Quattro.

25 6 18
                                    

Setelah 2 jam kemudian akhirnya Elin bangun dari tidurnya.

Iya, tadi memang pingsan tapi sewaktu sadar, disuruh lanjut tidur sama Jihoon katanya biar cepat sehat. iyain aja udah.

Elin mah iya-iya aja lagi pula mau ngapain lagi iya kan?.

Skip.

Jam di dinding sudah menunjukkan pukul 15.00 yang artinya bel pulang sekolah sudah dibunyikan sejak 15 menit yang lalu.

Tok Tok Tok

"Permisi paket"

Jihoon yang sedari tadi duduk di kursi samping ranjang Elin kaget dan langsung mengalihkan pandangannya kearah pintu. Dan mendapati Jeane sedang tersenyum tanpa dosa.

"Hehe kak Jihoon" cengir nya.

"Maaf ya kak kita kesini gak bilang dulu" ucap Ara.

"Soalnya si Cely sama Jeane maksa banget mau kesini" tambah Ella.

"Iya gapapa kok"

"kebetulan kalian disini gue nitip Elin dulu ya, mau keluar sebentar" tambah Jihoon.

"Siap kakk hehe" taukan siapa yang cengar-cengir? ya, Jeane.


Mereka semua, ah tidak hanya Ella dan Cely langsung mendekat ke ranjang Elin, yang dari tadi memperhatikan dengan wajah datar nya.

"Lu kok gak bilang si kalau sakit? mending gausa masuk sekolah tadi istirahat aja dirumah. Kalau kaya gini lu juga kan yang ribet" omel Ella.

"Iyaa ish mana tadi gak ada di kelas, kemana aja lu" sahut Cely.

"Gue gapapa elah gini doang. Gak kemana-mana juga" bela Elin.

"Ini tuh kenapa-kenapa anjirr, kalo di bilangin nurut dikit kekk" kesel Ella.

Gimana gak kesel orang si Elin kalo dibilangin kadang cuma masuk telinga kanan keluar telinga kiri.

Yang nanya Jeane sama Ara kemana? jawabannya mereka lagi duduk berdua di sofa sambil makan kripik singkong yang di beli Ara sewaktu perjalanan kesini.

20 menit kemudian Jihoon datang bersamaan dengan Jeongwoo di belangkannya, sambil membawa beberapa kantong plastik. Kalo di lihat-lihat isinya pasti makanan.

Elin yang melihat Jeongwoo disini heran "Adek? kok gak pulang ke rumah?"

Jeongwoo lantas memasang wajah pura-pura kesel "Emang kenapa? gaboleh? adek kan mau numpang makan juga disini lumayan kan kak Jihoon beli makanan banyak"

"ANJIRRR SI JEONGWOO MANTAPP LANJUTKAN!!" teriak Jeane sambil bertepuk tangan.

Ara yang berada disebelahnya kaget "Bangsat Je diem napa ini bukan di hutan"

"HALO GUYSSS PANGERAN DATANG"

"HAECHAN DIEM!!" amuk Jihoon

Iya, yang datang barusan Haechan gak sendiri si ada Jeno Jaemin Dongpyo Minhee juga.

"Hehe maap" tuhkan cuma nyengir bocahnya.

"Ehh ada abang Jeno yang ganteng" sapa Jeane.

"Apaa??!!" sewot Jeno

"Nanti pulang nebeng yayaya" jawabnya sambil senyum-senyum.

"Ya kan emang lu berdua satu rumah anjirr, napa bilang nebeng segala" Jaemin yang lihat kesell sendiri.

"Jeno kan emang biasanya pelit gamau kasih tumpangan" jawab Ara yang masih asik makan kripik ditambah bareng Dongpyo, Minhee.

"Nah itu ke kembarnnya si Jeane aja kadang pelit apalagi ke orang lain" kompor Dongpyo

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Mar 28, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

My Life IsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang