part 7

2 1 0
                                    


Wijaya mencoba membela Vika
"Rayen,tolonglah kita kan keluarga selesaikan secara kekeluargaan aja."Wijaya.
"Maaf om ini tugas saya yang harus saya laksanakan meski keluarga saya sendiri."IPDA.Rayen.
"Kamu itu keras kepala sekali."Wijaya.
"Om yang keras kepala dan tak punya hati,sadar om mulia itu anak kandung om Tante Vika telah melakukan percobaan pembunuhan pada anak kandung om sendiri dan om malah belain Tante Vika,dimana hati om."IPDA.Rayen.
5 menit kemudian setelah perdebatan yang panjang, akhirnya IPDA.Rayen dan anggota pun membawa Vika ke kantor polisi.
1 Minggu Kemudian mulia sembuh dan boleh dibawa pulang.
Sesampainya dirumah:
"Hugh si pembawa sial pulang."Aurel.
"Udah sembuh kamu?."Wijaya.
"Iya yah."Mulia.
"Saya ngak habis pikir ya sama kamu sebenarnya kamu itu punya nyawa berapa sih,susah banget matinya."Wijaya.
"Iya nih,kamu udah buat ibu aku masuk penjara."Aurel.
"Maaf."Mulia.
Wijayapun mendekati Mulia,mulia menundukkan kepala karna tak berani menatap sang ayah,dengan kasar Wijaya menarik mulia ke gudang digudang Wijaya menyiram mulia dengan air dan mengunci dan kemudian meninggalkannya,sungguh kejam Wijaya mulia yang telah selamat dari maut yaitu racun cobra dan baru saja pulang dari rumah sakit malah disiksa seperti ini.
"Ayah,buka pintunya yah dingin yah biarkan mulia ganti baju dulu yah."Mulia.
"Saya ngak perduli."Wijaya.
Keesokan harinya Wijaya membuka gudang,muliapun langsung kekamar ia siap siap sekolah.
1 bulan kemudian
Mulia tenggah menulis di buku diary yang telah di tulis bertahun tahun lamanya,namun tiba tiba
Brak
Pintu kamar mulia dibuka paksa
Ternyata Aurel.
"Aurel"Mulia.        "Heh,kamu apain buku ku lihat nih robek ayo benerin."Aurel.
"Mana bisa rel,maafin kakak ya kakak ngak sengaja."Mulia.
"Halah,pokoknya benerin."Aurel.
Wijaya yang mendengar ada keributan pun kekamar mulia.
"Ada apa ini?."Wijaya 
"Ayah,kak mulia udah buat buku ku robek."Aurel.
Wijaya menatap mulia tajam.
"Maaf yah,mulia ngak sengaja waktu itu mulia-"
Mulia belum selesai menjelaskan Wijaya memotongnya
"Ya udah lain kali hati hati ya."Wijaya.
"Iya yah."Mulia.
Wijaya menghampiri mulia,dan mencengkam tangan mulia tapi aneh Wijaya tak mencengkram seperti biasa kali ini ia lembut.
"Dah sana lanjut nulis."Wijaya.
"Makasih yah."mulia.
Aurel tampak cemberut karna ayahnya tak menghukum mulia seperti biasa.
Aurel pergi dan diikuti oleh Wijaya.

Bocoran nih ya ayah mulia ngak mungkin dong semudah itu berubah
Ayo tungguin kelanjutan kisahnya😁

Malam hari kemudian, mulia diajak jalan jala oleh ayahnya dan Aurel.
Mereka jalan jalan ke suatu taman dan kemudian mereka makan bersama direstoran kemudian mereka pulang namun ditengah perjalanan,
Wijaya turun dari mobil kemudian Mulia dan Aurel mengikuti nya.
"Mulia saya haus tolong belikan minum di warung depan sana."Wijaya.
"Baik yah."Mulia.
Tanpa pikir panjang mulia langsung menerima uang dari Wijaya dan berlari kewarung depan.
Ketika mulia kewarung Wijaya mengajak Aurel masuk,kemudian meninggalkan mulia.
Mulia mengejar
"Ayah..."Mulia. Kemudian mulia terjatuh diaspal ia menangis.
Betapa kejam dan tega nya ayah mulia ini dipukul 21.00 ia meninggalkan anak gadisnya diluar tanpa berfikir betapa bahayanya seorang gadis dijalan malam malam.
Dalam mobil
"Ini hukuman untuk dia buat masalah tadi pagi."Wijaya.
"Oh ayah sungguh hebat."Aurel.
Aurel dan Wijaya tertawa bebas.
Mulia berjalan pulang ia jalan kaki dengan jarak yang sangat jauh.
Pukul 01.00
Sesampainya dirumah mulia membuka pintu rumah mewah ayahnya itu dan mulia terbaring lemas di depan pintu,para pembantu rumah melihat namun tak ada yang berani menolong selama ini mereka hanya melihat tanpa bisa menolong karna kalo sampai menolong mereka akan langsung dipecat.
Ya selama ini mulia selalu disuruh melakukan pekerjaan rumah dan lain lain, makan saja dijatah hanya 1 kali sehari itu pun dgn makanan yg juga perhitungan mungkin hanya secentong nasi dan lauk pauk sederhana yang paling 1 hingga 2 biji,Wijaya juga tak pernah memberi sepeserpun uang untuk mulia,sungguh malang nasib anak ini,ayah yang seharusnya mengayomi anak nya malah ingin anaknya berbuat salah agar bisa dipukul, Ayah yang seharusnya melindungi anaknya malah memukul dan menghajar anaknya tangan kejamnya tak henti hentinya menyiksa anaknya,tubuh mungil itu terus terusan disiksa.
1 bulan kemudian,nenek Aurel membawa Aurel begitu saja,Wijaya hendak mempertahankan Aurel tapi apalah daya nya ia hanya ayah tiri Aurel dan kini ia telah bercerai dengan Vika untuk menjaga reputasinya.

3 bulan kemudian,mulia sedang bersama Nesya (sahabat lama yang kini baru saja bertemu)
"Mulia aku senang bisa ketemu kamu lagi."Nesya.
"Iya nesya aku juga senang."Mulia
"Kita temenan dari SD dan sekarang ketemu diusia 15 tahun ya."Nesya.
"Iya ngak kerasa."Mulia.
Nesya hendak memeluk pundak mulia tapi mulia merasa sakit.
"Kenapa,kan aku cuma pegang."Nesya.
"Ada luka nes disitu."Mulia.
"Hah?.luka apa."Nesya.
Mulia menceritakan semua yang telah dilakukan ayahnya pada Nesya.
"Yaallah jahat sekali ayahmu."Nesya.
"Iya,selama 2 bulan ini setelah kepergian Aurel ayah malah makin jahat tak tau apa salahku tapi tetap saja ia memukul ku,rasanya aku sudah tak kau hidup lagi."Mulia.
"Huss,mulia hidupmu masih panjang jadi teruslah semangat."Nesya.
Ya memang dari 2 bulan ini Wijaya makin kejam
Ia setiap hari mencambuk pundak tangan anaknya,dan selalu menampar anaknya,dan mencubit serta menonjok anaknya tanpa alasan,Wijaya selalu mencari kesalahan anaknya untuk bisa ia hajar.
Tiba tiba mulia melihat kearah jalan raya,ia melihat ayahnya yang berjalan sambil menelpon orang,dan ada mobil kontainer melaju dengan kecepatan tinggi,mulia pun lari
"Mulia..."teriak Nesya.
Mulia mendorong ayahnya dan akibatnya Mobil kontainer itu menabrak mulia,mulia terlempar jauh.
Wijaya hanya dia membeku matanya menatap arah mulia tajam seakan jantungnya berhenti berdetak.
Rumah sakit:
Nesya terus saja melihat kaca depan UGD Nesya sangat gelisah,sementara itu Wijaya duduk dilantai dengan tatapan kosong.
Dokterpun keluar
"Dok,gimana kondisi mulia."Nesya.
"Ia kritis,kami akan segera mengoprasi kankernya yang selama 2 tahun ini bersarang."dokter.
Mendengar kalimat itu Wijaya berdiri dan berkata
"Kangker?."Wijaya.
"Iya pak,dulu pasien ini pernah dioperasi dengan penyakit lain,dan kini ia harus dioperasi karna sakit kangker nya."dokter.
"Lakukan yang terbaik dok."Wijaya.
"Baik pak."Dokter.

Dah dulu ya tanggan pengetik udh kesemutan nih dari tadi ngetik novel di apk lain terus ngetik disini.
Oky bay
Besok lagi👋👋👋

DIARY MULIA 2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang