Kenapa Manja?(1)

4.3K 158 20
                                    

Andin terbangun dari tidurnya dan melihat ke arah jam
"Jam setengah 6 ternyata"

Andin merasakan badannya agak sesak dan susah bergerak, saat dia melihat badannya ternyata ada tangan dan kaki seorang laki-laki yang dengan erat memeluk dirinya, ya siapa lagi kalau bukan Aldebucin Alfahri. Dia melihat kearah wajah suaminya yang masih tertidur pulas dan mengusap rambutnya
"Aduh ganteng banget sihh, lucu banget gemesss" ucap Andin yang lalu mencubit pipi Al

Aldebaran yang merasakan sakit pun membuka matanya "Apa sih Ndin, sakit" lalu melanjutkan menutup matanya lagi

"Ya ini gimana aku ga bisa gerak loh, sesak napas nih aku kamu kekepin begini. Bangun dong mas"

"Nanti aja ini hari minggu kan hmm" masih dengan posisi memeluk Andin

"Yaudah kamu tidur lagi aja, tapi akunya lepasin dulu, aku mau mandi mau bantuin Mirna sama Kiki masak. Ga enak juga sama Mamah nanti kalo aku keluar kamarnya siang"

"...."

Andin menghela nafas karena tidak ada jawaban dari Al

"Ya saya masih mau peluk kamu Ndin" pelukan Al makin erat ke tubuh Andin

Akhirnya dengan sekuat tenaga dia melepaskan diri dari Al, dan Andin berhasil duduk dan akan beranjak. Tapi Al juga malah ikut duduk dan menarik Andin kedalam pelukannya lagi sambik duduk

"Ihh Masss lepas dongg"

"Kenapa sih? Ga mau ya kamu di peluk peluk saya?" kata Al sambik melepas pelukannya dan menatap Andin sambil sedikit cemberut

Andin mengerutkan dahinya heran "Ini Mas Al kenapa sih? Kok jadi manja banget gini? Ga biasanya banget" tanya Andin dalam hati

Akhirnya Andin senyum dan menarik kepala Al untuk ia dekap dan peluk, lalu mengusap kepala Aldebaran
"Aduh aduh kenapa jadi manja gini sih suami akuuu? Kaya bayi gede tau, gemesinn"

Aldebaran malah membuat posisi senyaman mungkin dipelukan Andin
"Jangan kemana mana ya, disini aja temenin saya"

"Loh kok gitu sih Mas, aku harus masak, aku mau nyuapin Reyna juga, ga enak loh sama Mama"

"Plis Ndin"

"Engga pokoknya, aku mau mandi abis itu mau masak. Nanti aku temenin lagi ya suamiku? Nanti lagi ya manja manjaanya? Aku msu mandi dulu yah? Oke?" kata Andin halus

Dengan terpaksa Al melepaskan pelukannya dari Andin, tapi masih menggenggam tangan Andin membuat Andin masih tidak bisa beranjak. Andin tersenyum dan mengecup pelan kepala Al, dan meninggalkan Al ke kamar mandi

Hampir 30 menit Andin bersih bersih dan mandi, dia keluar kamar untuk ikut membantu masak dan akan menyuapi Reyna, tapi dia melihat Aldebaran masih tidur

Andin berteriak pada Al sambil merapikan meja riasnya
"Mas Al cepetan mandii! Nanti biar langsung siap sarapan!"

"Hmm" Al hanya menjawab dengan gumaman

Andin menggeleng kepalanya pelan dan pergi ke dapur


Saat dia tengah memasak bersama Kiki, Mirna, dan Mama Rossa yang tengah membuat kue, tiba-tiba Andin kaget dengan tangan yang melingkar diperutnya dan kepala seseorang dikepalanya, dia yakin itu Al karena Andin hapal dengan minyak wangi suaminya

Kiki, Mirna, dan Mama Rossa pun terkejut melihat tingkah laku Aldebaran yang tidak seperti biasanya

"Mas? Ngapain sih? Aku lagi masak loh ini?" tanya Andin dengan masih melanjutkan masaknya

"Kamu masih lama masaknya?"

"Ya bentar lagi sih, tapi kalo kamu gelendotan gini jadinya tambah lama"

"...." Al tidak menjawab

"Mas lepasin dulu ih"

"Yaudah saya mau nemenin kamu, gini aja"

"Ya mana bisa sih? Susah nih aku geraknya"

"...."

"Mas malu loh itu diliatin Kiki, Mirna, sama Mama" ucap Andin berbisik pada Al

Aldebaran yang baru tersadar pun langsung melepaskan pelukannya dan menengok ke arah belakang, dan benar saja Kiki, Mirna, dan Mama sedang cengo menatap Aldebaran

"Kamu kenapa sih Al? Kok manja banget?" tanya Mama Rossa pada anaknya itu

"Ya gapapa dong Ma" jawab Al

"Oh mungkin ada yang lagi ga mau ditinggal Bu Boss" bisik Mirna ke Mama Rossa

"Iya heem bener Buk, lagi ada yang pengen di anget angetin terus tuh kayanya" jawab Kiki sambil berbisik. Mama Rossa hanya tersenyum dan mengangguk angguk

"Kalian bilang apa?" tanya Al tegas

"Eh engga Mas"
"Bukan apa apa Pak Boss" jawab Kiki dan Mirna sambil langsung melengos melanjutkan kegiatan mereka, begitu juga dengan Mama Rossa

"Yaudah saya nunggu di meja makan, jangan lama-lama" kata Al pada Andin

"Iya iya" jawab Andin seadanya

Aldebaran langsung berjalan pergi menuju ke ruang makan, di sisi lain Kiki, Mirna, dan Mama Rossa sedang menahan tawanya mendengar kata-kata Al yang sepertinya tidak mau sekali jauh jauh dari Andin





Meja makan...

Reise der LiebeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang