01;

1.5K 306 139
                                    




🦋🐺

"Harutooo, bangun nak!"

Itu suara Mama Watanabe yang sedang berjuang untuk membangunkan anak sulungnya yang notabene memang sangat susah buat bangun di pagi hari.

Sedangkan Haruto hanya menggeliat kecil tanpa ada niatan untuk membuka matanya membuat si Mama mendengus kesal.

"Abangg bangun, udah jam 6.45." ujar Mama lagi, Haruto yang mendengar langsung gelagapan terbangun dari tidurnya.

"Serius Ma?!" seru Haruto dengan mata yang masih ingin terpejam tetapi dipaksa untuk mendelik.

Mama terkekeh kecil. "Enggak, masih jam 6 kok, udah gih sama mandi nanti telat, hari ini kan upacara."

Mendengar perkataan si Mama barusan membuat Haruto langsung tersenyum semangat untuk siap-siap bersekolah.

"Kenapa kok langsung sumringah gitu Bang?" tanya Mama keheranan.

"Mau ketemu kakak manis ma, kalo upacara gini dia pasti jaga di depan gerbang buat periksa kelengkapan murid-murid." jawab Haruto cengengesan.

Mama hanya tersenyum geli, baru kali ini lihat anak sulungnya jatuh cinta sampai segininya.

"Yaudah gih sana mandi bisa-bisa telat kamu kalau kelamaan, nanti ngomel nggak bisa ketemu Kak Jeongwoo." ujar Mama lalu keluar dari kamar si Abang. Mama Haruto memang mengetahui tentang si Kakak kelas manis bernama Jeongwoo itu. Ya gimana tidak? hampir setiap hari anak sulungnya itu bercerita tentang Jeongwoo.

Sedangkan Haruto bergegas untuk mandi dengan cengiran di wajah tampannya.





🦋🐺




Haruto menuntun motornya tatkala sampai di depan gerbang sekolahnya. Bukan mogok tapi sedang antri untuk periksa kelengkapan atribut upacara.

Memang setiap hari Senin diadakan pemeriksaan seperti ini, di saat siswa lain malas diadakan pemeriksaan seperti ini, beda lagi dengan Haruto, dia malah kesenengan apa lagi waktu tau yang mau meriksa itu kakak manisnya, Jeongwoo.

Haruto memilih antri di gerbang sebelah barat, ya karena itu barisannya Jeongwoo sih.

Sulung Watanabe itu memandangi si kakak manis itu yang sedang memarahi salah satu teman angkatannya yang tidak lengkap atributnya. Bukannya terlihat seram tetapi Jeongwoo malah terlihat gemas di mata Haruto. Mata yang sedikit mendelik, bibir yang terus-terusan mengomel. Manis dan gemas jadi satu membuat Haruto tersenyum dibalik helm full face-nya.

Sekarang giliran Haruto.

Haruto melepas helmnya lalu tersenyum dengan tampan lalu menatap teduh kakak osis yang lebih pendek dibanding dia.

"Selamat pagi, Kak Jeongwoo." sapanya sumringah.

Jeongwoo mengangguk dengan senyuman tipis diwajahnya. "Pagi Haruto,"

"Jaketnya boleh dibuka? mau ngecek badge seragam kamu lengkap atau enggak." lanjut Jeongwoo dan langsung diangguki Haruto.

Jeongwoo menelisik seragam milik Haruto dan badge di seragam Haruto lengkap. Namun ada yang kurang, dasi.

"Dasi kamu mana?" tanya Jeongwoo sambil menatap mata Haruto yang dari tadi tidak mengalihkan pandangannya.

Dengan sigap Haruto mengambil dasi dan juga topi upacara dari tasnya.

"Ini Kak." ujarnya sambil menunjukkan dasi dan topi miliknya.

"Almamater bawa kan?"

"Iya, bawa kakak manis." balasnya membuat Jeongwoo langsung menggelengkan kepalanya,
sudah terbiasa dengan panggilan-panggilan random dari Haruto.

KAKAK KELAS Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang