Regret (Bahasa Vers)

982 99 36
                                    

⚠️ Akan ada bagian yang menunjukkan depresi, kekerasan dan usaha melukai diri. Jika memiliki trauma berat, silahkan melewati bagian tersebut. Terima kasih

📢 Note : Nama Anggota Itachiyama lainnya hanyalah karangan penulis.

🙏Happy Reading 🙏

"Tidak pulang Kiyo?"

"Tidak. Aku masih ingin berlatih"

"Jangan terlalu keras, Paman dan bibi akan khawatir. Bahkan mungkin akan menjemputmu untuk pulang nanti"

"Hmm..."

"Aku pulang Kiyo"

"Ya sampaikan salamku untuk bibi"

"Pasti"

Komori keluar dari lapangan calon tim voli nasional Jepang, meninggalkan pria yang mendadak menjadi penggila voli itu sendirian. Komori tersenyum miris melihat bagaimana kehidupan sepupunya selama satu tahun ini. Komori berjalan perlahan menuju mobilnya yang terparkir sembari menggali ingatannya.

Walaupun sudah berlalu cukup lama, masih kental diingatan Komori pada malam itu bagaimana Sakusa datang dengan tubuh yang basah kuyup, tanpa masker yang terpasang diwajahnya, membawa sebuah pemukul baseball ditangan serta netra merah yang berurai air mata menghampiri nya yang sedang berpesta dengan anggota tim voli Itachiyama dan wanita lainnya.

Flashback On

"BRAAAKKKK!” Suara pintu yang mendadak menjeblak terbuka

"Sakusa…" Semua orang yang tadinya sedang berteriak, tertawa merayakan kemenangan mendadak terdiam. Komori bangkit mencoba mendekati Sakusa sambil berbicara

"Kiyo? Bukannya kamu akan merayakan kemenangan ini dengan Sumu?" tanya Komori

"Yaa! Bukankah malam ini kamu akan menikmati jalang kecil mu itu Sakusa? Hahahaha" ucap Tomoya

"Hahahaha ya ya! Apakah sudah selesai? Cepat sekali!" Tambah Reiki

"Hahahahaha" Semua yang hadir disana tertawa keras

Tap tap tap

Namun suara tawa yang sebelumnya terdengar nyaring berubah menjadi jeritan mengerikan setelah langkah cepat yang dilalui Sakusa hingga

BRAKKKKK! BRAKKK! PRANKKK!

Sakusa menendang meja yang menyanggah banyak botol berlapis kaca itu dengan keras. Memecahkan semua botol dan menjatuhkan segala barang yang tersimpan diatasnya.

BRAK BRAK BRAK BRAK

"FUCK FUCK FUCK FUCK ARGHHHH" Sakusa berteriak marah kesetanan, jeritannya menyakitkan. Tangannya yang membawa tongkat baseball memukul segala hal yang terlintas di matanya. Kakinya menendang dan tangannya memukul setiap orang yang ada didekatnya, setelah tongkat yang sebelumnya di gunakan patah begitu saja.

Para pengunjung kedai lainnya melihat dengan ngeri, bahkan pemilik kedai hanya bisa berlutut dengan lemas menangisi nasib kedainya yang mendadak seperti diterjang tsunami. Suara teriakan ketakutan para wanita terdengar nyaring, bahkan hal itu tidak membuat meredakan panas hati Kiyoomi.

"Semua karena kalian! Karena kalian bangsat! Argghhhh Fuck fuck fuck!Hiks hiks hiks... Atsu… Atsu Atsu Hahahahaha" Sakusa semakin tidak terkendali, Ia tertawa dan menangis bergantian sambil memukul setiap orang yang dilihatnya.

Pecahan kaca maupun luka dan darah yang menetes dengan deras dilengannya tak ia hiraukan. Fokusnya adalah melepaskan api amarah dan kesakitan yang menusuk dadanya. Kepalanya seakan ingin pecah, jantungnya seakan akan bocor jika ia tak mengeluarkan emosinya.

Say You Love Me - SakuAtsu (Haikyuu)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang