Rose and Candle

3.6K 162 10
                                    

Pagi ini Aldebaran dibuat bingung dengan sikap Andin yang tiba-tiba jadi cuek setengah mati. Padahal seingat Al, dia tidak melakukan kesalahan apapun pada Andin. Dia juga tidak menaruh handuk basah di atas kasur, ya itu hal yang paling sering membuat Andin marah.

Saat ini Al sedang berada dikamarnya memandangi istrinya yang sedang dandan untuk siap siap pergi ke kampus memonitor panitia persiapan untuk wisuda. Aldebaran hari ini tidak berangkat ke kantor, karena dia rasa dia sedang butuh istirahat. "Gue abis ngelakuin kesalahan apa sih? Apa gue tanya aja ya sama Andin?" batinnya bertanya tanya. Dan akhirnya dia memutuskan untuk bertanya langsung pada Andin, daripada bingung.

"Ndin" panggil Al disamping Andin yang masih sibuk dandan

"Hm" jawab Andin hanya bergumam

"Kamu kenapa sih? Kenapa nyuekin saya dari tadi?"

"Gapapa" jawab Andin sangat singkat, tidak seperti Andin biasanya yang cerewet

"Ya kalo ga ada apa apa kenapa kamu nyuekin saya?"

...

Tidak ada jawaban dari Andin.
Al berusaha sekuat tenaga untuk tidak marah marah dan membentak Andin, pasalnya dia sudah sangat kesal dengan Andin

Melihat Andin yang hendak beranjak, Al langsung menarik tangan istrinya itu

"Kenapa sih mas?" tanya Andin kesal

"Ya kamu yang kenapa? Jawab dulu saya bikin kesalahan apa?"

Andin langsung memutar bola matanya "Pikir aja sendiri"katanya cepat sambil mencium tangan Aldebaran dan langsung jalan keluar kamar. Aldebaran yang melihat itu lagi lagi menghela nafas berat dan memijat pelipisnya

Andin berjalan keluar menuju mobil untuk berangkat ke kampus dengan wajah cemberut dan kesal dan ngomel ngomel sendiri "Apa apaan sih Mas Al! Masa dia lupa lagi hari ini tanggal 14! Anniversary pernikahan yang ke 8 bulan! Masa harus aku terus sih yang inget duluan! Nyebelin!" kesal Andin.

Selesai sholat dhuhur, Aldebaran baru sadar jika di meja makeup Andin ada handphone Andin. Al langsung bangkit dan mengambil handphone milik Andin
"Nah kan ketinggalan daritadi, salah siapa marah marah" ucap Al sambil memegang handphone Andin. Saat Al membuka handphone Andin, disana terdapat notifikasi tanggal 14, hari pernikahan mereka. Al kaget, jadi apa karena ini Andin nyuekin dia? Aldebaran juga bingung, kenapa di bisa lupa.

"Duh, jadi karena ini Andin nyuekin gue. Gawat nih" akhirnya Aldebaran segera memutar otak, hal apa yang harus ia lakukan agar Andin mau memaafkan dia, sekaligus untuk mengucapkan hari ini.

Setelah berpikir lumayan lama, Aldebaran akhirnya menemukan ide. Dan langsung membuka handphone miliknya sendiri

16.30
Tok tok tok..
"Mas Alll, ini Kiki Mass!"

"Iya bentar!"

Akhirnya Aldebaran membuka pintu kamarnya yang diketok oleh Kiki

"Ini mas ada bunga mawar sama lilin, kata orangnya yang ngirim sih pesenannya Mas Al" kata Kiki sambil menunjukkan bunga dan lilin yang dia bawa

"Iya bener, yaudah makasih" jawab Al sambil mengambil kresek berisi bunga dan lilin

"Iyaa Mas Al, sama sama. Eh tapi itu buat apa ya mas?" tanya Kiki. Belum ada jawaban dari Al, Kiki melanjutkan kata-katanya "Aduh aduh aduhh, bau baunya ada yang mau kasih kejutan nih buat pujaan hatinyaa..yakan Mas Al? Uwiww uwiww" Kiki dengan nada jailnya

Aldebaran hanya menatap tajam dan datar ke arah Kiki, Kiki yang melihat itu langsung tersadar
"Eheheh yaudah Mas Al Kiki mau nguras wc dulu ya" kata Kiki sambil berjalan pelan menjauhi majikannya itu, tapi ditengah jalan dia berbalik melihat Al
"Semangat menghadirkan Aladin ya Mas Al!" ucap Kiki keras lalu berlari kencang meninggal Aldebaran. Aldebaran hanya bisa menghela nafas melihat kelakuanku asisten rumah tangganya itu. Akhirnya Al masuk ke kamarnya lagi, dan mulai menghias kamarnya itu dengan bunga mawar dan lilin yang sudah dia beli tadi.

Reise der LiebeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang