PROLOGUE

582 64 88
                                    

"Dara!"

Gadis yang merasa namanya dipanggil pun menoleh cepat kearah sumber suara. Ternyata, itu adalah suara milik pemuda tampan bernama Park Jihoon.

Gadis manis itu tersenyum, menepuk kursi panjang yang sedang ia duduki sekarang. "Sini."

Jihoon mengangguk lalu mendudukkan dirinya disamping Dara. Merangkul bahu gadis itu erat, membuat sang empunya meringis menahan malu. Sebab mereka tengah berada di kantin sekarang.

"Tega banget lo ninggalin gue, Ra!" ucap Jihoon sambil memajukan bibirnya, berpura-pura merajuk.

"Siapa suruh lo ngilang, goblok!" sahut seseorang yang duduk didepan mereka berdua, Hwang Yeji.

Gadis bermata sipit itu menatap jengah kearah keduanya. Jihoon dan Dara bersikap layaknya seorang sepasang kekasih.

Namun, jika Yeji bertanya tentang hubungan mereka. Jihoon maupun Dara akan menjawab mereka hanya sebatas teman.

"Gue tadi ada urusan penting." balas Jihoon.

Yeji memutar bola matanya malas. "Paling juga urusan baperin cewek."

"Tuh, lo tau."

Yeji hanya bisa menggelengkan kepalanya. Tak mengerti dengan apa yang ada di pikiran Jihoon. Pemuda tampan dengan tahi lalat kecil berbentuk hati itu sering sekali bergonta-ganti pasangan.

Bahkan setiap seminggu sekali, Jihoon pasti akan mempunyai kekasih baru.

Sebenarnya Yeji tak masalah dengan itu. Gadis itu hanya takut jika kekasihnya tertular sikap buayanya Jihoon.

Kekasih Yeji bernama Junkyu. Pemuda tampan yang polos serta baik hati. Yeji takut Junkyu berubah menjadi fuckboy karena terlalu sering bermain dengan Jihoon.

"Lo putus sama Giselle?" tanya Yeji tiba-tiba.

Jihoon terdiam lalu mengangguk, membuat Yeji menghela nafas. Ia melirik kearah Dara yang sedang asik memakan kentang goreng.

"Ra, suapin." pinta Jihoon dengan nada manja.

Seketika Yeji bergidik geli, bayangkan saja seorang pemuda tampan yang mempunyai otot bisep melakukan aegyo seperti itu.

Berbanding terbalik dengan Yeji. Dara malah tersenyum, dengan senang hati gadis itu mengambil potongan kentang goreng dan menyuapi Jihoon.

"Kenapa kalian nggak pacaran aja sih?!" ucap Yeji yang sukses membuat Dara tersedak.

Uhuk!

Jihoon panik, pemuda itu segera menyodorkan air dan mengusap lembut punggung gadis itu.

"Lo nggak papa?" tanya Jihoon mengamati wajah Dara yang memerah.

Dara mengangguk kemudian Jihoon memukul pelan pucuk kepala Yeji. "Gue nggak mungkin pacaran sama Dara, dia temen gue dari kecil."

Yeji mendengus, ia menatap Dara yang terdiam. Yeji yakin bahwa sebenarnya Dara itu menyukai Jihoon.

Namun, karena dasarnya Jihoon itu buaya jadi ia tak pernah peka terhadap perasaan temannya itu.

"Lagian gue ada gebetan baru." Jihoon tersenyum kecil membayangkan kejadian sebelum ia datang ke kantin. Saat ia tak sengaja menabrak seseorang.

"Siapa?" tanya Yeji dan Dara bersamaan.

"Karina."

Yeji terkejut, ia kasihan pada Dara. Raut wajah gadis itu berubah, ia terlihat kecewa. Demi apapun, Yeji sangat ingin menonjok Jihoon.

"Kalo gitu gue pergi dulu ya?" pamit Jihoon sambil mengelus pucuk kepala Dara.

"Mau kemana lo?" tanya Yeji.

"Mau pdkt lah." jawabnya dengan wajah tak berdosa.

Jihoon berdiri lalu beranjak, tapi kemudian ia berbalik saat mengingat sesuatu.

"Nanti malem gue main ke apartemen." bisik Jihoon tepat didepan telinga Dara, membuat degub jantung gadis itu mendadak berdetak cepat.

"Dia ngomong apa?" tanya Yeji saat Jihoon melangkahkan kakinya pergi.

"Bu-bukan apa-apa." jawab Dara gugup dengan wajah merah meronanya.



























Park Jihoon

Park Jihoon

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Song Dara

Song Dara

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Friend with Benefits || Park JihoonTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang