4. Bingung

9 2 0
                                    

Sebelum membaca bisalah tekan bintang dan komen
❤️

💌

"Esa bangun,masa jam segini udah tidur si" ujar Asya

"Hngggg....... Apaan si sya ganggu aja Lo!" Kesal Teresa

"Asya mau ke kelas nya kak Isya, ayo anter asya"ujar Asya sambil menggoyangkan lengan Teresa

"Ck, sendiri aja si sana ah" usir Teresa

"Asya nangis nih, entar asya kasih tau ke guru BK kalo Esa jailin Asya" ujar Asya dengan bibir ke bawah

"Iya iya,buruan Lo nya berdiri" Putus Teresa
---------------

" Kak Isya, Asya minta uang dong tadi lupa minta, heheh" cengir Asya

"Ada syaratnya tapi" ujar Isya

"Apa buruan?" Geram Asya

"Dia siapa yang bareng Asya bisalah kenalin ke kakak, masa kakak jomblo terus??" Ujar isya dengan menaik turunkan alisnya

" Namanya Teresa, Asya panggilin ya"ujar Asya

Tanpa meminta persetujuan Isya, Asya langsung panggil Esa langsung

"Esa sini" seru Asya sambil melambaikkan tangannya, pasalnya tadi Esa hanya menunggu diluar

"Apa si sya?" Tanya Esa

"Eh, hai Teresa ya, kenalin gue Isya kakaknya Asya" ujar isya dan menjulurkan tangannya

"Eh iya kak, Teresa" balas Teresa dan membalas uluran tangannya

"Ngomong ngomong boleh lah minta nomer hp, biar bisa mengenal lebih jauh" ujar isya

"Boleh kak nanti minta aja nomernya sama Asya ya kak" ujar esa sedikit menunduk dan di balas anggukan oleh Isya

"Udah ayo ke kelas Esa!" ujar Asya sebel karena di kacangin

"Mana uangnya buruan sini" todong Asya, dan diberi Isya uang berwana biru satu lembar

"Duluan ya kak" pamit Esa
dengan sopan kepada Isya,dan menarik tangan Asya untuk keluar kelas isya
--------------

Saat ini Asya sedang dirumah Agas, untuk bermain kucingnya agas—Key

"Key, kenapa kamu gabisa ngomong si, kalo bisa ngomong kan asya mau cerita in tentang Asya" ujar Asya pada key

"Sya key kan hewan, ya nggak bisa ngomong dong" ujar bunda Agas

"Ihhh bunda gatau ya di tv ada kok kucing yang bisa ngomong, apa mungkin itu kucingnya mahal ya bund?" Cerocos Asya

"Terserah kamu deh sya,bunda pusing dengerin jawaban yang pasti aja neko neko" ujar Bunda

"Hahahaha, sabar bund Asya kan  tontonannya kartun Mulu bund, ya pantes kalo begitu Bund" ujar Agas yang sedari tadi denger cerocosan Asya

"Emangnya kenapa kalau Asya nontonnya kartun,terserah asya dong"ujar Asya dengan cemberut

"Kaya anak kecil!!" bukan Agas ataupun bunda yang menjawab

Saat Asya berbalik badan menghadap pintu rumah Agas berdiri sosok perempuan yang tidak familiar siapa lagi kalau bukan Karin teman sekaligus musuh bagi Asya.

"Asya bukan anak kecil!!"ujar Asya dan berusaha membendung air matanya

"Asal Lo tau ya Bagas gak bakal suka sama cewek yang manja, cengeng dan sifatnya ga dewasa kayak Lo!!!" Bentak Karin didepan Asya

"Mendingan gue kemana mana" ujar Karin menyombongkan dirinya

"hiks--hiks ja  haatt" ujar Asya sesegukan

Asya pun berlari keluar dari rumah dan pulang kerumahnya
Agas yang hendak mengejar Asya tangan nya di cekal oleh Karin "ngapain si dikejar kita ada tugas yang belom selesai" ujar Karin

"Sekali lagi gue denger Lo bentak Asya atau hina dia gue gak akan mau temenan lagi sama Lo!!" ujar Agas penuh penekanan

Sang bunda yang melihat kejadian itupun hanya bisa geleng geleng kepala menghadapi sifat anak muda jaman sekarang.

"Kamu harus selesaikan masalah ini dengan Asya. Bunda gak mau nanti Asya sakit karena memikirkan omongan Karin, bunda gak akan ikut campur urusan kalian" ujar bunda

"Iya bund" ujar Agas pasrah
_______________

Lain dengan Asya

Saat sudah sampai didepan pintu rumah, asya menghapus air matanya dan berlalu masuk dengan santai

"Assalamualaikum asya pulang" tidak ada raut keceriaan yang biasa terpampang di wajah asya

"Waalaikumsalam, dari mana sya kak Isya tunggu dari tadi juga" balas Isya yang sebal pasal Isya sendirian di rumah

"Dari Agas" jawab Asya

"Abis ngapain?" Tanya Isya

"Ngga ngapa ngapain"

"Asya kenapa kok gak kaya biasanya,ada masalah" ujar Isya dengan menghampiri Asya

"Ngga papa" jawab asya yang mati Matian menahan air matanya

"Sini" ujar isya sambil merentangkan kedua tangannya

Asya pun menghambur ke pelukan sang kakak dan runtuh sudah pertahannya air matanya lirih begitu saja. Lama berada di pelukan Isya, Asya tak sadar bahwa hawa ngantuk menyerang nya. Isya yang mendengar deru nafas beraturan sang adik langsung membawa ke kamar sang adik dan menidurkan nya di tempat tidur nya. Dan memberikan kecupan singkat di dahi sang adik

"Kamu ngga boleh nangis ya princess nya Isya"ujar isya setelah itu keluar dari kamar Asya

"Asya bingung harus berubah jadi dewasa atau ikuti kata hati asya,asya takut agas beneran gak suka sama asya" isi hati asya

Terimakasih:)

Cerita ini murni dari pikiran saya sendiri tidak dari hasil copas atau bantuan tangan orang lain. Dilarang keras untuk copas cerita ini, Makasih atas kerjasamanya untuk para pembaca wattpad.

Salam author.......
Tokoh pada part 1

Asya
Agas
Isya
Teresa
Karin
Bunda
Key

Rekomendasi nama panjang yang bagus apa? Kalau ada kepikiran langsung komen yaps.

Follow Ig:
@N_mila795

ASGASTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang