Hujan Di Pinggir Kota

16 0 0
                                    

"Hujan Mengantarkanku kepadamu"

Apa kau percaya cinta pada pandangan pertama? Hmmm... menurutku itu sangat konyol. Bukankah cinta butuh proses dan waktu? Tapi entah kenapa pada hari itu jantungku berdegup kencang sekali. Aku pikir hari itu sangat sial, bayangkan aku harus pergi ke puskemas untuk memenuhi salah satu syarat kuliah , pas di puskemas terdekat ternyata tutup. Untung ada pak sopir berbaik hati mengantarkanku di setiap titik tempat puskesmas tapi ternyata masih sama semuanya tutup bahkan saat aku bertanya mereka mengusulkanku untuk datang saja ke rumah sakit hafidz itu sangat jauh sekali dari sini bahkan puskemas terakhir yang aku kunjungin jauh. Tapi tidak apa. bukan kah sesuatu yang kamu inginkan harus ada pengorbanan? Kalian tahu setelah aku datang kesana? Si penjaga penerima pendaptaran berkata untuk setiap hari selasa dan kamis pak dokternya buka praktik dari jam 6 pagi sampai jam 12 siang dan aku datang kesana jam 1 siang. Ya Tuhan... sangat lelah sekali apalagi mendadak hujan meski tidak lebat tapi hujanya seperti akan lama.

Aku menghela nafas panjang, sudah 2 jam aku berkeliling di kota tapi tak membuahkan hasil, lelah itu kalimat yang di tunjukan diriku sendiri, bukan mengeluh tapi aku tidak bisa sering ke kota dan aku juga banyak pekerjaan dirumah.

aku pergi ketempat biasa, tempat dimana rasa sunyi, kesepian dan merasa menjadi seseorang menyedihkan semuanya melebur disana, ya tempat itu tempat makan di kfc. Aku tidak membeli banyak kadang hanya es coffe plus ice cream atau ayam goreng dengan paket colonell, sungguh aku sangat suka sekali kesini setiap aku merasa tidak baik-baik saja apa lagi di temani ice cream. Jangan di tanya makanan ringan yang aku sukai pasti aku pilih ice cream. Rasanya lembut, manis dan membuat hatiku tentram.

Aku juga suka bermain ke timezone tempat ini kumplit sekali, ada makanan, tempat permainan, ada mall untuk kebutuhan sehari-hari makanya aku betah kadang membuat uang sakuku kempes haha.

Oh iya aku harus pergi ke tempat fhoto studio, karena disana tertera salah satu syarat masuk harus melampirkan fhoto 3 kali 4 berlatar merah. Tak butuh lama, jaraknya mungkin lumayan tapi bisa naik angkot sekali saja. Tapi kalian tahu kenapa? hari itu aku benar menghela nafas begitu panjang? Dan amat membuatku kesal, tempat tempat itu sedang di renovasi, hujan semakin besar, aku bertanya kepada bapak yang berjualan ice cream dorong. Kalo tempat studio dimana? Sambil membeli jualannya. Bapak itu menjawab di bawah deket smp 4 negri. Aku berterimakasih kepada bapak penjual itu dan langsung bergegas karena hujan makin lebat saja. entah itu salah atau tidak, aku tidak peduli karena hujan makin lebat. aku langsung masuk ke toko itu.

"Hallo kak disini tempat fhoto?" tanyaku kepada tukangnya

Mereka menjawab disini tempat print bukan fhoto, Oh Tuhan sangat menyebalkan hari ini.

"Dek itu ice cremnya udah meleleh,"

Sesorang laki-laki membuyarkan lamunanku.

"Oh iya kakak."

Dia bertanya tentang masalahku karena wajahku begitu masam. Entahlah padahal baru saja aku mengenalnya tapi seperti sudah lama, seperti teman yang sudah lama tak bertemu.

aku hanya bercerita dari pagi sampai sore ini tidak membuatku bahagia. Dan dia menawarkanku untuk ke fhoto studio mekar setelah hujan reda. Tapi kata pak tukang print dari hp saja bisa langsung di fhoto, aku merasa gak enak jadi aku pilih dari fhoto langsung di edit tukang print saja.

setelah di fhoto kami masih berbincang-bincang oh neptunus apa ini? Mataku berbinar-binar melihatnya, dan aku baru tahu dia seorang tentara muda setelah aku menayakan dia sedang kuliah dimana? Sungguh dia tidak memakai baju tentara atau polisi yang seperti orang-orang yang selalu mambanggakan apa yang dimilikinya. Dia hanya memakai kaos oblong hitam dan celana pendek dan satu lagi yang aku tahu dia berasal dari jawatimur terdengar dari khas logatnya.

Fhotopun jadi harganya cuman 1.000, aku memasukannya kedalam saku tas. Sore itu masih hujan tapi aku harus bergegas pergi takut ke malaman dan ke rumahku susah sekali angkutan. Aku melintas jalan sambil hati-hati sejujurnya aku memperlambat jalanku aku takut semesta... aku merasa takut tidak bisa melihatnya lagi.

"Tunggu.. hei kau yang berjalan" terdengar dua kali suara nyaring itu.

Aku menoleh kepadanya. "Aku?" sambil tanganku menuju ke wajah.

"Iya.. aku akan mengantarkanmu... kamu harus mau!"

Aku terdiam sebentar, " sungguh? Hmm aku bisa angkutan kok"

Dia berkata

"Hujan masih lebat sebaiknya kau naik saja ke motorku, atau kau hanya menunggu disini sampai hujan reda angkutan disini jarang ada dek."

Benar kata dia semakin malam ditempat ini jarang sekali ada angkutan apalagi aku disini sendirian. Malam-malam perempuan pulang kerumahnya apa kata orang? Kampungku sangat bising seperti nitizen yang suka membicarakan orang yang jelas belum tahu cerita sebenarnya.

"Emang kakak tak apa? kau dan aku berbeda arah rumahku sangat jauh, jika kau mau mungkin hanya sampai setengah jalan sampai terminal" kataku

"Naik saja aku akan mengantarkanmu"

Aku mengangguk. Sebenarnya jantungku berdegup kencang dan terlihat sangat salting seperti film dilan yang memboncengi milea. Tapi aku tidak berpegangan aku hanya berpegangan jok belakang supaya tidak terjatuh. Kalian tahu? Hujan masih turun begitu deras mataku kelilipan, tapi entahlah aku sangat bahagia hari itu, bahkan saat dia bertanya.

"Kenapa kamu sendirian? Gak ngajak teman kamu?"

Aku hanya menjawabnya begitu singkat

"Aku tidak punya teman hehe" pungkasku.

Aku menghirup udara segar melihat ke atas langit apa mimpi? Tapi ini nyata dan aku tidak mau, tidak mau secepat kenangan ini terlupakan. Aku takut suatu hari nanti dia benar-benar lupa denganku. Semesta aku mohon pertemukan dia lagi. setiap di perjalan dia sesekali melihatku dari spiond. Rahasianya laki-laki kalo spiond sedikit di belokan dia hanya ingin melihat kita di belakang percayalah karena aku tahu kepalanya tidak menghadap ke depan sesekali ke samping.

"Kak... sudah disini saja itu angkotku"

Dia memberhentikan motornya, aku berucap terimakasih dan buru-buru masuk angkot. Aku hanya melihat pundaknya dari belakang.

Ah sial kenapa aku hanya berucap terimakasih saja. tanpa tahu namanya, nomernya, apa instagramnya. arght semesta kenapa harus sad ending, Ada rasa menyesal dalam hati dan ada rasa takut, takut kalo kita tidak bertemu kembali.

Semoga Tuhan.. semoga.. aku bertemu dia kembali. Semoga...

Semoga kita bertemu kembali...














Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Mar 21, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Hello NugrahaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang