"Yuri lo gak papa?"tanya Hyunsuk ketika melihat Yuri yang sedang duduk di tengah koridor sekolah sambil memegang kepalanya, terlihat jelas dari wajahnya dia sedang kesakitan.
"Sakit banget, tolong"kata Yuri sambil menunduk dan memegang kepalanya yang semakin berdenyut.
"Bagian mana yang sakit?"tanya Hyunsuk sambil memegang pundak Yuri.
"Kep-"kata Yuri yang terpotong karena dia sudah pingsan duluan.
"Eh buset pingsan duluan nih anak"kata Hyunsuk lalu menggendong Yuri menuju Uks.﹌﹌﹌﹌﹌﹌﹌﹌﹌﹌﹌﹌﹌﹌﹌﹌
"Lo bisa gak sih gak malu-maluin gue sehari aja?"kata seorang murid lelaki sambil memukul kepala siswa perempuan yang berada di depannya.
"M-maaf kak aku gak bermaksud begitu"balas siswa perempuan itu sambil menunduk takut.
"Lo tuh bener bener ya, nyesel gue dulu pernah minta adek ke bunda, nyesel gue punya adek kayak lo"kata murid lelaki itu lalu pergi dari sana setelah mendorong adiknya hingga jatuh.
﹌﹌﹌﹌﹌﹌﹌﹌﹌﹌﹌﹌﹌﹌﹌﹌
"Nilai kamu cuma segini doang?"tanya seorang lelaki paruh baya sambil melempar sebuah kertas ujian ke wajah gadis yang merupakan anaknya.
"Maaf ayah, seharusnya Yuri lebih giat lagi belajarnya"kata gadis yang bernama Yuri itu.
"Itu doang alasanmu dari kemaren, kamu udah ayah sekolahkan ke sekolah yang bagus, udah ayah kursus kan ke guru les terbaik tapi nilaimu kenapa tambah turun?!"bentak lelaki paruh baya itu.
"Kamu jadi anak gak guna banget, awas aja kalau nilai kamu rendah lagi"ancamnya lalu keluar dari ruangan itu.
﹌﹌﹌﹌﹌﹌﹌﹌﹌﹌﹌﹌﹌﹌﹌﹌
"Kita putus"kata seorang lelaki kepada seorang gadis bernama Yuri.
"K-kenapa, bukannya selama ini kita baik baik aja?"tanya Yuri.
"Hahahaha sebenernya gue jadian sama lo karena taruhan sama teman teman gue"kata lelaki itu.
"Aku mohon, aku gak mau putus sama kamu aku bakal lakuin apapun asalkan kita nggak putus"mohon Yuri.
"Enak aja jalang kayak lo mohon mohon kayak gitu ke pacar gue"kata seorang perempuan yang muncul dari belakang Yuri sambil menjambak rambut Yuri.
"A-awh sakit, lepasin"kata Yuri memohon sambil memegangi rambutnya."Mulai sekarang lo gak ada hubungan apa-apa lagi sama Yejun, gak usah ngemis ngemis kayak gitu sama pacar gue keliatan banget murahan lo"kata perempuan itu lalu menyentak jambakan nya hingga Yuri terjatuh dan kepalanya membentur dinding.
"Ayo chagi kita pergi darisini, gue jijik lama lama disini soalnya ada cewek murahan"kata perempuan itu lalu pergi dari sana sambil menggandeng pacar nya.
﹌﹌﹌﹌﹌﹌﹌﹌﹌﹌﹌﹌﹌﹌﹌﹌
"Kamu darimana aja baru pulang? Tadi bunda dapat telepon dari guru les mu katanya kamu gak dateng ke kursus dia"kata seorang wanita paruh baya yang sedang duduk di sofa sambil melipat tangannya di dada.
"Maaf bun tadi temen aku telpon katanya dia butuh bantuan"bohong Yuri.
"Berani ya sekarang kamu bohong ke bunda"kata wanita paruh baya itu sambil berdiri dan berjalan menuju anaknya.
"Kamu ketemu sama pacar kamu itukan makanya kamu gak dateng ke kursus"kata bunda Yuri.
"M-maaf bun, Yuri salah"kata Yuri sambil menunduk.
"Tatap bunda Yuri!"bentak bunda Yuri membuat Yuri terkejut dan menatap bunda nya itu.'PLAK'
"Kamu udah bunda kursusin mahal mahal tapi kamu malah kayak gini, kamu tau gak berapa uang yang bunda keluarin buat kursus kamu itu!"bentak bunda Yuri kesal.
"Dasar kamu anak gak tau diri"lanjut nya lalu pergi dari hadapan Yuri.Note : 220321
KAMU SEDANG MEMBACA
Lengkara
Fanfiction"Junkyu aku ini pacar kamu, tapi kenapa kamu slalu memprioritaskan dia daripada aku?!" "Dia teman masa kecil aku Yur, dia sekarang tinggal sendirian keluarganya bekerja di luar negeri, tolong ngertiin aku kali ini saja " "Aku capek Jun, aku capek sl...