Pindah Rumah

138 15 4
                                    

Dirumah Shinbi..

"Kakak!" Panggil seorang anak laki-laki yang berusia 8 tahunan. Ya, siapa lagi kalau bukan doori.

"Ada apa" Jawab sang kakak ketus.

"Ini barangnya sangat berat, tolong bantu aku" Tebak! Mereka sedang apa?. Benar sekali! Mereka sedang merapikan semua barang-barang mereka dikamar karena baru pindahan.

"Tidak mau, doori koo! Apakah kau tidak melihat kakakmu ini juga sedang sibuk?" Balas sang kakak lagi.

"Tapi ini sangat berat!"

"Nanti saja doori, bantu kakak untuk merapikan tempat ti- huaaa!!!"

"Ha? Ada apa kak hari?" Doori yang mendekati hari pun ikut terkejut melihat sesuatu.. Berwarna hijau.

"(Berbalik) Huuaaaaa!!!!" Teriak mereka bersamaan setelah benda itu bergerak mengahadap ke mereka.

Ceklek!

"Hari, doori, ada apa?" Tanya jimi, ibu mereka.

"Aaaa!! Ibu!! Ada sesuatu disana- hah? Dimana benda itu?" Tanya doori sambil menunjuk ke arah kasur.

"Dia.. Tidak ada?" Ucap hari.

"(Menggelengkan kepala) Mungkin tadi kalian hanya salah melihat, kalian pasti sangat lelah karena tadi malam kurang tidur" Ucap jimi lalu melanjutkan ucapannya.

"Baiklah, lanjutkan saja kegiatan kalian, lalu setelah itu, kalian harus makan siang kemudian tidur. Oke, ibu akan keluar dulu, oh ya, ayah kalian juga sedang keluar. Jaga diri kalian baik-baik" Lanjut ibu lalu keluar dari kamar sekaligus dari rumah.

"Emmmm.. Kakak, apa kau yakin kita hanya salah melihat?" Tanya doori khawatir.

"Hn, aku rasa benar ucap ibu, kita hanya salah melihat karena tadi malam kita kurang tidur karena mengemasi barang-barang kita" Jawab hari.

"Tapi.. Aku takut.." Ucap doori lagi.

"Tenanglah doori, aku yakin yang tadi itu hanya ilusi kita" Ucap hari meyakinkan adiknya agar tidak takut.

"Baiklah kak" Doori mengangguk sembari tersenyum paksa.

"Baiklah kita lanjutkan lagi" Ucap hari yang dibalas anggukan dari doori.

🍬🍬🍬

"Doori, mari kita bersih-bersih dapur, dan ruang tengah" Ucap hari berjalan mendahului doori ke ruang tengah.

"Itu biar ibu saja kakak.." Keluh doori seraya mengikuti kakaknya.

"Doori.. Mengertilah kemarin ibu bekerja sampai larut malam" Ucap hari dalam posisi mengelap meja.

"Huh.. Ng? Kakak, permen apa ini?" Tanya doori menghampiri hari dengan sebuah permen ditangannya.

"Permen? Apakah ibu yang membelinya untuk kita saat tadi kita mampir ke toko sebentar" Ucap hari tidak yakin apa yang ia katakan.

"Mungkin iya, mari kak, kita makan" Ucap doori membuka bungkusan permen yang ia temukan dan membaginya dengan hari.

"Hm~.. Permen ini sangat lezat ya!" Ucap hari.

"Iya, apa nama toko itu ya, aku penasaran kenapa penjualnya menjual permen seenak ini" Seru doori.

"Sudah-sudah.. Ayo, Kita lanjutkan kegiatan kita" Doori mengangguk lalu melanjutkan kegiatannya.
_
_

Malam hari

"Anak-anak, tolong kesini sebentar" Teriak jimi, ibu doori dan hari.

Sedangkan hari dan doori yang sedang membaca komik pun menghampiri ibunya yang sedang mencuci tangan di wastafel dapur.

"Hn.. Tolong belikan telur" Ucap jimi.

"Malam-malam begini? Dimana ayah?" Jimi menunjuk ke arah sofa yang ada diruang tengah. Alhasil doori yang menoleh pun mendengus kasar karena melihat ayahnya sudah terkapar disana.

"Ayo doori, sebelum waktu makan malam" Hari melihat kearah jam yang menunjukkan pukul 06:38PM.

"Baiklah ayo doori!" Ucap hari sambil menarik doori.

-

-

-

[]

Maaf, mungkin membingungkan. Karena masih tahap awal dan aku baru saja membuat cerita kartun/animasi seperti shinbi house ini masih bingung alurnya.
Sekian, sampai jumpa..

The Haunted House : Shinbi's House |✔| [Hiatus]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang