'Aku akan meminta supir untuk menjemput karena teman-temanku akan datang ke rumah, jadi hari ini aku tidak akan pulang bersamamu'
Lia mengirim pesan sebelum ia masuk kedalam kelasnya setelah jam istirahat, seorang wanita muda berambut panjang dan berkulit putih masuk kedalam kelas, membuat murid laki-laki berteriak kesenangan karena guru favorit mereka datang. Jessica Jung atau yang biasa dipanggil Ms. Jung adalah guru Bahasa yang menjadi favorit murid laki-laki di seluruh sekolah.
"Good afternoon to the most beautiful teacher!"
Teriak Suga si ketua kelas penuh dengan semangat, murid-murid perempuan bergidik dan menatap teman-teman mereka dengan jijik. Ms. Jung tersipu lalu mempersilahkan murid-murid untuk kembali duduk dan mulai membawakan beberapa materi, kelas menjadi hening dari teriakan murid laki-laki saat Ms. Jung mengajar.Khusus untuk pelajaran bahasa memakan waktu hingga 2 jam, hal itu membuat murid perempuan merasa bosan, terutama Yeji, Diam-diam ia memejamkan matanya dibelakang rose, beruntung sahabatnya itu memliki tubuh tinggi.
1 jam berlalu, murid laki-laki masih setia mendengarkan dan memperhatikan Ms. Jung, sesekali guru bahasa itu tersenyum saat seorang murid menggodanya dengan pujian tentang penampilan nya.
Yeji melemparkan pulpen kearah kekasihnya, Hyunjin. Pulpen itu tepat mengenai kepalanya, yang membuat laki-laki itu mengusap kepalanya, matanya bergerak liar mencari siapa pelaku yang berani melempar pulpen kearahnya.
Yeji menggerakkan kedua jari dari matanya lalu ke mata hyunjin saat tatapan mereka berdua bertemu, hyunjin tersenyum kikuk lalu menggaruk tengkuknya saat yeji juga mengarahkan tinju padanya
"Ada yang ingin kamu sampaikan, yeji?"
Ucap Ms. Jung"Hanya ingin bertanya, kapan jam pelajaran ini usai?"
Jawab Yeji yang menyebabkan keributan didalam kelas, Jennie membulatkan matanya mendengar ucapan Yeji, Ms. Jung memukul meja agar murid-murid diam, lalu berjalan menghampiri Yeji"Apakah kamu bosan?"
Ms. Jung meletakkan tangan kanannya diatas meja Yeji, sedangkan tangan kirinya berada di pinggul"Ya, sedikit"
Jawab Yeji lalu meringis saat Lia menginjak kakinya dibawah meja.Ms. Jung mengangguk lalu mengambil buku tulis milik Yeji kembali ke mejanya.
"Kamu bahkan tidak mencatat apa yang aku sampaikan?"
Ucap Ms Jung tanpa mengalihkan pandangannya dari buku tulis Yeji, setelah puas ia menutup buku itu lalu memandang Yeji"Aku ingin kamu mengerjakan beberapa tugas yang ada pada halaman 56 sampai 60,serahkan padaku lusa"
Mata Yeji membulat sempurna, saat ia ingin membantah Ms Jung sudah lebih dulu berbicara untuk mengakhiri pelajaran dan pergi keluar kelas.Murid laki-laki mencemooh Yeji karena membuat bidadari mereka pergi sebelum waktunya, tanpa terkecuali hyunjin yang mencibir diam-diam karena Ms Jung adalah favorit nya juga.
*****
J
ennie, Rose Lia dan Yeji baru saja sampai di Mansion mewah bernuansa Eropa yang menjadi tempat tinggal Lia. Sebelum masuk kedalam mansion, Lia meminta supirnya untuk membelikan makanan favorit mereka.
