S A T U

151 12 0
                                    

"Jennie!"

Seorang perempuan berkulit putih seperti salju, mengenakan cardigan berwarna baby pink serta rambut panjang coklat gelap berlari kecil menghampiri perempuan pemilik nama Jennie yang baru saja keluar dari mobilnya.

Ia membungkuk memberi hormat pada wanita paruh baya yang sedang tersenyum menatapnya melalui jendela

"Mommy akan menjemputmu seperti biasa sweety"
Ucap wanita itu pada Jennie yang sibuk memperhatikan penampilannya melalui pantulan cermin

"Tidak perlu mom, karena aku dan teman-teman akan bermain ke rumah Lia setelah pulang sekolah"
balasnya, Wanita itu mengangkat alisnya menatap kearah Lia

"Apakah tidak mengganggu orang tuamu jika Jennie datang?"

"Tidak sama sekali aunty"

Wanita paruh baya itu mengangguk pelan, Jennie menatap Lia saat ibunya mengalihkan pandangannya untuk berfikir, jemarinya mengetuk kemudi.

"Baiklah, mommy akan menjemputmu pukul 7 karena malam ini bukan malam libur sekolah"

Senyuman Jennie mengembang hingga pipinya terlihat seperti mandu, ia melompat kegirangan hingga memeluk Lia.

"Tapi, bisakah aunty memiliki nomor ibumu, Lia? Hanya untuk berjaga-jaga"
Lanjutnya melirik Jennie, Lia mengangguk lalu mulai menyebutkan nomor telfon ibunya.

Setelah berpamitan, Mobil Nyonya Kim melaju meninggalkan halaman sekolah. Jennie dan Lia berjalan beriringan menuju kelas mereka yang berada di lantai 3.

Lia dan Jennie duduk di bangku kelas 12,mereka hanya memiliki waktu kurang dari 6 bulan untuk menyelesaikan sekolah mereka, itu sebabnya Nyonya Kim benar-benar harus memantau putrinya, ia tidak ingin Jennie gegabah menghabiskan waktunya hanya untuk bersenang-senang disaat akhir masa sekolahnya.

Ia ingin putri bungsunya itu memiliki nilai bagus saat kelulusan, sehingga ia bisa melanjutkan pendidikan Jennie ke salah satu Universitas bergengsi di New Zealand,wanita paruh baya itu sudah menyiapkan semuanya dengan matang.

Tepat pukul 8 bel masuk berbunyi, Matematika adalah pelajaran pertama pagi ini. Jennie duduk di barisan kedua dari depan, ia duduk bersama Rose, sementara Lia duduk bersama Yeji dikursi belakang Jennie. Keempat gadis yang bersahabat sejak awal masuk sekolah ini memperhatikan pelajaran dengan sungguh-sungguh, walau terkadang Yeji menjahili Jennie dengan menarik rambutnya.

45 Menit berlalu, pelajaran telah usai diakhiri dengan sang guru memberikan beberapa tugas yang akan dikumpulkan lusa, Jennie mengangkat kedua tangannya untuk merenganggkan otot-ototnya, Lia sibuk membaca kembali materi yang dibawakan sang guru, Yeji kini sudah berpindah tempat duduk, ia mendudukkan dirinya disebelah laki-laki yang baru saja resmi menjadi kekasihnya satu minggu lalu.

"Jam makan siang masih beberapa jam lagi dan kamu sudah menghabiskannya?"
Ucap Jennie yang kini memusatkan perhatiannya pada rose yang sedang melahap sushi sebagai bekal makan siangnya.

Rose tidak memperdulikan Jennie, ia terus mengunyah sushi yang membuat pipinya mengembung.

"Selamat pagi"

Suara keributan murid-murid didalam kelas mendadak hening, seorang pria mengenakan kemeja berwarna putih dan celana hitam masuk kedalam kelas, beberapa buku besar berada di tangannya.

Rose mengambil sepotong Sushi sebelum menyimpan kotak makannya kembali kedalam tas, ketua kelas mengisyaratkan murid-murid untuk berdiri dan memberi hormat.

Sains menjadi pelajaran kedua hari ini, murid-murid diminta untuk kembali duduk dan mengumpulkan tugas yang diberikan dua hari lalu.

Lia menjadi murid pertama yang memberikan tugasnya ke meja guru, diikuti oleh murid lainnya, sementara Jennie masih sibuk mencari sesuatu didalam tas nya.

E U P H O R I ATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang