"Wildan"teriak seorang wanita sambil berlari kecil kearahnya.
"Bawa bekel lagi hari ini dan?uang lo abis buat sodakoh ya?"tawa salsa langsung meledak memenuhi kantin.
"Berisik lo,udah sono mending pergi"wildan mencibir.
"Ya elah gitu ajah ngambek"bujuk salsa sambil mencubit pipi wildan.wajah wildan langsung memerah.
"Lo kenapa dan"tanya salsa
"Hah?knapa?"jawab wildan gelagapan.
"Elo kenapaaa?"tanya salsa lagi.
"Panas di sini sa"jawab wildan sampil mengibas-ngibaskan tangannya.
"Engga ah,perasaan biasa ajah deh"bantah salsa.
"Udah-udah jangan di lanjutin"kata wildan.
"Lo balik sama siapa?"lanjutnya.
"Hmmm"salsa berpikir sejenak.
"Kelamaan mikir ah,udah sama gue ajah"ucap wildan.salsa mengangguk sambil tersenyum manis pada wildan.
"Ya udah,gue balik ke kelas dulu ya"pekik salsa sambil menepuk pundak wildan.wildan pun mengiakan sahabatnya dan memandang punggung salsa sampai hilang dari pandangannya.mengingat kata sahabat,wildan tersenyum.
"Woy"serentak wildan kaget dibuatnya."Liatin apaan si?"tanya adit,sahabat laki-laki wildan dari SMP.
"Ngagetin ajah lo dit,ada apaan?"
"Ini gue mau nanya,di kelas lo ada anak baru ya?"
"Hmmm"jawab wildan singkat.
"Gimana-gimana,cantik ga?seksi?tajir?buru ceritain k gue"bujuk adit sambil menggoyang-goyangkan tubuh wildan.adit memang jenis orang yang suka mencari sensasi pada wanita cantik.
"Siapa namanya?orang mana?pindahan mana?"lanjut adit sampai wildan kesal mendengar ocehannya dan meninggalkan adit.aditpun menyus wildan.
"Hayo lah ceriiiiii"blom sempat selesai wildan sudah melototinya.
"Oke oke sory"adit menyengir.
Adit dan wildan terdiam selama berjalan di koridor sampai pada akhirnya wildan membuka mulut."Gak menarik"pekik wildan dengan nada seperti orang sedang kecewa.
Adit pun langsung manaiki tingkat kekepoan stadium akhir."Maksud lo gimana?coba coba jelasin ke gue,perasaan nih yah semua kelas ngomongin tuh anak baru,kayanyaa waaaaahh gitu"ucap adit.
"Itu sih menurut mereka,lo liat ajah deh nanti"kata wildan sinis sambil memasukan kedua tangannya ke saku celana.
****
Terdengar suara pinsel membuat wildan berhenti dari langkahnya.
"Sal tunggu,gue mau jawab telpon dulu"
"Oh ya udah,gue tunggu di parkiran ya"
Salsa pun menuju ke parkiran sekolah."Salsa"suara wildan.
"Udah telponnya?"
"Iya udah,hayu naik"katanya sambil menaiki sepeda motor .
Setelah beberapa menit di jalan,suara salsa baru terdengar."Dan gue mau nanya deh"
"Tanya ajah"
"Lo ga keberatan kan ya kalo gue selalu ngintil-ngintil lo?"wildan tertawa mendengarnya.
"Lah ko ketawa sih?gak lucu juga"salsa mencibir.
"Elo udah kenal gue berapa lama sih sa sa"wildan terkekeh sambil menggelengkan kepalanya.
Salsa dan wildan memang sudah kenal lama sejak mos di SMPnya dulu,wildan adalah senior salsa waktu mos yang paling jail padanya,dan berkelanjutan sampai sahabatan sekarang.
Selesai mengantar salsa pulang,ia mampir ke cafe untuk menemui seseorang,nasib memang ga selamanya baik sampai sampai wildan berpapasan dengannya."Oy culun"sapa lusi.wildan pun menoleh.
"Lo ngapain ada di sini?"ucap lusi meremehkan.
"Emng knapa kalo gue ada di sini?salah ya?"ucap wildan sambil membenarkan kacamatanya.
"Gak salah sih,cuma ga pantes ajah kali yaaa"lusi tertawa bersama teman temannya.
"Mending lo pergi sekarang,gue jadi ga mood karna liat wajah lo di sini"ucap lusi ketus.
Wildan keluar meninggalkan cafe."Gila tuh cewe,devil banget"gerutu wildan dalam hatinya.
Wildan meraih hpnya dan mulai mengetik.
("Sory,lain waktu,hari ini gue mendadak ada urusan")katanya dalam sebuah sms.~salsa~
KAMU SEDANG MEMBACA
LUSI
Teen FictionSeorang wanita bernama lusi,yang hidupnya bagaikan tangkai pohon tak berdaun,wajahnya yang cantik tapi hidupnya tidak secantik rupanya. Ia pun bertemu dengan seorang brian yang mampu memberi warna baru pada hidupnya tapi mereka harus melewati berb...