Chapter 4

2.8K 347 14
                                    

.

.

12.23

"Bagaimana katanya Tae?"

"Aku tetap diskorsing, hanya dua hari tapi berlaku mulai hari ini, dan untuk Muridmu, Ia disuruh menemui kepala sekolah besok"

Yoongi menghela nafasnya berat, "Harusnya kau mencegahnya tadi"

"Dia punya beribu alasan untuk pulang"

"Kau tinggal menyeratnya Tae, gampang"

Taehyung tersenyum simpul, ia mengusap lembut wajah Yoongi, "Kembalilah kekelasmu Hyung. Aku akan menjemputmu nanti"

Yoongi mengangguk, ia mengambil Handphone Taehyung yang ada di saku kemeja nya, "Aku akan pulang sendiri Nanti, Cepatlah pulang. Aku juga harus mengajar"

Taehyung masuk kedalam Mobilnya. Menyenderkan punggungnya dan mendongakkan kepala. Pusing.

Gara-gara Si Bocah Jeon, Taehyung jadi kena Imbasnya. Taehyung membuka layar Handphone nya, ia akan memutar musik, namun Taehyung di buar heran saat ia langsung masuk ke ruang percakan dengan Jjksayhai.

"Astaga? Jeon?"

Matanya sukses melotot kala tau isi percakapan antara Jungkook dan Yoongi.

"Kau bisa mendapat masalah, Bocah"

.

.

_____________

7.35

Plak

Jungkook memegang pipi kanannya yang memanas. Min Ssaem tiba-tiba saja menampar nya saat ia baru saja masuk ke kelas.

"Berhentilah membuat masalah! Kau hanya membuatku malu"

Jungkook mendecih, "Ini bukan urusanmu, Sssem"

"Tentu saja Ini urusanku! Kau Muridku!"

"Tapi aku bukan anakmu. Hei, aku tidak sebodoh itu Ssaem, kau menampar ku bukan karena alasan Kepala sekolah memanggilku. Bukan karena kau malu. Kau hanya tskut kalau aku merebut Kim Ssaem darimu"

Teman sekolah Jungkook saling menatap satu sama lain, bahkan ada di antaranya yang merecord mereka berdua.

Yoongi yang geram langsung saja mendaratkan tamparannya lagi di tempat yang sama, hingga kembuat sudut bibir Jungkook berdarah

"Wah, Jadi ini rasanya di tampar? Baru kali ini aku merasakannya. Biasanya seorang lelaki main pukul bukannya menampar. Cih, sialan. Seperti perempuan-

"Jeon!"

Jungkook maupun Yoongi terkejut kala Taehyung, tiba-tiba saja masuk kedalam kelas mereka. Bahkan seisi kelas juga sama terkejutnya.

"Taehyung?"

"S-ssaem?"

"Ikut Aku!"

"Ash, lepaskan!"

"Berhentilah membuat masalah!"

"Aku apa?-

"Kau membuatku pusing! jeon!"

Jungkook menarik tangannya kasar dari cekalan Taehyung, "Harusnya kau tak ikut campur. Urusanku itu dengannya-

"Dia tunanganku!"

"Apa peduliku? Entah dia tunangnmu, Istri mu. Aku tidak peduli"

"Jangan membuatnya dalam masalah Jeon, atau kau-

"Kau mau menghajarku? Hajar saja aku. Toh aku juga sering mendapatkan nya" Jungkook berujar sarkas. Taehyung terdiam dengan tangan mengepal.

"Asal kau tau Ssaem, Min Ssaem tiba-tiba menamparku. Dan apa? Aku yang disalahkan?"

"Itu karena kau lancang mengirim pesan padaku"

"Lancang?" Jungkook mengulang Ucapan Taehyung.

"Sangat, kau sangat Lancang"

"Dan kau membawaku paksa ke ruangan mu, apa itu tidak lancang? Bahkan kau tidak minta izin padaku ataupun pada kepala sekolah. Kau diskors dan aku bukanlah siapa-siapamu. Sekarang ku tanya, Lebih lancang aku? Atau Dirimu?"

Lagi-lagi Taehyung terdiam. Jungkook terkekeh remeh, namun pelupuk mata nya sudah memerah dan air matanya sudah menumpuk disana.

"Apa aku salah jika aku mencintaimu? Ssaem?"

.

.

Tnc

Confession [taekook] Revisi✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang