"Kesya! Ada telepon!" Seorang wanita berusia sekitar 25 tahun berteriak memanggil sang sahabat, yang juga merupakan atasannya. Memberitahu wanita bernama Kesya tersebut kalau ada telepon masuk.
Kemudian, seorang wanita yang memakai setelan kerja turun dari lantai dua butik. Berjalan mendekati meja kasir, dan mengambil ponselnya yang bergetar. Menampilkan sebuah nama. Nama kekasihnya, Julian. Kesya menggeser tombol hijau dan langsung menyapa kekasihnya tersebut.
"Halo, Julian. Ada apa?"
"Ada acara? Aku mau ajak kamu makan siang."
"Ehm, tidak ada. Jemput saja aku ke butik."
"Oke."
Pembicaraan yang singkat dan padat. Kesya menatap ponselnya sesaat kemudian meletakkannya kembali di tempat semula.
"Hera, nanti aku makan siang dengan Julian. Kamu jaga sendirian di sini tak apa kan?" tanya Kesya pada Hera yang merupakan sahabatnya, juga karyawannya.
"Tak apa. Aku sudah biasa sendiri di sini," jawab Hera. Kesya mengangguk pelan dan kembali ke lantai dua.
Butik itu, adalah peninggalan ibu Kesya. Butik yang sudah memiliki nama dan populer. Tak sedikit istri para menteri maupun pengusaha kaya yang datang ke butiknya. Bahkan, artis pun banyak yang datang ke sana.
Orang-orang tahunya Kesya hanya menjalankan usaha butik peninggalan ibunya saja. Padahal, dia juga merangkap sebagai CEO muda Pratama Empire. Perusahaan tambang milik ayahnya. Memang sedikit yang tahu kalau Kesya adalah CEO perusahaan besar itu. Orang-orang berpikir Kesya hanya datang mengecek saja tanpa tahu kalau wanita itu ikut andil mengatur dan memimpin perusahaan.
"Lain kali kamu harus meluangkan waktu untuk mencari karyawan lagi, Kesya. Perjagaan untuk penggantiku saja jika aku tak bisa masuk kerja," ungkap Hera.
"Ya, aku akan mencarinya."
Dua tahun yang lalu, ada kurang lebih delapan orang karyawan di butik tersebut. Kesya mengangkat salah seorangnya sebagai pimpinan karyawan, yang dia beri tanggung jawab saat dia tak datang ataupun pergi sebentar. Namun, mereka semua bersekongkol untuk melakukan kejahatan. Dan Kesya mengetahui semua itu lewat CCTV. Sejak saat itu, Kesya memecat seluruh karyawannya. Lalu mengajak Hera untuk bekerja di butiknya. Sampai sekarang, hanya Hera saja yang bekerja di sana. Kesya belum menemukan orang yang dapat dia percaya lagi selain Hera.
Dan sekarang, dia harus mencari orang kepercayaan lagi, untuk membantu Hera. Kasihan Hera selalu sendirian saat di butik.
***
Restoran Italia, menjadi pilihan Kesya dan Julian untuk makan siang bersama. Meja sudut menjadi pilihan yang tepat untuk mereka. Cukup terhindar dari kebisingan. Karena memang, ada pembicaraan penting yang akan dibahas oleh Julian.
"Pekerjaanmu bagaimana? Tak ada masalah kan?" Julian bertanya.
"Ya. Semuanya baik-baik saja." Kesya menjawab dengan santai. Menyimpan tasnya lalu menatap Julian dengan tatapan serius.
"Ada yang mau kamu katakan, Julian?" tanya Kesya dengan sebelah alia terangkat.
"Kenapa kamu bisa tahu?"
"Terlihat jelas di wajahmu. Kamu terlihat gelisah dan tak tenang."
Julian menghembuskan nafas pelan mendengarnya. Kesya memang pintar sekali membaca ekspresi wajah. Susah jika dia berbohong pada Kesya, karena wanita itu akan langsung tahu.
"Aku ingin memberitahumu tentang ide untuk konten baruku," jawab Julian. Kesya terlihat heran mendengarnya.
"Oh. Hanya itu? Kenapa kamu terlihat tegang?" tanya Kesya lagi. Julian diam beberapa menit seraya menatap Kesya.
"Untuk konten kali ini, aku akan kolaborasi dengan seseorang. Dan mungkin, akan memakan waktu yang panjang." Julian perlahan menjelaskan idenya.
"Tema apa?"
"Pacaran settingan." Wajah Kesya berubah seketika mendengar itu. Pacaran settingan?
"Maksudmu?"
"Begini loh, Key. Aku berencana meningkatkan jumlah pengikut. Dan aku butuh seseorang untuk membantuku. Kalau aku kolaborasi bersama dia, maka otomatis pengikutnya pun akan tahu aku dan bisa saja sebagian pengikutnya mulai mengikutiku."
"Pengikutmu sudah jutaan, Julian. Apa kamu masih merasa kurang?"
"Ini salah satu jalan untuk mencapai kesuksesan, Key."
"Tapi kenapa harus pacaran settingan? Kamu kan bisa memakai tema lain untuk kontenmu. Kamu juga banyak teman pria sesama selebgram."
"Dengan tema ini semuanya jadi mudah, Key."
"Apa kamu tak memikirkan perasaanku sebagai pacarmu, Julian?" Kesya akhirnya melontarkan pertanyaan itu.
"Bukan seperti itu, Key. Aku hanya ingin lebih populer lagi."
"Ya, tapi itu akan mengganggu hubungan kita."
"Tidak akan. Ini semua hanya settingan saja."
"Settingan berujung kenyataan?"
"Key, aku mohon pengertian darimu. Aku sudah memikirkan ini sejak lama."
Kesya memalingkan wajah dan menghembuskan nafas kasar. Tangannya mengepal karena marah. Marah pada Julian yang tak memikirkan perasaannya. Hanya memikirkan popularitas saja.
"Siapa wanita yang akan jadi pacar settinganmu itu?" Julian tersenyum lebar mendengarnya. Mengeluarkan ponsel, dan menunjukkan foto seorang wanita pada Kesya.
"Namanya Sandra. Pengikutnya dua juta di atasku. Aku sudah berdiskusi dengannya. Dan dia setuju dengan tema konten yang aku ajukan." Julian menjelaskan dengan semangat. Kesya lagi-lagi menghela nafas berat.
"Aku bersamanya hanya saat syuting saja. Aku tetap akan menjadikan kamu sebagai prioritas," ucap Julian meyakinkan. Kesya tak menjawab, memilih diam.
Dia tahu, perjuangan Julian menjadi seorang selebgram dan YouTuber terkenal tidaklah mudah. Butuh bertahun-tahun untuk sampai di titik ini. Saat awal pacaran, pengikut Julian hanya sekitar lima ribu orang saja.
"Baiklah. Terserah kau saja," balas Kesya pada akhirnya. Dia tahu, berdebat pun tak akan menghasilkan jawaban yang dia inginkan. Julian akan tetap pada keinginannya. Jika Kesya menolak ide Julian, maka Julian akan berkata kalau Kesya tak mau mendukungnya.
"Terima kasih. Aku janji tak akan ada yang berubah dengan hubungan kita." Julian menggenggam tangan Kesya dan menatap Kesya dengan penuh keyakinan. Ah, Kesya tak bisa percaya. Dia tak bisa menjamin hubungannya dengan Julian akan tetap baik-baik saja.
_______________________________________
Hai hai...
Bagaimana???
Jangan lupa vote dan komennya ya....

KAMU SEDANG MEMBACA
My Boyfriend's Brother
RomantizmKesya, seorang pengusaha muda yang melanjutkan bisnis orangtuanya. Banyak yang tak tahu bisnis apa yang dia geluti. Orang-orang tahunya dia hanya memiliki sebuah butik saja. Termasuk kekasihnya sendiri, Julian. Julian adalah seorang selebgram dan yo...