhir.

".....tetttttttt....!!!!!! (Suaara lonceng sekolah;jam pulang).
Semua siswa berhamburan menuju tempat parkir, ada yang sebagian langsung menuju gerbang sekolah.

Saat itu seperti biasa yesha menunggu jemputan kakaknya. Tapi entah kenapa siang itu kakaknya tak kunjung datang.

Jam sudah menunjukkan pukul 5 sore, dan yesha mulai geram. Di pencetnya tombol hape nya berulang-ulang, dia bermaksud menghubungi kakaknya, tapi tak kunjung diangkat.

"Pim..pimm..!!", tiba-tiba terlihat mobil Rio muncul dari gerbang sekolah.

"Shaa.. belum dijemput??", tanya Rio, tentunya dengan senyumnya yang begitu manis.

"Hehemm..", jawab yesha menggeleng.

"Ya udah bareng yukk..!!", teriak Rio lagi.
Tapi yesha masih terkesima dengan senyuman Rio barusan, entah apa yang terjadi padanya, tiap melihat Rio sikapnya jadi kayak orang gila.. Ck!!

Teriakan Rio membuyarkan lamunannya.."yeshaaaaa..!! Malah ngelamun, ayoookkk...!!".

Haha.. yeshaa yesha..

Saking salting nya, duduk aja dia nggak tenang.

"Ehm. Sha, aku mau kasih tau kamu sesuatu", tatap Rio dengan dalam.

"Apa..?!!", jawab yesha semakin tak tenang.

Tanpa dia sadar tangan Rio sudah menggenggam tangannya.

Yesha mulai menunjukkan wajah culunnya dengan pipi yg lagi-lagi berubah memerah.

"Ju...jurr a..ku,.. huftt aku nggak tau sejak kapan perasaan ini ada dalam hatiku, aku tau harusnya tak ku katakan, tapi aku nggak bisa lagi menahannya..", Rio tiba-tiba memutus perkataanya, dalam hatinya dia berkata,"setidaknya aku ingin kamu taau semua nya sebelum aku pergi sha..!!".

D'Miracle of LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang