•Mati Lampu•

1.1K 79 6
                                    

Author: Anggun_Kth

Tipe: Oneshot

Genre: -

Cast: Na Jaemin & Huang Renjun





Malam Minggu adalah hari yang paling ditunggu-tunggu bagi para pasangan untuk menghabiskan waktu mereka bersama sang kekasih di bawah terangnya cahaya bulan yang ikut melengkapi keromantisan mereka.

Tapi sepertinya sang penerang langit di malam hari nampak enggan menampakkan dirinya. Justru awan gelap disertai guyuran hujan yang menambah kesan kelam malam hari ini.

Dan karena hujan inilah yang membuat semua pasangan harus membatalkan rencana mereka untuk menghabiskan waktu semalaman bersama orang terkasih.

Sedangkan para jomblo justru bersujud syukur karena doa mereka akhirnya terkabul.

Dan itu juga berlaku dengan pasangan yang sedang duduk di salah satu sofa yang ada di apartemen mereka. Yang satu seorang namja tampan sedang fokus ke layar tv yang ia tonton, sedangkan yang satunya lagi pemuda manis yang tampak menggembungkan pipinya lucu, tanda bahwa ia bosan.

Bagaimana tidak? Seharusnya mereka berada di bioskop dan menonton film malam ini. Tapi karena hujan, dengan terpaksa mereka harus membatalkan rencana yang telah disusun jauh-jauh hari dan berakhir hanya duduk diam di rumah.

"Jaemin-ah~~"

Yang dipanggil hanya berdehem menanggapi panggilan si manis dengan mata yang masih fokus ke arah tv.

"Aku bosan"

Orang yang diajak bicara justru hanya diam tak menanggapi. Merasa diabaikan, si manis merenggut kesal. Tangan mungilnya memukul bahu Jaemin.

"Kau menyebalkan!" sungutnya lalu berbalik memunggungi Jaemin.

Pukulan serta sungutan itu membuat Jaemin menoleh ke arahnya. Jaemin yang merasa pemuda manis dan menyangkut sebagai kekasihnya itu kesal padanya. Lantas lengannya ia lingkarkan ke pinggang kecil milik si manis dan meletakkan dagunya di bahu sang kekasih.

"Kau marah padaku Renjunie?" tanya Jaemin kepada kekasihnya yang ia panggil 'Renjun'. Tapi Renjun hanya diam tak menjawab.

"Maafkan aku ya?" ujarnya diakhiri mengecup pipi gembil Renjun.

Renjun mendengus.

"Kau menyebalkan!" kesalnya, dan dibalas senyuman oleh Jaemin.

"Iya, aku tahu itu" ucap Jaemin. Renjun mendengus sekali lagi.

"Sudahlah, aku mau ke kamar saja"

Renjun melepas lengan Jaemin yang melingkar apik di pinggangnya, dan hendak melangkahkan kakinya menuju kamar. Tapi sebelum itu terjadi, tiba-tiba....

JEDEERR!!!

Tap!

"HUWAAAA!!!"

Guntur yang menyambar lalu disusul dengan padamnya listrik, membuat Renjun terkejut bukan main lalu memeluk Jaemin dan membenamkan wajahnya di dada bidang sang kekasih.

Jaemin mendekap erat tubuh mungil Renjun yang dapat ia rasakan bergetar. Ya, Renjun takut gelap.

"Ssstt...tenanglah, ada aku disini" ucap Jaemin sembari mengelus lembut punggung sempit Renjun.

Setelah mengucapkan kata penenang, Jaemin menyalakan lampu ponsel untuk mencari lilin dan senter dengan Renjun di gendongannya.

Setelah selesai, mereka kembali ke ruang tengah dengan posisi Renjun yang duduk menyamping diantara sela-sela kaki jenjang milik Jaemin. Tak lupa, lengan Jaemin kembali bertengger apik di pinggang kecil Renjun.

"Menurutmu, apakah listriknya mati karena guntur tadi?" tanya Renjun membuka topik.

"Entahlah, mungkin saja" balas Jaemin seadanya. Renjun menghela nafas.

"Hufftt... padahal aku ingin mengerjakan tugas yang diberikan oleh Kim-ssaem yang harus dikumpulkan hari Senin besok"

Perkataan si manis menghasilkan kernyitan bingung di dahi Jaemin.

"Tunggu, kau bilang padaku kalau tugas yang diberikan oleh Kim-ssaem itu dikumpulkan tanggal 27, bukankah seharusnya masih ada waktu 5 hari lagi?"

Kini, justru Renjun yang mengernyit bingung mendengar ucapan menjerumus ke pertanyaan sang kekasih.

"Memangnya sekarang tanggal berapa?" tanya Renjun.

"Sekarang tanggal dua pul-" ucapan Jaemin terhenti. Matanya menatap kosong ke arah depan.

Renjun yang menyadari perkataan kekasihnya itu terhenti terheran-heran dibuatnya, sebelum akhirnya rasa heran itu berubah menjadi rasa khawatir ketika menyadari wajah tampan kekasihnya kian memucat.

"Jaem? Jaemin? Jaemin ada apa?!" tanya Renjun panik.

"R-r-ren-"

Renjun semakin dibuat panik mendengar Jaemin yang terbata-bata mengucapkan kalimatnya, ditambah dengan keringat dingin yang kini mulai mengucur membasahi dahinya.

"Ada apa Jaem? Katakan padaku?!" Renjun menangkup wajah tampan kekasihnya yang tampak semakin pucat.

"R-ren-" Jaemin menatap Renjun dengan pandangan kosong.

"I-i-itu--"

"Itu apa Jaem?!" sungguh, Renjun sangat panik sekarang.

"A-a-aku..."

"Ada apa Jaem, katakan padaku?!" teriak Renjun tak sabaran.

"A-aku..aku..."




































"Aku lupa bayar listrik"

Dan setelah mengatakan itu, Jaemin dihajar habis-habisan oleh Renjun yang murka.



END


_renjuniverse

Renjun Birthday Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang