- MUSUH RASA PACAR [1]

5 1 0
                                    

Aurelia Jihan, Bisa dikatakan dia orang yang menyukai musuh nya sendiri. Sampai membuatnya terperangkap kedalam perbuatannya sendiri. Sifatnya jamet style, berparas cantik, tetapi dia orang yang pintar dalam pelajaran makan sangat wajar jika ia diikutkan Olimpiade.

Ega Arda, Cowo yang menyandang sebagai musuh dari Jihan. Jika mereka bertemu kekacauan terjadi, sangat sulit membuatnya damai ada satu cara yaitu harus melibatkan perasaan. Ega sicowo tidak peka, pendiam dan penyuka game ini diam-diam juga menyukai Jihan.

Apakah mereka bisa bersama?

***

Suatu pagi yang cerah, sudah waktu bel masuk. Dan Jihan masih bertengkar dengan Ega. "Awas ya lo, ngambil penghapus gue lagi." Jihan menggertak, Ega hanya santai sembari mengembalikan.

"Bacot, sesama musuh lebih baik saling berbagi." ujar Ega, sembari senyum smirk Jihan cepat-cepat mengusir Ega.

"Dasar ngga modal!" desis Jihan.

Pak Bambang selalu wali kelas memasuki ruang kelas, dilihatnya Jihan dan Ega terus saja bertengkar seperti tom & jerry batin Pak Bambang. "Jihan! Ega! duduk di bangku masing masing!"

Ega menyenggol lengan Jihan, "E-Iya pak. Lo sih!" Jihan melotot dan membalas senggolan lengan Ega.

"Iya Pak, lo juga anjir."

Pak Bambang menghela nafasnya panjang, "DUDUK KALIAN BERDUA!!!" siswa-siswi yang lainnya hanya bisa mengamati pertengkaran kecil yang sudah biasa terjadi antara Jihan dan Ega dengan tenang.

Tempat duduk Jihan bersebelahan dengan Ega, bagaimana tidak jail coba si Ega nya!

Pak Bambang mulai menulis materi di papan tulis, Jihan menyolek tangan Ega yang sedang menulis hingga tercoret. "Jihan! apaan sih."

Jihan berbisik, "Hust, kecilin suara lo. Btw gue males pelajarannya pak Bambang bolos kuy." Ega memegang dahi Jihan.

"Lo panas? besok ulangan pak Bambang anjir tema Gaya, dan ini materinya bisa-bisanya lo bolos." Jihan memicingkan kedua matanya.

"Iya deh Ega pinter, Jihan bodoh." Ega menggeleng.

"Lo yang pinter pe'a." ketus Ega, lalu melanjutkan menulis materi yang ditulis pak Bambang dipapan tulis.

Jihan mau tak mau pun menulis juga, Ega melirik ternyata Jihan baru menulis satu kalimat. "Bengong ae, nulis woi!" Ega membuyarkan lamunan Jihan, seketika Jihan terkejut.

"Eh yoii."

***

Jam istirahat pun berbunyi, Jihan dan Ega biasa melakukan ritual makan siangnya ditaman, sebab apa? karna dikantin selalu penuh kadang mereka tidak mendapat kursi.

Sesampainya dikantin, "Gay, lo pesen apa?" tanya Jihan.

"Samain sama lo." Jihan mengangguk.

Setelah memesan Jihan membawakan nampan berisi Mie ayam dan es teh untuk makan di taman. Suasana taman yang indah dan sejuk menambah keasrian taman itu.

"Ga, lo juara tournament pubg gak?" tanya Jihan, sembari melahap mie ayam yang pedas itu.

Ega menyeruput es tehnya, "Belum hoki gue." Jihan Memberhentikan aktifitas makannya.

MUSUH RASA PACARTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang