Mati?

35 7 2
                                    


"Pak, bagaimana dengan anakmu!"

"Ntahlah, kau urus saja. Aku tidak peduli, yang penting Aku masih menghidupinya."

"Pak, yang anakmu butuhkan sekarang bukan hartamu yang melimpah itu. Tapi kepedulianmu!"

"Maaf, Aku sibuk."

-

Begitulah kata terakhir yang terucap oleh Ayah Lucy di telpon.

Lucy yang menguping pembicaraan Brian dengan Ayahnya pun nampak putus asa. Benar kata Brian, Lucy tak butuh harta melimpah Ayahnya. Yang dibutuhkannya hanyalah kasih sayang.

Lucy kembali ketempat tidurnya, dan merenung. Apakah hidupnya masih berarti.

Sampai akhirnya dia memutuskan untuk bunuh diri dengan selang infus, melilitkannya di lehernya dan menariknya dengan kuat.

"Tunggu!" seru Brian dari ambang pintu.

Menghampiri Lucy, dan melepas selang itu perlahan dari lehernya.

"Lihatlah anak malang ini. Selalu di aniaya oleh teman-temannya. Disiksa, ditendang, bahkan di hutan kemaren dibunuh oleh teman-temannya. Bukankah dia sangat menyedihkan? Bahkan Ayahnya tidak peduli padanya." ungkit Brian dengan sengaja, agar membangkitkan ingatan Lucy dan membuatnya mau bercerita.

Tapi itu semua tidak membuahkan hasil, dia malah memegang kepalanya dan menangis.

Sepertinya trauma sangat mendalam menghantuinya, dan menghalanginya untuk bercerita apa yang sebenarnya terjadi.

"Kau tidak perlu melakukan hal bodoh seperti itu. Karena Aku akan datang, dan menolongmu."

Brian kemudian beranjak pergi dari ruangan itu, dengan mata Lucy yang terus menatap kepergiannya.

-

Langkah keras terdengar, berlarian diatas daun-daun gugur di malam hari.

Ditengah gelapnya hutan, gadis itu berlari dengan takut sembari berharap ada orang yang akan datang untuk menolongnya.

"LARI TERUS LUCY HAHAHAHA!!" suara tawa jahat itu terdengar menggema didalam hutan

Seperti kejadian yang sama kembali terulang.

Namun, Lucy berhenti berlari, melihat didepannya sebuah jurang, dan ada mayat perempuan dijurang itu.

"I-itu ... Aku?" Lucy ketakutan, dan bingung.

"HAH!"

25/03/2021

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

25/03/2021

Halo Reader, Jangan lupa buat vote, dan kritiknya ya!

TULIS KRITIK KALIAN DISINI :

HARAPANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang