Ada banyak hal yang di inginkan di dunia ini namun ada 1 hal yang begitu mudah di dapat namun terabaikan
Rintik hujan tidak dapat menghalangi langkah kaki kecil tersebut. Seorang gadis mulai mengayuh sepedah milik nya peninggalan dari sang ayah. Hanya sebuah jaket yang ia miliki sekarang untuk menutupi kepala nya dari tangisan langit yang pagi ini membuat semua orang malas untuk beraktifitas.Hana memakirkan sepedah milik nya jauh dari perkarangan sekolah nya. Ia segera berlari menuju gerbang sekolah yang hendak ingin di tutup. Mau sekeras apa pun hana berlari tidak cukup waktu untuk sampai di sekolah tepat waktu. Hana hanya mampu mengusap keringat di kening nya sambil membujuk satpam yang sedang berjaga saat itu.
"Bapak please kasih Hana masuk" Bujuk Hana memegang tralis pagar besi sekolah nya tersebut.
Satpam tersebut langsung membuka kan pagar sontak Hana tersenyum lebar dengan wajah berterima kasih pada satpam sekolah nya tersebut. Namun belum saja Hana ingin masuk mobil mewah segera memasuki sekolah hingga Hana terserempet. Nasib gadis malang, ketika kaki nya ingin berdiri dan melangkah tiba tiba pagar sudah tertutup rapat. Kali ini terlihat wajah sedih pada gadis itu.
Sudah dua jam pelajaran berlalu Hana baru di perbolehkan untuk masuk. Lagi lagi diri nya berdiri di depan kelas dengan baju yang begitu lembab dan sedikit kotor. Semua mata menatap Hana dengan wajah menahan tawa. Hana tengah mendapat hukuman dari guru fisika nya yang begitu galak karna ia telat masuk sekolah.
"Permisi" Suara anak laki laki dengan santai memasuki ruang kelas sambil membawa tas milik nya dan duduk di bangku tanpa ada rasa bersalah seperti Hana.
"Ngapain dia di situ pak?" Tunjuk anak laki laki tersebut pada Hana.
"Kamu belum memperkenalkan diri" Jawab guru fisika yang tengah mengajar di kelas tersebut.
Dengan malas anak laki laki tersebut berdiri di sebelah Hana dan mulai memperkenalkan diri nya.
"Nama gue Artha Goevan, gue anak pindahan karna bokap gue yang suruh. Panggil aja Artha, sebenernya gue males sekolah di tempat jelek gini tapi dari pada duit gue di tarik mending di turutin" Jelas anak laki laki tersebut sambil menceritakan keluh kesah nya.
"Dih sekolah apa pamer harta" Cicit Hana kecil yang mampu di dengar oleh Artha.
"Apa lo bilang?!" Ucap Artha dengan nada suara marah nya.
"Heh! Malah nyari masalah" Tegur guru fisika tersebut.
"Dia bukan gue" Artha menunjuk Hana dengan wajah tanpa bersalah nya.
"Hana ikut bapak ke ruang kepala sekolah" Tegas guru fisika itu dan keluar kelas yang di ikuti Hana dari belakang.
Artha hanya mampu tertawa dan meledek Hana dengan wajah menyebalkan nya. Hana menatap laki laki tersebut dengan tatapan tidak suka nya.
KAMU SEDANG MEMBACA
あなたの笑顔 || Anatanoegao
Fiksi RemajaDia punya segalanya untuk dimiliki namun dirinya tidak punya sesuatu untuk bisa tulus tersenyum - Hana