"Hentikan! (Jaka menengahi) Aku hanyalah manusia biasa yang tak pernah lepas dari khilaf, tak selayaknya diperebutkan!"
"Tidak! Semua ini terjadi karena kau tak pernah serius padaku, memang kau baik hati, tapi seharusnya tak begini, jangan lagi sembunyi di balik topeng persahabatanmu yang palsu. Kusengaja jadikan hutang sebagai alasan agar kita tetap berhubungan, kalau belum lunas mengapa kau tak menagih lagi?"
Semangat tempur Putri luntur, 'Kuakui sangat menginginkanmu, tapi kini sadar: aku di antara kalian.'
"Kali ini aku harus jujur, kau harus tahu siapa aku sebenarnya."
"Biar kutebak: Bataman?"
"Bukan, Asking Audience deh."
"Sapideh-man?"
"No, gunakan 50 : 50."
"Pasti Doraeman!"
"Lain kali pakai saja Phone A Friend."
Jaka merobek bajunya (wrekk), tampak bercak-bercak putih di dada membentuk pola bintang. (Belum jelas ini panu, kadas, kurap atau kutu air?)
"Tidak mungkin." Dewi Sintania ter-ke-jut.
"Ayahanda Jaka Ramazona telah berkata: Ini adalah hal yang tidak bisa Dewi terima, karena bagi dia, cinta itu tak boleh dikekang. Demi kebebasan kau telah meninggalkan kami berdua 17 tahun yang lalu, kini terimalah kutukan karena jatuh hati kepada anakmu sendiri!"
GLAARRR - bumi berguncang, langit bersliweran halilintar.
"Tidak!" Ajian Semar Mesem, Jaran Goyang, dan Duyung Pemikat luntur. Ramuan Rapet Luar Dalam, jamu Awet Ting-ting, serum Anti Aging hilang khasiatnya. Tubuh Dewi Sintania berubah jadi nenek peyot.
"Huaaaa!" Dia menangis histeris, merasa semua sudah berakhir.
Raga Dewi hampir rubuh, namun Jaka lebih dulu mendekap tubuh kecilnya.
"Akulah Arjuna yang mencari Bunda, sudah kudaki gunung lewati lembah, menyusuri sungai hingga samudra. Syukurlah aku tak harus pergi tinggalkan dunia, agar kita dapat berjumpa. Mari kita pulang ke desa ninja, ayah sebagai Raja Bajak Sawah sudah menanti seluruh keluarga untuk bisa berkumpul kembali."
"Kesalahan ini terlalu besar, bagaimana dia akan memaafkan bunda?"
"Yakinlah cinta kan selalu mengerti dan saling percaya, Bunda. Lagipula kebahagiaan akan sempurna dengan bertambahnya anggota keluarga, (menatap Putri) maaf membuatmu menunggu, sekiranya ingin hidup bersama, maukah kau ikut denganku pulang ke desa?"
"Bawalah pergi diriku, ajak kemana pun kau mau."
Akhirnya rombongan melakukan perjalanan ke arah barat dengan karpet terbang cap Gajah Meriang. Sampai desa langsung disambut oleh sang raja beserta warga dengan pesta syukuran tujuh hari tujuh malam tujuh pagi tujuh sore, dimeriahkan festival kembang api, orgen tunggal dan layar tancap.
-zxz-
KAMU SEDANG MEMBACA
Tatkala Bicara Cinta-->Sudah Jadi Buku Antologi
HumorKetika sebuah rahasia terungkap, akan ada sebuah konsekuensi yang harus dihadapi. Apalagi jika itu sebuah rahasia yang berhubungan dengan cinta. Tak perlu panjang lebar luas keliling, langsung saja menuju K.ejadian T.empat n P.erkara! (DOOONNGG!) . ...