"Mmm... Kau Siapa?" Lumine membuka percakapan.
"oh ya, Perkenalkan namaku Venti, dan aku suka musik" Jawab nya sambil tersenyum manis. Semburat merah timbul di masing masing pipi mereka bertiga.
'Perempuan atau laki laki?, kok bisa semanis itu?' Pikir Aether.
Aether,Amber dan Lumine menaikkan bahu mereka, pertanda mereka juga tidak ada yang kenal dengan bocah manis di depan mereka itu.
"A-"
ting ting ting...
Baru saja mau berbicara,ucapan Aether terpotong oleh suara bel. Bel berbunyi pertanda acara selanjutnya akan di gelar. Seorang guru menghampiri mereka dan menyuruh mereka untuk cepat cepat berkumpul dengan yang lainnya agar tidak telat. Lantas mereka ber empat pun menuju tempat yang dimaksud sembari melihat kesana kemari.
Setelah sampai di lapangan utama, mereka langsung ambil barisan sesuai jenis kelamin. Tentu saja aether dan adiknya lumine, harus berpisah, namun itu bukan masalah karena sudah ada teman, amber dan venti. Aether dan venti mengambil barisan belakang pojok kiri, sedangkan lumine dan amber di kanan tengah. Setelah beberapa lama, acara pun dimulai. Ada banyak yang disampaikan mulai dari penjelasan sekolah, pidato sebentar (baca:Lama) kepala sekolah dan yang paling penting adalah pembagian kelas yang ternyata aether, venti dan lumine satu kelas, sedangkan amber yang tidak sekelas dengan teman barunya itu merasa sedih. Lumine yang melihat ekspresi amber merasa ikut sedih dan tak tega sehingga ia menghibur amber, dan amber pun kembali semangat.
Setelah pidato berakhir, mereka berempat memutuskan untuk keliling sekolah dulu sebelum pulang.
"Kurasa kita istirahat disini dulu" Lumine terlihat letih karena sedari tadi mereka tidak berhenti berjalan.
"Aku setuju, Kaki ku terasa berat untuk melangkah lagi" Eluh amber.
"yup"
Setelah beberapa saat istirahat sambil melihat sekeliling mereka, mereka lantas setuju untuk pulang setelah dirasa rasa letihnya berkurang. Waktu menunjukan pukul 12.23, cuaca yang panas dan cukup untuk membuat mereka ber empat menyerah berjalan jalan.
"oh ya, ngomong ngomong, apa kita tidak kenalan dulu dengan beberapa orang disana" Venti
menujuk beberapa orang yang terlihat sendirian dan tidak ada teman tidak jauh dari mereka.
"Kurasa kita bisa dengan mudah berteman dengan salah satu atau beberapa dari mereka, kan orang yang terlihat sendirian dan tidak ada teman biasanya lebih mudah di ajak berteman" Lanjut venti memberi saran.
"Hmm... Boleh boleh. Ah, yang disana itu, ayo kita ajak berteman" Tunjuk aether ke arah seorang siswa yang dari tadi celingak celinguk tidak jelas, dia juga terlihat sendirian dari tadi.
Mereka ber empat menuju siswa itu, dengan amber dan lumine yang berjalan di belakang venti dan aether. Bocah itu berambut abu abu lebat dan lumayan panjang, warna mata merah muda, sebuah buku tergeletak di sebelah nya.
Mereka ber empat duduk di sebelah bocah itu dan memperkenalkan diri masing masing, siswa itu juga memperkenalkan dirinya sebagai razor. Razor bercerita bahwa dirinya memang sendirian dari tadi, dia orang yang pemalu makanya dia sendirian, teman teman nya juga tidak banyak. Razor ternyata masuk ke kelas yang sama dengan amber yang membuat amber tersenyum sumringah setidaknya dia tidak benar benar tidak ada teman, razor gugup dan mengiyakan sambil terbata bata.
Waktu berlalu, mereka berlima memutuskan untuk pulang ke rumah masing masing, dengan amber, aether dan lumine yang satu bus, sedangkan venti dan razor satu arah lain.
KAMU SEDANG MEMBACA
Genshin Impact : Kisah Sma Mondstatd
Fanfiction[ini adalah genshin impact namun versi sekolah, penuh adegan komedi, romance hampir 18+, dll.] [seluruh karakter Genshin impact akan muncul di sini, jadi senantiasa di update] Pagi itu, aether dan lumine, adiknya, berjalan menuju tempat pemberh...