"Kau membawaku kemana sialan?!" cetus Hyesoo dengan manik yang berkaca-kaca sejak tadi karena pria yang tadi berada dirumahnya menyeret tangannya begitu kasar menelusuri jalanan bersemak.
"Bisakah kau diam? Jangan membuat semuanya menjadi sulit hanya karena teriakanmu itu!" pria tersebut berbicara tak kalah tajam dan begitu tegas.
Hyesoo mendengus penuh kekesalan dengan liquid bening meleleh dari maniknya yang begitu rapuh. Ia tidak mengerti dengan semua ini, orang asing tiba-tiba saja berbicara omong kosong mengenai rumahnya yang akan meledak, itu benar buktinya setelah beberapa menit keluar dari rumah tersebut, rumah tersebut langsung meledak begitu keras, membakar semua isinya tak menyisakan apapun. Dilanjutkan dengan penyeretan brutal ini, pria ini benar-benar aneh dan begitu menakutkan bagi Hyesoo.
"Bisakah kau tidak kasar menyeretku layaknya seekor binatang seperti ini? Kau menyakitiku bajingan! Dan berjalanlah pelan-pelan ak—aku tidak bisa melihat apapun bahkan, tidak bisa merasakannya." cakap Hyesoo begitu tegas penuh tekanan dengan akhiran nada yang begitu pilu dan pelan.
Pria itupun menghentikan langkah kakinya sehingga membuat Hyesoo juga terdiam ditempat. Pria tersebut menatap sangar Hyesoo yang berpaling kearah lain, jika tidak memungkinkan Hyesoo ingin diberi keajaiban untuk melihat walau hanya sementar berkehendak ingin menghajar pria ini secara membabi-buta.
"Kau?! Bisakah kau diam dan menjadi gadis penurut saat ini saja? Kau mempersulit jalanku untuk menyelamatkanmu sialan!" geram pria itu dengan berpandangan mematikan untuk Hyesoo.
Hyesoo berdecak lirih dengan senyum tipisnya lalu berkata, "Menyelamatkanku? Ini yang kau sebut dengan sebuah kebaikan dimatamu?" ujar Hyesoo pelan penuh tuntunan.
"Sejak kapan aku berpikir menyelamatkanmu adalah sebuah kebaikan? Jangan terlalu percaya diri, aku hanya sekedar ingin menjalankan misi pentingku saja." jawab pria tersebut dengan kekehan kecilnya.
"Misi untuk menculikku, seperti itukah?" tanya Hyesoo gemetar.
"Aku tidak menculikmu, camkan itu baik-baik!" jawab pria itu dengan santai. "Lagipula tidak ada untungnya menculik gadis buta sepertimu, tidak ada gunanya dan membuang waktuku saja," gumamnya pelan namun masih bisa didengar oleh Hyesoo.
Hyesoo tidak menggubrisnya sama sekali, ia memilih untuk diam karena jika ia sudah merasa kesal setengah mati apalagi hatinya yang sakit setelah mendengarkan pria itu berucap begitu santainya mengenai dirinya yang tidak berguna. Apa benar dia gadis yang begitu menyusahkan dan tidak berguna di dunia ini?
Pria tersebut tak sengaja melihat Hyesoo menangis dalam diam dengan wajahnya yang begitu tenang. Ia tidak bermaksud untuk menghina gadis manis itu, hanya saja ia terbawa emosi karena menjalani misi penting ini di tengah malam disaat ia sedang asiknya menikmati mimpi dialam bawah sadarnya.
Dalam satu gerakan, kini Hyesoo sudah berada di gendongan pria tersebut dengan gaya ala bridalnya. Hyesoo yang terkejut pun sempat melebarkan kedua maniknya sembari menahan nafasnya.
Lantas mereka berdua pun berjalan dalam keheningan masing-masing, Hyesoo sama sekali tidak memberontak di gendongan pria tersebut, malahan Hyesoo sangat menyukainya dan nyaman berada didekapan pria ini. Ia merasa terlindungi sejak berada didekat pria ini.
"Kau aneh..." celetuk Hyesoo bersuara lirih.
Pria tersebut pun menatap Hyesoo dengan alis yang saling bertautan. Sudah diduga Hyesoo akan berkata tersebut, karena menurutnya pria ini sejak tadi bersikap aneh entah itu saat mereka berkomunikasi ataupun bersikap sedemikian.
"Aneh apanya?" tanya pria tersebut terus menatap jalanan yang sedikit gelap dan bersemak.
"Hmm, tidak ada." jawab Hyesoo salah tingkah. "Siapa namamu?" tanya Hyesoo mencoba mencari topik lain dalam kecanggungan ini.
![](https://img.wattpad.com/cover/246617455-288-k433879.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
YOUR EYES TELL [Pjm.Kth.Jjk]
Fanfiction[Mature Content]. Łá Çøšā Ņőśțŕä. Banyak rahasia yang mereka simpan dengan apik selama ini. Mereka hidup di dua dunia yang berbeda yaitu, dunia manusia normal dan juga dunia 'Mafioso'. Banyak hal yang harus mereka selesaikan dalam misi menyelamatka...