Aulia dan mamah.
Hari Kamis di bulan Desember 2004 seorang ibu bernama Wati sedang mengandung anak ke-dua, dari seorang lelaki bernama Asep Sultan dia hidup ber-3 yaitu ibu Wati, bapak Asep Sultan dan putri pertamanya yang bernama Awalia mereka hidup di sebuah kampung yang terletak di Sukabumi dan rumah nya tepat di perdesaan kecil yaitu desa Paniisan.
Pada suatu malam di tanggal 23 Desember ibu Wati sedang mengandung anak ke-duanya dengan hamil 7 bulan, malam itu ibu Wati merasakan sakit perut dan ingin membuang air besar lalu dia pun tergesa-gesa berjalan ke kamar mandi dengan perutnya yang besar, tetapi waktu dia ingin membuang air besar dia tidak bisa mengeluarkan kotoran dalam perutnya.
Waktu terus berjalan ibu Wati masih tetap berada di dalam kamar mandi, dia masih belum bisa mengeluarkan kotoran yang ada dalam perutnya dia tidak berfikir sama sekali bahwa dia akan melahirkan seorang anak ke-duanya di sebuah ruangan kamar mandi, tapi takdir berkata lain ibu Wati melahirkan anak ke-duanya di sebuah kamar mandi berdua tanpa bantuan seorang bidan dan keluarganya sekalipun.
Ibu Wati merasa tidak percaya dengan takdir tuhan yang ini dia melahirkan anaknya sendirian di kamar mandi dengan kondisi perut 7 bulan, dan ajaibnya dia tidak merasakan kesakitan sama sekali saat melahirkan anak ke-duanya itu dan ibu Wati langsung mengambil anaknya lalu menggendongnya dengan penuh cinta dan kasih sayang di iringi dengan tangisan bahagia.
Ya saat itu ibu Wati telah melahirkan seorang bayi perempuan cantik di tanggal 23 Desember 2004 dengan tangisan mulutnya yang begitu kecil, tangannya begitu kecil, kakinya begitu kecil dan seluruh anggota tubuhnya sangat kecil menyerupai seperti botol minuman yang berlebel AQUA dia melahirkan seorang bayi perempuan yang cantik.
Pada saat itupun dia langsung keluar dari kamar mandi dan memberitahukan kepada suami nya dengan menggendong bayi cantik itu, suaminya pun memiliki rasa yang sama dengan istrinya merasakan tidak percaya dengan takdir tuhan yang ini, bahwa istrinya melahirkan putri ke-dua nya dengan kondisi perut 7 bulan di ruangan kamar mandi tanpa ada bantuan seorang pun.
Tanpa menunggu waktu yang lama suami ibu wati langsung menggendong putrinya itu lalu meng-Adzanni putrinya itu dengan lantunan yang begitu merdu dan penuh rasa bahagia.
Kemudian setelah itu mereka membersihkan darah dari badan putri mungilnya itu bersamaan.Setelah selesai putrinya itu di bersihkan lalu kedua suami istri itu sedang memikirkan nama yang cocok untuk putri ke-duanya, dengan memberikan nama yang bagus-bagus.
Dan saat itu mereka menemukan nama yang cocok untuk putrinya itu dengan nama Desti Aulia, yaa betul sekali nama yang cantik, secantik putrinya sendiri.
Pada saat itupun hadirlah seorang anak ke-dua bapak Asep dan ibu Wati dan keluarga mereka menjadi bertambah dengan jumlah 4 anggota keluarga.
•••••••
Terimakasih sudah mau membaca kisah ini, semoga suka maaf kalo sedikit tidak nyambung soalnya ini cerita yang pertama, jangan lupa Vote dan komen ya sampai jumpa lagi di cerita berikutnya..💙🖐️
KAMU SEDANG MEMBACA
Me and loneliness
Teen FictionAnak yang akan mengakhiri masa remajanya yang penuh dengan ke Kanak-kanakan menjadi gadis remaja yang harus hidup dewasa, dia hidup memiliki keluarga yang utuh namun takdir berkata lain dia harus mengalami hidup yang dia benci yaitu loneliness dalam...