3. Make up by Airi

8 0 0
                                    

Selesai makan gue sama Airi selonjoran di atas karpet yang ada bulu-bulunya. Haruto langsung naik ke atas kamarnya.

"Kak Nomi, suka make up gak?" tanya Airi.

"Jangankan make up, alat-alatnya gak tau hehehe..." balas gue agak malu.

"Ish, Kakak tuh cewek bukan sih?"

"Ya iya, tapi aku gak suka make up an Airi, paling cuma pake lipbalm, maskeran sama cuci muka." jelas gue.

"Padahal Kakak cantik lho kalo di make up."

Gue tertawa kecil, lalu menepuk-nepuk bahu Airi, ni anak bisa aja.

"Abang kadang suka minta aku make up in, ganteng banget tau kayak kpop idol!"

"Masa? Ada fotonya gak?" rasa penasaran gue menggebu-gebu. Seorang Haruto mau di make-up in? Hmmm... impresif.

Airi mengganguk, lalu menggambil ponselnya dari atas nakas. Sembari memperlihatkan sebuah foto kepada gue.

 Sembari memperlihatkan sebuah foto kepada gue

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Buset, kayak banci." ceplos gue kelepasan.

Airi menatap tajam ke arah gue, ekspresinya berubah menjadi datar. Menarik kembali handphonenya lalu menutup wajahnya menggunakan bantal sofa.

"Kak Nom jahat banget! Abangku ganteng tau!" geram Airi memukul-mukul paha gue pelan.

"Eh Airi.. maksud aku gak gitu, aduh, gimana ya... iya Bang Haruto ganteng kok." alibi gue dengan terpaksa.

Lagian ni mulut gak bisa diajak kompromi!

Airi membuka wajahnya dari bantal yang sengaja ia tutupi, menatap gue dengan serius.

"Seriusan Abang ganteng?" tanyanya, meyakinkan gue.

Gue mengganguk yakin. Pura-pura doang tapi.

"Kak Nom ke atas yuk! Kita main sama Abang." ajak Airi, menarik-narik tangan gue.

"Eh, tapi udah sore Airi?"

"Ayo sebentar aja!"

Airi memaksa gue, dia narik-narik tangan gue, menuntun gue ke lantai atas rumahnya, lantai atas khusus ruangan kamar. Kamar Airi dan Haruto hadap-hadapan.

Tok.. tok.. tok..

"Abangggg...."

"Buka pintunya!"

"Jangan nge game mulu!"

Haruto yang merasa terganggu dengan suara-suara di luar pintu kamarnya pun merasa penasaran. Saat ini telinganya tersumpal dengan headphone, ia sibuk bermain game.

"Kenapa?" pintu kamar Haruto terbuka, seorang laki-laki dengan kaos putih pun berdiri di balik pintu kamar dengan ekspresi datar. Siapa lagi kalau bukan si pemilik kamar.

ArigatouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang