02. Jahan Akhilendra

17 3 1
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Semunya anak kedua.

...


Anak kedua identik semu, seperti bayangan. Hadir namun tak dianggap. Jahan Akhilendra merasakannya, betapa semu dirinya tanpa Bunda.

Dulu, Bunda akan selalu memarahinya.

Dulu, Bunda akan selalu menegurnya.

Dulu, Bunda selalu mengajaknya untuk bercerita.

Namun, Jahan selalu menolak karena terlalu malas. Dan, sekarang Jahan sangat menyesalinya. Jahan orangnya kaku, tidak seperti adiknya yang periang dan tidak pula seperti Kakaknya yang hangat.

Jahan, dingin.

Dulu, Bunda sempet protes begini.

'kamu ini anak siapa sih? Bunda sama Ayah ga dingin perasaan, masa bentukan anaknya kaku kayak kayu gini?! Nanti kalau kamu punya cewek gimana, Kak??? Harus banyak sabar dong, ya?'

Dulu, suara Bunda hal yang kadang membuat mood Jahan turun drastis. Tapi, sekarang.  Jahan merindukan ocehan Bundanya.

'Kakak jangan kaku ya sama Abang Adeknya, kalau Abang sedih Kakak harus rangkul, kalau Adeknya jatuh Kakak harus ulurkan tangannya. Bunda percaya, Kakak orang baik dan bisa Bunda andalkan.'

....

Sekarang Jahan sedang praktik urine mata pelajaran Biologi untuk mencari tau apakah urine tersebut mengandung protein atau tidak.

"Ewh, Galih kencing lo kuning banget." Yang barusan protes namanya Sekar Prameswari, teman sekelompok Jahan.

"Masih mending gue pipis cok, daripada dari kelompok kita ga ada yang pipis?" Dan, yang barusan membalas adalah Galih Gentama Garuda membalas ucapan Sekar.

Jahan hanya diam, sibuk melakukan pembakaran untuk mengetahui hasilnya. "Btw, cita-cita lo dulu mau jadi dokterkan? Dokter apa?" Galih menghampiri Jahan yang tengah melakukan percobaan.

"Sakit jiwa." Balas Jahan sekenanya.

Galih menoleh. "Kenapa?"

"Apanya?"

"Itu."

"Gapapa? Kadang, orang yang sakit jiwa ga benar-benar sakit jiwa." Balas Jahan sekenanya.

"Maksud lo?"

Jahan tak membalas ucapan Galih barusan, terlalu malas.

"Gue pernah baca sih, kalau dicekokin obat LSD bisa membuat seseorang memiliki tingkat halusinogen yang tinggi bisa mencapai 6-8 jam. Kalau diminum terus-menerus pasti gila."  Jelas Sekar.

Jahan menoleh, Sekar yang merasa ditatap hanya mengedikkan bahunya. "Pernah baca aja, kenapa sinis banget lo?"

Jahan hanya menggeleng lalu melanjutkan tugasnya yang sempat tertunda.

Cosmic.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang