Part 4

343 42 13
                                    

Can I call you baby?
Can you be my friend?
Can you be my lover up until the very end?
Let me show you love, oh, I don't pretend
Stick by my side even when the world is givin' in, yeah

Oh, oh, oh, don't
Don't you worry
I'll be there, whenever you want me

I need somebody who can love me at my worst
No, I'm not perfect, but I hope you see my worth

'Cause it's only you, nobody new, I put you first
And for you, girl, I swear I'll do the worst

If you stay forever, let me hold your hand
I can fill those places in your heart no else can
Let me show you love, oh, I don't pretend, yeah
I'll be right here, baby, you know I'll sink or swim

Oh, oh, oh, don't
Don't you worry
I'll be there, whenever you want me

I need somebody who can love me at my worst
No, I'm not perfect, but I hope you see my worth, yeah

'Cause it's only you, nobody new, I put you first (put you first)
And for you, girl, I swear I'll do the worst

I need somebody who can love me at my worst

No, I'm not perfect, but I hope you see my worth
'Cause it's only you, nobody new, I put you first
And for you, girl, I swear I'll do the worst (At My Worst - Pink Sweats)

Agam memejamkan matanya ke arah gelapnya langit, merasakan hembusan angin malam yang menyapu kulit wajahnya. Meskipun sudah pukul sebelas malam, tapi Agam masih belum beranjak dari balkon kamarnya. Dia sedikit terbawa suasana dengan lagu yang sedang didengarnya lewat headphonenya itu. Obrolan panjang dengan kedua orang tuanya setelah makam malam tadi membuat pikirannya sedikit kalut.

Beberapa jam yang lalu...

Agam dan Nathan berada di ruang keluarga bersama Bunda dan juga Ayah, mereka kini sedang melepas rindu dengan Ayah karena sebulan kemarin dia berada di LA untuk urusan bisnis nya. Mereka sedang menonton salah satu acara di televisi, sambil mengobrol banyak. Agam dan Nathan duduk selonjoran di bawah sofa sedangkan Bunda dan Ayah duduk di atas sofa bersebelahan.

"Sebenarnya ada yang mau Ayah bicarakan kepada kalian semua."

Agam dan Nathan sontak menoleh ke belakang, dimana Ayah duduk. Sedangkan Bunda terlihat tenang, seakan tau apa yang akan suaminya itu bicarakan.

"Tentang apa Ayah?"

Kini mereka berdua fokus pada Ayah, sebenarnya Agam dan Nathan tau apa yang akan Ayah katakan pada mereka, hanya saja mereka belum sepenuhnya tau keputusannya akan seperti apa.

Benar saja. Ini tentang kepindahan mereka ke LA. Ayah memenangkan projek itu dan mau tidak mau dia harus selalu berada di LA untuk beberapa tahun ke depan. Tidak mungkin jika Ayah tinggal disana sendirian untuk waktu yang lama, maka dari itu Bunda, Agam dan Nathan mau tidak mau harus ikut tinggal disana.

"Bagaimana? Kalian tidak keberatan kan kalau kita pindah semua ke LA?"

Agam dan Nathan terlihat diam, sibuk dengan pikiran masing-masing.

"Kalian jangan khawatir, Ayah tidak akan mengajak kalian pindah minggu-minggu ini kok, kita pindah setelah kelulusan Aa." Ayah menambahkan setelah melihat ke dua putranya itu diam membisu.

"Aa bisa melanjutkan kuliah di sana, lalu soal Agam ..." Agam kembali menoleh ke arah Ayah.

"Maaf nak, sepertinya kamu harus meneruskan kelas tiga mu di luar negeri."

I Love You || Kookmin  LokalTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang