Cuman Temen : 07

41 7 1
                                    

"Bagus! Anak gadis baru pulang jam segini! Terus perginya bareng sama cowok pula,"

Bukan suara Abang tercinta kamu alias Joshua, tapi itu suara Minghao. Temen kecil kamu yang udah kaya ketempelin magnet sama kamu.

"Astaga Hao! Bikin jantungan aja!" Kata kamu.

Dia lagi duduk di sofa ruang tengah sambil ngemilin cemilan yang udah bisa dipastikan kalau itu cemilan punya kamu, yang dia ambil dari lemari tempat bang Josh nyimpen makanan.

"Darimana kamu sama Mingyu sampai pulang jam segini?!" Tanya dia ketus.

Kamu ngelirik ke arah jam yang nunjukin waktu 07.10 malam dan itu bukan waktu maksimal kamu main. Malah masih kurang dari batas maksimal kamu main.

"Ya ampun, lagian aku pergi gak sampai jam delapan. Kok kamu bawel, bang Josh aja ngebiarin" kata kamu.

"Itu beda lagi, kamu darimana sama Mingyu?" Tanya Minghao sambil nyamperin kamu.

"Habis dari Gramedia,"

"Ngapain aja sampai selesai jam segini?"

"Nyari tomat," jawab kamu asal.

Minghao naikin alis dia bingung.

"Ya beli buku lah Minghao. Ya kali aku ke gramedia nyari tomat,"

"Tapi kamu gak keliatan kaya habis beli buku tuh," kata Minghao curiga.

"Ya emang aku gak beli buku, aku cuman beli sticky note sama stabilo. Kalau yang beli buku itu Mingyu, aku diminta temenin dia buat bantu cariin buku." jelas kamu.

"Kenapa harus kamu? Temen dia kan banyak, kenapa harus sama kamu?" Tanya Minghao.

"Karena Mingyu maunya ditemenin sama aku, emang kenapa sih kalau aku pergi sama Mingyu?"

"Aku gak suka,"

Kamu mengernyit, "Kenapa gak suka?" Tanya kamu.

Minghao diem sejenak, "Karena kamu temen aku, aku maunya yang terbaik buat kamu. Mulai sekarang jangan deket deket lagi sama Mingyu,"

'oh.. gitu ya,'


hai gais, aku kembali dengan kegabutan di tengah kesibukan:"

[1] Cuman Temen [✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang