Hari Minggu ini seperti biasa,Aletta sedang berkutat dengan buku-buku pelajaran dan juga tugas sekolahnya.
Satu-persatu tugas ia kerjakan sesuai dengan tugas mana yang harus dia kumpulkan senin nanti. Dengan kelima jarinya,Aletta menuliskan jawaban-jawaban dari pertanyaan yang tertulis dibuku tugasnya.
"Ahaa,kenapa ni tugas belum kelar juga sih. Padahal kan gue udah ngerjain dari subuh!" Aletta meracau ketika lengannya mulai merasa pegal.
Tadi pagi dia bangun pukul 7:47 kemudian bermalas-malasan di kasur sambil bermain ponsel sampai jam 9:28. Lalu mandi selama 2 jam. Lanjut dengan sarapan sambil menonton serial spongebob.
Ya,jam 12 siang itu masih subuh bagi Letta.
Aletta memutuskan untuk mengambil minuman dingin dari dapur untuk melepaskan dahaganya. Sekalian mengistirahatkan lengannya yang tadi terasa sakit setelah menulis.
Gadis itu mengambil sebotol susu coklat favoritnya kemudian ia kembali melangkah ketempat sebelumnya.
"Kalo si Eric liat udah dipanggil bayi lagi gue gara-gara minum susu mulu." Gumamnya memikirkan sang kekasih yang sering meledeknya dengan sebutan bayi.
Saat asik menyeruput susu dinginnya,terdengar seseorang menekan bel rumahnya.
"Hm? Siapa tuh yang dateng? Perasaan gue gak mesen makanan deh."
Aletta yakin hari ini dia tidak punya janji dengan siapapun dan dia tidak memesan makanan atau paket apapun.
Jadi siapa yang datang ke rumahnya?
Dengan penasaran,Aletta melangkah mendekati pintu depan. Ia tidak langsung membuka pintunya.
Perlahan-lahan Aletta mengintip dari balik gorden tipis yang menutupi jendela di samping pintu.Aletta tidak melihat siapapun di luar sana.
"Masa sih gue halu? Tapi gue yakin tadi denger suara bel." Sekali lagi Aletta mencoba mengintip keadaan diluar rumahnya.
Kali ini dia melihat seorang bayi laki-laki yang sedang merangkak dan hampir mencapai ujung tangga rumahnya.
Segera Aletta membuka pintu dan berlari meraih anak kecil itu sebelum ia jatuh menggelinding di tangga.
"Hampir aja lo jatoh." Ucap Aletta pada bayi mungil yang kini berada di gendongannya.
Bayi itu tersenyum dengan bibir kecilnya.
"Ini emaknya kemana lagi? Kenapa anaknya di tinggalin di depan rumah gue?"
Aletta mulai celingak-celinguk mencari keberadaan seorang wanita yang mungkin adalah ibu dari bayi ini dan dia orang yang tadi menekan bel rumahnya.
Bayi itu mulai merengek. Rengekan itu dengan cepat berubah menjadi sebuah tangisan.
"Aduh pake nangis segala lagi. Iya iya,kita cari mamanya ya. Cup cup cup jangan nangis dong."
Aletta mencari di sekitar halaman rumahnya tapi tidak ada siapa-siapa. Ia juga sudah melihat keluar pagar tapi nihil. Tidak ada tanda-tanda dari ibu bayi ini.
Kemudian Letta menyadari sesuatu.
"Hah? Jangan bilang kalo ini bayi..."
Aletta berpikir jika bayi itu memang sengaja ditinggalkan didepan rumahnya karena orang tuanya tidak mau merawat bayi itu.
"Ngak gak,gak mungkin. Pasti ini bayi anak penghuni komplek baru. Ibunya pasti dateng buat nganterin kue kerumah gue."
Aletta mencoba meyakinkan bahwa pikirannya tadi itu salah. Dia langsung menuju ke rumah kosong yang berada 2 blok dari rumahnya. Mungkin orang tua bayi ini adalah orang baru yang mengisi rumah itu.
Tapi saat tiba di sana,rumah itu masih kosong.
"Gak mungkin." Aletta masih tidak percaya ini.
Aletta melihat kearah bayi itu.
Dia sedang tersenyum manis kearahnya. Matanya yang bulat membuatnya terlihat sangat menggemaskan.
Aletta tidak sengaja melihat sebuah kertas yang terselip di balik kantong baju bayi itu. Dan tunggu,di kantong itu tertera sebuah nama.
Isi kertas itu adalah...
"Aletta,tolong jaga Na Jaemin. Untuk sementara,kami menitipkannya padamu karena kami yakin hanya kamu yang mampu menjaganya.
Kami akan segera menjemputnya."
"Kok ni orang bisa tau nama gue?!"
Aletta terkejut saat mengetahui anak bernama Jaemin itu benar-benar harus ia rawat.
"Siapapun lo yang udah ngirim ni anak,tolong jemput dia sekarang juga! Beban hidup gue udah banyak woy! Kenapa lo harus nambahin beban hidup gue?!!!" Aletta berteriak berharap orang itu mendengarnya. Tapi usahanya sia-sia.
Sementara itu,bayi laki-laki yang bernama Na Jaemin itu tampak tertawa sambil menepuk-nepuk pipi Aletta pelan dengan kedua tangan kecilnya.
YOU ARE READING
The Happiness || Na Jaemin (NCT)
Fanfiction"Ni bocah gemes banget tapi ngeselin ya." Ketentraman jiwa Aletta terganggu sejak bayi laki-laki itu datang ke rumahnya. Dia tidak tahu dari mana bayi itu berasal tapi seakan-akan ini sudah menjadi kewajibannya untuk menjaga bayi itu. Ingin rasanya...