A | Bagian 1

17 2 3
                                    

An Appetizer

TAK terasa sudah setahun berlalu aku menjadi murid SMP Negeri Pemuda atau yang akrab disebut Spenda, SMP Negeri terfavorit kedua di kotaku

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

TAK terasa sudah setahun berlalu aku menjadi murid SMP Negeri Pemuda atau yang akrab disebut Spenda, SMP Negeri terfavorit kedua di kotaku. Sudah cukup banyak juga hal yang terlewati. Yang paling banyak bertebaran sih "monkey love" atau cinta monyet hehe. Gatau kenapa lagi nge-trend aja gitu pada naksir lawan jenis. Ya ... aku juga termasuk sih.

Mungkin pada waktu sekarang wajar aja kalau naksir doang dan dengan waktu singkat bisa berpindah-pindah, gak bertahan lama perasaannya. Namanya juga masa pubertas.

Kalau aku sih awal masuk sekolah--waktu daftar ulang dan ambil seragam--udah naksir cowok yang namanya sama kayak ibukota Indonesia. Ya, Jakarta. Cowok berbadan bongsor, tinggi, dan putih. Ngeliat dari belakang aja udah naksir. Haha, dasar! Yang gak lama kutahu ternyata Jaka adalah salah satu teman sekelasku. Tapi, setelah sekelas dan makin tau orangnya, jadi makin b aja, you know biasa aja.

Lupa berapa lama, entah ada badai di negara bagian mana, tiba-tiba aku naksir lagi sama temen sekelas. Si hitam manis. Yang ternyata awal masuk sekolah baru jadian sama teman sekelasku juga. Ya ampun, dasar anak kelas 7 SMP! Tapi, aku naksirnya setelah mereka udah putus. Ya ... monkey love emang suka gak bertahan lama.

Eh ternyata usut punya usut, TEMEN SEKELASKU ADA JUGA YANG NAKSIR DIA!

Gila-gila, laku bener si hitam manis ini.

Hal itu sempat menjadi kontroversi dan perang dunia pertama di kelas 7A. Aku yang naksir duluan gak terima sama temenku yang ketahuan naksir incaranku juga. Masalahnya, dia awal-awal gak mau ngaku, eh di belakang ternyata gencatan senjata. Gak terima lah aku. Aduh, dasar-dasar! Anak baru puber!

Tapi, yang pasti bukan kejadian itu sih yang mau aku ceritain. Bukan tentang si hitam manis bernama Dannis. Bukan juga tentang perang duniaku bersama Mawar. Bukan juga tentang masa-masa kelas tujuhku.

Ini tentang ... awal mula kelas delapanku.

Dan ... dia.

Halo! Aku si pendiam yang berwajah jutek, tapi aslinya cerewet dan mudah tertawa! Perkenalkan, aku Kandhya!!!

Dan ini ... kisahku bersamanya.

💌 A M O R E 💌

333 words 25/03/2021

AKHIRNYA PUBLISHED!!!
Ya ampun aku tuh gak sabar mau nulis di lapak ini dan mempublikasikan part 1 ini.

A little bit sharing, tanggal 10 Maret aku udah ngetik satu bagian penuh dari bagian ini, tapi masih kurang srek. Akhirnya ditimbun lah gak jadi-jadi up. Aku ngetik dengan penulisan author's POV.

Eh hari ini dengan waktu gak ada sejam langsung publish dong😅

Emang ya, prinsip dari awal tuh harus selalu dipegang teguh, "Tulislah apa yang ingin kamu tulis dan baca."

Jangan kebanyakan mikirin hal yang gak perlu dipikirin. Pertimbangan itu perlu untuk publish sebuah cerita, dari konten, tata bahasa, sampai tanda baca. Tapi, itu semua bisa kok diproses sambil jalan.

Yang pasti jika menulis adalah salah satu kesenangan kalian, jangan ragu untuk bersenang-senang, ya!😉

Halooo... Aku Dhita si yang punya lapak. Salam kenal!

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Sep 06, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

A M O R ETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang