Bait bait menari terangkai puisi
Sebuah persembahan kepada sang tuan
Bentala yang begitu luasnya,
Seketika menyempitkan pandangan
Detak jantung meraba kesadaran
Benarkah semua realita?
Atau, hanya khayalan semata?
Tak bisa dipercaya
Bahkan, saat malam ikut merayakan
Kata dalam kertas menorehkan majas
Ketikan jemari menyalurkan ekspresi hati
Semua nyata, permainan, atau imaji belaka?
Atau, hanya bayang yang menawarkan keelokan
Kamu, selaksa fatamorgana