Part 2 - History

18 3 0
                                    

15 tahun yang lalu..

Disebuah Halaman sekolah dasar, seorang anak laki-laki bertumbuh gembul di pukuli oleh teman-temannya.

"Hentikan.. huhuhuhu..." Rengek anak laki-laki itu.

"Rasakan ini !!"

"Dasar babi !!"

"Ini akibatnya kalau kamu pelit ngasih kami contekan !!"

Mereka terus memukuli anak itu dengan sumpah serapah mereka.

"YAAAAAAAAAKKK !!!!"

Seorang anak perempuan berlari dan memukuli anak-anak nakal itu dengan sekuat tenaga.

"Hentikann !!!! Pergi dari sini !!"

Anak perempuan itu berhasil menghentikan anak-anak nakal itu.

"Awas kau !!"

"Ingat, kita belum selesai."

Mereka pergi.

Anak perempuan itu mendekat ke arah anak laki-laki gembul itu.

"Aku udah bilang, kalau mereka berbuat seperti itu lagi, kau harus melawan. Kau punya tubuh yang besar. Kenapa diam aja?" Oceh anak itu.

"Aku.. aku gak berani.."

"Ya, Namjoon ah, sampai kapan kau akan begini terus? Gimana kalo aku gak ada buat kamu? Apa kamu akan tetep diam di pukuli seperti itu tiap hari?"

Anak gembul itu menggeleng.

"Kau harus berlatih untuk membela diri. Kau harus jadi anak berani."

"Gomawo, Seo Jin ah."

-

"Seojin?" Gumamku.

Tatapan mata itu, berbeda dari tatapan mata yang pernah aku lihat dulu. Mata yang dulu adalah tatapan gadis pemberani, lalu kini? Hanyalah tatapan mata penuh dengan rasa takut dan putus asa.

"Kau baik-baik saja?" Tanya ku perlahan.

"Oh?"

Dia seakan mengingat sesuatu. Apa dia mengingat ku?

"Adikku.."

"Uh?"

"Adikku. Dia harus aku selamatkan."

"Adik? Tapi adikmu.."

"Aku punya adik kembar, salah satu nya sedang ada di rumah ibu asuh. Ya, dia pasti masih ada disana. Ayo ! Ayo jemput dia. Ayo.."

Apa dia benar-benar melupakan ku?

*

Aku pergi mengantarnya kerumah ibu asuh adiknya yang berada di desa. Aku biasa memanggilnya Bibi.

"Seo Ra?"

"Seo Ra dimana bi?"

Bibi diam sejenak, bibirnya bergetar.

"M-m.. maafkan bibi.."

"Apa yang terjadi, Bi?"

Wajah kalem Bibi berubah menjadi wajah yang penuh dengan ketakutan.

"T-tadi.. a-ada seorang pria yang membawa paksa Seo Ra pergi."

"Apa?"

"D-dia mengancam akan membunuh bibi j-jika menahannya pergi."

Calling 911Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang