2

1.8K 300 8
                                    

Sandra Veronica, selebgram cantik asal kota Malang akhirnya resmi berpacaran dengan Julian Mahendra, yang merupakan seorang YouTuber terkenal.

Kira-kira, begitulah judul berita yang lewat di beranda facebook milik Kesya. Dia tertegun membaca judulnya. Kemudian mendengus kesal. Baru juga kemarin Julian membicarakan masalah pacaran settingan tersebut, eh rupanya langsung dipublikasikan.

Kesya juga kesal pada media yang menulis berita mereka. Memangnya mereka itu artis senior? Memangnya mereka itu pahlawan apa? Apa tak ada berita yang lebih berbobot dan berfaedah?

Kesya mencibir dalam hati, namun tetap membuka isi berita itu. Membacanya yang akhirnya membuat hatinya dongkol sendiri. Apalagi saat melihat komentar dari orang-orang.

"Kak Sandra dan Kak Julian cantik juga tampan. Aku ngefans sama kalian. Kak Sandra, minta nomornya dong."

Kesya tebak, yang memberi komentar itu adalah seorang anak kecil yang bahkan belum lulus SD. Kelihatan sekali polosnya. Btw, polos dan bodoh itu memang beda tipis.

"Apa cuma aku yang tak tahu siapa mereka?"

Contoh komen orang yang gak terlalu suka dengan berita artis maupun selebgram. Sama seperti Kesya.

Kesya terus men-scroll layar ponselnya. Membaca banyak komentar di postingan berita tersebut. Mencibir saat ada komentar yang mendukung hubungan mereka. Memberikan like, saat ada yang berkomentar tak tahu siapa mereka, dan merasa berita tentang mereka itu tak penting.

"Permisi, Bu. Meeting dengan Mahendra Corporation akan segera di mulai. Pak Kevin sudah menunggu." Delia, sekretaris Kesya masuk dan memberitahukan jadwal rapat yang sebentar lagi dimulai. Membuat Kesya berhenti membaca komentar-komentar tersebut.

"Oke."

Hari ini Kesya menyerahkan urusan butik pada Hera, dan dia datang ke perusahaan. Delia adalah sekretarisnya, juga orang kepercayaannya. Posisi Delia sama seperti Hera, orang yang menghandle perusahaan jika Kesya tak ada.

"Kamu sudah menyiapkan materi untuk rapatnya kan?" tanya Kesya. Delia mengangguk dengan mantap.

"Sudah, Bu."

Delia sudah bekerja selama lima tahun sebagai sekretaris di perusahaan Kesya. Dia bekerja saat jabatan CEO masih dipegang oleh ayah Kesya. Saat ayah Kesya meninggal karena kecelakaan, maka jabatan CEO langsung di pegang oleh Kesya. Beruntungnya Kesya tak buta tentang bisnis. Dia sudah diajari sejak kecil oleh orangtuanya.

Sampai di ruangan meeting, Kesya disambut oleh koleganya sendiri. Yang tak lain adalah adik kekasihnya.

"Selamat pagi, calon kakak ipar." Kevin menyapa disertai senyum mengejek. Kesya mendengus pelan mendengarnya. Kevin tak pernah berubah.

Pembahasan pun langsung dimulai, diawali oleh Delia sebagai penyampai materi. Kevin dan sekretarisnya mendengarkan dan memperhatikan secara seksama. Memahami perjanjian dan rencana gabungan perusahaan mereka ke depannya.

Menit demi menit terlewati. Akhirnya rapat pun selesai. Delia lagi yang menutup acara. Dan setelah itu dia pamit. Bukan hanya Delia, sekretaris Kevin pun ikut pergi mengikuti Delia. Membiarkan Kesya dan Kevin berdua.

"Kau sudah lihat beritanya? Julian dan Sandra kini su-"

"Aku tahu. Sejak awal aku sudah tahu. Memangnya kenapa?" Kesya memotong perkataan Kevin dengan sewot. Kevin yang mendengar itu tertawa pelan.

"Kau mengizinkan dia membuat konten dengan wanita bernama Sandra itu? Hebat sekali."

"Aku tak memberi izin pun kakakmu itu tak akan mendengarkan."

"Benar. Kenapa tidak kamu saja yang menjadi pasangannya untuk konten? Kalian kan pacaran sungguhan," ucap Kevin.

"Kau tahu sendiri aku ini bukan seorang selebgram. Aku tak punya pengikut berjuta-juta di sosial media. Makanya dia mencari perempuan lain."

"Padahal aku yakin dia akan semakin terkenal jika orang-orang tahu dia berpacaran dengan seorang pengusaha muda yang sukses. Tunggu, atau mungkin Julian masih belum tahu kalau kau CEO di sini?" tanya Kevin dengan sebelah alis terangkat. Sebenarnya semua pertanyaan Kevin tak perlu dijawab. Karena pria itu jelas sudah tahu jawabannya. Hanya ingin memancing kekesalan Kesya saja.

Kesya diam tak menjawab. Menghembuskan nafas pelan. Dua setengah tahun berpacaran dengan Julian, sampai sekarang Julian tak tahu kalau dia tidak hanya mengelola butik. Dia juga menjabat sebagai CEO. Namun, Julian tak pernah bertanya. Tak pernah ingin tahu dan tak pernah mencari tahu. Julian beranggapan Kesya tak memiliki kekuasaan apa-apa. Dia sibuk sendiri. Juga sibuk dengan teman-temannya untuk membuat konten YouTube.

"Apa kau yakin dia tak akan berubah? Partnernya juga cantik." Kevin seolah sengaja memanasi Kesya. Membuat Kesya kesal.

"Diamlah. Kau tak perlu ikut campur," desis Kesya.

Kesya dan Julian memiliki jarak usia yang cukup jauh. Yaitu delapan tahun. Sementara Kevin, hanya dua tahun di atas Kesya. Mereka pernah satu sekolah saat SMA. Dan Kevin cukup tahu siapa Kesya saat sekolah.

Kesya bukan wanita lugu dan baik. Bisa dibilang, dia itu pemberontak. Sering menimbulkan masalah, walau sebenarnya dia tak salah sepenuhnya. Dia orang yang berani melabrak para pembully. Sampai pertengkaran selalu terjadi antara Kesya dan murid lain.

Kevin tahu itu, karena Kesya terkenal dengan sifat bar-barnya di sekolah. Alasan yang lebih utama, saat sekolah Kevin pernah berpacaran dengan sahabat Kesya. Hingga Kevin lebih mengenal wanita itu.

Tak disangka, Kesya akan berpacaran dengan kakaknya. Kevin bahkan sampai sekarang masih penasaran di mana Kesya dan kakaknya bertemu.

"Kau tak pulang? Meeting sudah selesai." Ucapan Kesya menyadarkan Kevin dari lamunan masa lalu. Dia menyunggingkan senyum tipis. Mengambil ponsel Kesya tanpa meminta izin lebih dulu. Membuat Kesya melotot marah.

"Hubungi aku jika kau butuh teman. Karena aku yakin, prioritas Julian sekarang bukan kau." Kevin menyerahkan ponsel itu lalu bangkit berdiri dan pergi meninggalkan Kesya.

Kesya menatap nomor ponsel Kevin yang disimpan oleh pria itu sendiri. Menggeleng pelan lalu mematikan ponselnya. Ah, dia sudah gila rasanya.

Julian dan Kevin memang saudara kandung. Namun, perbedaan diantara mereka sangat mencolok. Sejak dulu Julian sudah berkata kalau dia tidak suka bisnis. Dia suka jadi perhatian orang. Makanya saat sekolah maupun kuliah dia selalu masuk jurusan yang berhubungan dengan entertainment.

Karena itu, kepemimpinan perusahaan diserahkan pada Kevin tiga tahun yang lalu. Sebagai saudara kandung, Julian dan Kevin termasuk tak akrab. Tak jarang perselisihan terjadi di antara mereka jika sedang kumpul keluarga. Mereka benar-benar tak sepemikiran.

Kevin sudah tahu sejak awal kalau Kesya adalah pacar Julian, dan Kesya adalah CEO Pratama Empire. Tapi Kevin tak pernah mengatakan itu pada Julian. Tak pernah memberitahu Julian profesi Kesya yang sebenarnya. Karena Julian sendiri tak pernah peduli dengan Kesya.

Kevin tersenyum tipis saat keluar dari perusahaan Kesya. Dia terlihat begitu puas dengan apa yang telah dia lakukan. Tanpa ada yang tahu, Kevin memiliki dendam sendiri pada Julian. Dan Kevin ingin membalaskan dendam itu lewat Kesya.

_______________________________________

Hai... Selamat pagi semuanya...
Update dulu di pagi hari sebelum beres-beres rumah😁

Semoga kalian suka. Jangan lupa tinggalkan jejak😘

My Boyfriend's BrotherTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang