Salahkah aku? Bila sepasang mata sayuku ini mendapatkan cahayanya kembali dikala menatap mata indahmu. Bukan hanya sekali, namun sosok surgawi yang ada dalam dirimulah yang meniupkan asa dalam relung sukmaku. Bagai alunan harpa merdu mengalun indah, senada dengan rupamu yang telah terpatri dalam jiwa.
Tak ada kata yang dapat melukiskan keelokanmu, namun mata ini tidak bisa menipu. Sama seperti halnya harum mawar yang membunuh bulan, mulut ini hanya bisa diam tak berucap. Namun yang pasti hanya satu pertanyaan bagiku.
"Akankah kau menjadi bunga yang merekah indah didalam sanubariku, seraya dengan terbunuhnya resah dan gelisah hati yang membiru dikala melihat senyummu".
Yang pada akhirnya, raga ini tidak pernah bersedia patah dan menerima pilu dari senyum indah nan manismu yang memikat hati.
Dari pangeran tidur, kepada sang bunga hati.
JoFel.
KAMU SEDANG MEMBACA
Rasa dalam Sajak
RomanceHanya Tulisan Biasa Jangan lupa tinggalkan komentar untuk pesan kepada penulis. Salam literasi