"Ayah dan ibumu memiliki selera yang bagus"
Ucap rose seraya memperhatikan isi mansion Lia, Barang-barang antik berwarna keemasan menghiasi tiap sudut mansionSeorang lelaki paruh baya mengenakan pakaian casual menuruni anak tangga, kacamata baca bertengger di hidung mancung nya, rambutnya terlihat mulai memutih.
"Kalian sudah datang"
Suara bariton rendah menggema, membuat keempatnya mengalihkan pandangan,Rose Yeji dan Jennie membungkuk memberi hormat, Lia berlari kecil menghantam tubuh tinggi ayahnya, pipinya bersandar pada perut besar sang ayah.
"Bagaimana sekolahmu hari ini?"
Ucapnya seraya mengelus lembut rambut sang putri"Menyenangkan, dimana moms?"
Lia mendongakkan kepala menatap wajah sang ayah yang mulai terdapat kerutan"Dia ada di taman belakang"
Jawabnya lalu menatap Yeji Jennie dan rose yang tersenyum melihat interaksi Lia dan ayahnya."Dad, Itu Jennie Yeji dan Rose"
Ucap Lia memperkenalkan teman-teman nya, Marco mengangguk lalu mempersilahkan teman-teman putrinya untuk duduk, tak lama kemudian seorang wanita paruh baya datang dan bergabung untuk berbicara dan bercanda ria.Suara pintu terbuka kasar menggema didalam mansion, membuat suasana menjadi hening.
Seorang gadis mengenakan topi dan hoodie masuk kedalam mansion dengan tergesa melewati semua orang yang berada diruang tamu"Dimana sopan santunmu saat masuk kedalam rumah?"
Ucap Marco membuat gadis itu berhenti saat hendak menaiki tanggaMarco beranjak dari duduknya lalu menghampiri gadis itu
"Daddy sedang bicara padamu"
Gadis itu tidak bergeming, ia mengeratkan genggamannya pada tali tasnya, saat merasa ayahnya semakin mendekat, gadis itu segera berlari menaiki anak tangga dan membanting pintu kamarnya.
Rose Jennie dan Yeji saling bertukar pandang, sementara Lia menundukkan kepalanya menahan malu pada sahabatnya.
Marco menghela nafas saat merasakan sepasang tangan mengelus bahunya
"Lia, ajak temanmu kekamar"
Ucap Marco, Lia segera beranjak dari duduk dan mengajak temannya menuju kamar."Lia, siapa gadis tadi?"
Ucap Yeji memecah keheningan, ia memperhatikan Lia yang sedang duduk di tepi ranjang"Dia kakakku"
Kedua alis Yeji tertarik keatas, Jennie yang duduk disamping Lia segera membenarkan posisi duduknya, sementara rose sedikit mendongak karena ia mendudukkan diri dilantai
"Kita berteman selama tiga tahun, aku baru mengetahui kamu memiliki seorang kakak. Kami fikir kamu semata wayang seperti Jennie"
Ucap roseYeji mengangguk setuju, lalu mengambil permen yang berada diatas meja belajar Lia
"Aku tidak ingin membahasnya sekarang, karena hari ini kita akan bersenang-senang. Setelah 3 tahun berteman, kalian baru pertama kali kerumah ku kan"
Ucap Lia mengalihkan pembicaraan, ia beranjak lalu berjalan menuju lemarinya,mengambil pakaian untuk ketiga sahabatnya.Rose dan Yeji lebih dulu menuju toilet untuk berganti pakaian, sementara Jennie sibuk dengan fikiran nya. Lia memutuskan untuk turun menuju dapur mengambil makanan yang ia titipkan pada supir.
Setelah ketiganya berganti baju, mereka berempat memutuskan untuk merebahkan diri dikasur, menatap langit-langit kamar dan mulai saling bercerita, Yeji bercerita tentang Hubungannya dengan Hyunjin, Rose bercerita tentang cita-citanya yang ingin menjadi seorang musisi, Jennie ingin menjadi seorang dokter dan Lia yang ingin menjadi artis.
To be continued