•2. 'Penerus Laki-laki'

2.2K 218 38
                                    

Biasakan Vote sebelum membaca-!
Happy Reading!


















Kediaman Nishimura

Duduk di sofa yang terbuat dari wol, dengan ruangan luas yang tertata rapi. Namun kesan “rumah mertua” memang tidak bisa di hilangkan.

Megumi terduduk gugup menunggu kedua mertuanya turun dari lantai atas. Walaupun orang tua Name bukanlah orang yang menyeramkan, tetap saja Megumi gugup.

“Ya kalian berdua sudah sampai” ayah Name berjalan di tangga dengan membawa beberapa berkas dan ibunya ikut di belakangnya.

Mereka duduk berseberangan dengan Name dan Megumi. Ayah Name membuka berkas tersebut dan mengeluarkan sebuah kertas.





“Surat apa ini?” Name mengambil dan membaca sekilas ini surat tersebut.

“Surat Pemberian warisan tau” jawab Ibunya.

Name dan Megumi menatap satu sama lain, Name dengan tatapan bingung sementara Megumi masih dengan tatapan gugupnya.

“Jadi ini untuk apa?” Name masih belum mengerti. Sepertinya dia tidak paham seluk beluk keluarga konglomerat.

Ayah Name menggaruk tengkuknya yang tidak gatal sambil sedikit tersenyum.






“Ya, kami butuh seorang anak laki-laki. Hanya kalian yang bisa kami percayakan”

Name tertegun, sementara Megumi menghela nafasnya.

“Sudah kuduga ini akan terjadi” batinnya.

Akhirnya Name mengerti kode-kode dari orang tuanya dan,







“Ehh!!”






“Ya sekarang kau mengerti kan. Kami minta secepatnya” *ibu Name

“Ma, Pa. Kami baru nikah kemarin, bahkan bekas eyeliner ku belum bersih semua” Name berbicara dengan nada tinggi namun dia tidak marah.

 Lebih ke,, terkejut?
Mungkin

“Tapi kalian sudah melakukan nya bukan?” smirk, dari ibu Name.

Wajah Name dan Megumi jadi memerah, jujur saja mereka malu mengakuinya.

“Baiklah hanya itu yang ingin kami bicarakan. Gomen ne"

Ibu Name masih tidak merasa bersalah membuat anaknya begitu kebingungan.

Ya, langsung saja mereka angkat kaki dari rumah itu.

Bukan karena tidak menyukai rumah itu atau di usir, mereka masih merasa canggung dengan kata “Penerus laki-laki”

 







Saat di mobil, wajah Name masih terlihat kesal namun sedikit rasa malu terlihat dari wajahnya.

“Kenapa kau tidak mengatakan apa pun di depan orang tuaku” Name bertanya kepada Megumi tetapi wajahnya melirik arah berlawanan.

“Jujur saja aku juga ingin punya anak” jawab Megumi.

Name langsung menoleh ke arah Megumi dan terlihat wajah kemerahan milik Megumi.

“Ba-baiklah. Tidak ada pi-pilihan lain bukan. A-akan ku lakukan”

'WIFE' [FUSHIGURO MEGUMI X READER]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang